Kivandra kembali menutup dirinya ke kamar setelah melakukan wawancara bersama detektif. Ia tak meminta apa pun, Helen bahkan tak masuk ke dalam kamar.
Ara terus berjaga di depan kamar dengan waspada.
"Bosan." gumam gadis itu sembari menatap bunga Bougenville di jendela.
Tuk tuk.
Tiba-tiba seekor burung merpati mengetuk kaca jendela menggunakan paruhnya. Kivandra membuka kaca jendela dan melihat sebuah surat terselip di kaki merpati tersebut.
Kivandra mengambil suratnya, ia buka dengan teliti. Surat itu berasal dari Duke of Zephyr.
————————————
Kepada, Putri Dhipa Athulya.Halo, putri, bagaimana kabar anda? Setelah berpisah dengan anda di hutan, saya merasa sangat rindu.
Apakah ini cinta? Saya ingin bertemu dengan anda. Bisakah anda membalas surat ini? Saya ingin memiliki surat dengan tulisan tuan putri.
Saya juga ingin terus surat-menyurat dengan anda, bisakah kita melakukannya?
Semoga surat ini bisa sampai di kamar Tuan putri, maksudku, Nona Kivandra.
Salam,
Duke of Zephyr.————————————
Kivandra menatap surat penuh cinta itu, "Apa?"
"Duke mengetahui identitasku?"
Gelisah, Kivandra menjadi sangat gelisah. Apakah sikapnya terlalu bodoh sehingga Duke of Zephyr bisa mengetahui identitasnya?
Di tengah rasa takutnya, Kivandra melihat tulisan lain di balik surat. Gadis itu membacanya.
————————————
Jangan takut, jika anda memberi tahu tentang ini pada para pangeran ... anda bisa diusir, kan?Bisakah kita bertemu? Anda dapat menulis jadwalnya di surat balasan. Saya tunggu.
————————————
Kivandra menggigit kukunya takut, "Kita harus mengurus ini."
***
Karena rasa gelisahnya, Kivandra segera membalas suratnya lalu diterbangkan melalui merpati yang sama. Gadis itu awalnya meminta izin ke pada para pangeran untuk keluar, namun ....
"Tidak." Usha menolak mentah-mentah.
Kivandra kecewa, "Kakak, tolonglah."
"Tidak bisa, Kivandra. Kau harus tetap berada di Istana. Bagaimana jika kau kabur saat pergi keluar?"
Siapa yang ingin kabur dari fasilitas super mewah ini? Kivandra sangat heran, tetapi ia tak berani melawan ucapan Usha.
Gadis itu menoleh menatap Ethan seolah menjadi harapan terakhir. Sayangnya, Ethan hanya mengangkat kedua bahu sambil senyum mengejek.
"Jika kami tak mengijinkan, ayah pasti akan begitu."
Izin yang diharapkan tak datang.
Kivandra membalas surat dengan penuh rasa kekecewaan dan gelisah.
————————————
Kepada, Duke of Zephyr.Mohon maafkan saya, Duke, saya tidak diizinkan untuk keluar istana karena kejadian penyusupan baru-baru ini.
Tapi, sungguh, saya tidak tahu siapa itu Kivandra.
Jika anda memang benar-benar ingin bertemu dengan saya, terbanglah ke kamar saya diam-diam agar tidak ketahuan. Hanya jika anda bisa melakukannya.
Salam saya,
Putri Dhipa Athulya.————————————
Kivandra hanya perlu berpura-pura menjadi putri Dhipa apa pun yang terjadi. Ia juga tahu, tidak ada manusia terbang di dunia ini.
Kamarnya berada di tingkat paling atas, sangat jauh dari permukaan tanah. Tidak mungkin ada manusia yang bisa masuk melalui jendela. Jadi, Duke tidak mungkin bisa datang ke kamarnya.
Merpati pengantar surat sudah melambung bebas, ia kembali bosan.
"Kivandra, ini aku, Ethan."
Suara yang familiar terdengar di balik pintu. Gadis itu beranjak mendekat.
Kenapa?
Apakah Ethan berubah pikiran untuk mengijinkannya keluar? Itu baik.
"Hei, kerja bagus."
Saat pintu terbuka, tiba-tiba saja Ethan menyodorkan tangannya untuk melakukan tos. Kivandra kebingungan.
"Kenapa?" Ethan heran, "Balas tosku."
Kivandra menyodorkan tangannya sesuai keinginan Ethan, "T-tos."
"Bagus," Ethan tampak bangga, "Kau sangat berjasa bagi Dhipa, terima kasih."
"Berjasa?"
"Ya ... Akan kujelaskan nanti, ayo kita pergi makan malam."
"Oh, baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Surrogate
FantasyPutus asa sporadis merapah, saat itu kereta berkilau datang menghampiri toko bunga Kivandra. Sang Pangeran mengajak Kivandra, yang tampak lelah, untuk menjadi keluarga kekaisaran. Kivandra seorang gadis miskin yang menjual bunga di pinggir jalanan...