Khawatir

37 14 0
                                    

Inti Peace Diamond dan All Star sedang khawatir dengan keberadaan Queen nya. Terutama Bagus yang kelihatan frustasi dan Bagas dengan tatapan kosong nya.

Setelah mereka mencari keberadaan Oliv dan Tasya di mall dengan hasil nihil, mereka mencoba juga mencari Oliv dan Tasya di tempat yang biasanya dibuat Oliv dan Tasya untuk ketemuan. Namun hasil nya sama-sama nihil. Akhirnya mereka pun kembali ke markas untuk memikirkan bagaimana mereka menemukan Queen mereka masing-masing.

Markas Peace Diamond


Semua inti Peace Diamond berpikir keras akan keberadaan Queen mereka. Bagus kelihatan frustasi karena sudah beberapa tempat yang tadi dia datangi dengan Inti Peace Diamond dan tidak ada Queen nya disana. Bagus juga beberapa kali mencoba menghubungi Tasya tetapi hp Tasya ketinggalan di markas Peace Diamond.

Bagus duduk dilantai, bersandar ditembok dengan pandangan yang kosong kedepan. Perlahan Bagus menunduk dan memegang rambutnya. Bagus menarik rambutnya dengan kasar dan berteriak.

"Aaakhhh"

Teriakan Bagus menggema di markas Peace Diamond.

"Kenapa gue bisa kecolongan sih"

Geram Bagus dengan memukul lantai keras hingga tangannya terluka dan mengeluarkan darah. Semua inti Peace Diamond tidak berani untuk mendekati ketua nya jika ketuanya sedang seperti ini.

"Sampai Tasya tergores sedikit pun. Siapapun lo yang melukainya jangan harap hidup lo akan bertahan lama"

Bagus mengatakan dengan suara yang terdengar sangat marah bercampur rasa khawatir, dan dengan tatapan tajam ke depan juga dengan tangan terkepal kuat

Semua inti Peace Diamond merasa takut dengan tatapan Bagus yang kembali menatap tajam kedepan. Karena Bagus akan melakukan berbagai hal kalau itu menyangkut Queen nya.

Di markas All Star


Di markas All Star yang terjadi juga hampir sama seperti di markas Peace Diamond. Semua Inti All Star berpikir keras untuk menemukan Queen nya.

Bugh

Bugh

Bugh

Suara pukulan dari Bagas yang memukul ketembok. Aldo menghampiri Bagas dan menarik Bagas agar menjauh dari tembok itu.

"Lo apa-apaan sih Gas?"

Kata Aldo dengan nada kesalnya pada Bagas.

"Lo begini gak bakal bikin Oliv balik"

"Lebih baik lo mikir, diamana keberadaan Oliv sekarang"

Peringati Aldo ke Bagas.

Bagas hanya mendengarkan perkataan Aldo.

"Kalau sampai ada satu tetes darah dari tubuh Oliv, gue gak akan biarin orang yang ngelakuin itu tetap hidup tenang"

"Gue akan buat orang yang ngelukain Oliv itu habis di tangan gue detik itu juga"

Ucap Bagas dengan tegas dan penuh penekanan di setiap katanya.

Sedangkan...

Di tempat yang berbeda tetapi dengan kejadian yang hampir sama.

Bagas dan Bagus baru menyadari jika mereka pernah memberi kalung dan gelang ke Queen mereka masing-masing.

Bagas berlari ke arah kamarnya untuk mengambil ponsel nya dan melacak gelang Oliv.

Sedangkan...

Bagus langsung berdiri ke arah meja untuk mengambil hp nya yang tadi dia taruh disana. Bagus pun mencoba melacak kalung yang pernah dia berikan ke Tasya.

Bagas & Bagus (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang