Haechan kini sedang duduk di taman dekat mansion. Dia sudah ijin dengan maid dan bodyguard ingin menyendiri.
Rasanya Haechan ingin sendiri menikmati waktu, menghirup udara yang sudah sejak lama dia rindukan. Duduk ditaman sendiri dan menangis.
Seperti hari dimana dia belum menjadi bagian Alastra. Semua masalahnya akan terasa ringan jika sudah duduk ditaman ditemani angin yang sejuk.
"Udah lama ya adek gak sendirian gini... Kangen juga..." Haechan tersenyum sendiri.
Kakinya disilangkan tangan dibiarkan terbuka lebar. Menghirup angin sebanyak-banyaknya dengan memejamkan mata.
"Enaknya....".
Ada satu sosok perempuan yang cantik duduk disamping Haechan. Memegang tangan mungil itu.
"Haechan Alastra" panggilnya dengan lembut.
Haechan membuka matanya menengok ke arah suara tadi, menatapnya bingung. Haechan merasa tidak kenal dengan wanita disebelahnya. Haechan tersenyum.
"Cantik" satu kata yang terucap dari mulut kecilnya.
"Hahaha makasih, kamu bener kan Haechan Alastra ?".
"Emm iyaa.. kaka siapa ? Kok kenal aku ?".
Wanita itu tersenyum. Mengarahkan pandangannya ke depan tidak lagi menatap Haechan. Mengayunkan kakinya dan menghirup udara sejenak.
Wanita itu tersenyum dan memandang Haechan kembali. "Aku Jeira, aku tau kamu karena kamu adik dari Jaehyun Alastra".
"Oooo".
"Kamu kenapa sendirian disini ?".
"Nikmatin waktu sendiri kak hehe.... Kaka sendiri ?".
"Jalan-jalan aja dan ketemu kamu" wanita itu mengelus rambut Haechan.
"Kaka temennya abang ya ?".
Jeira mengangguk. "Iya temen deket abang kamu".
Jeira mengalihkan pandangannya mencari sesuatu yang dapat menemani mereka mengobrol ditaman.
"Sebentar ya, kaka mau beli ice cream dulu, kamu disini aja" Haechan mengangguk dan kini Jeira pergi membeli ice cream.
Tidak membutuhkan waktu lama, Jeira membawa dua ice cream dengan rasa coklat dan strowberry. "Kamu mau yang mana ?".
"Aku terserah kaka aja...".
"Yang ini ya strowberry manis banget kaya kamu" Jeira mendudukan dirinya kembali disebelah Haechan.
Mereka berdua menikmati ice cream itu. Tidak ada yang membuka percakapan. Haechan merasa canggung. Padahal biasanya dirinya selalu membuka obrolan jika ada orang baru. Tapi entah kenapa lidahnya sangat tidak mau diajak berkompromi.
Sama halnya dengan Jeira, dia hanya menikmati ice cream itu dan sesekali tersenyum ke arah Haechan.
Merasa diperhatikan dan tidak enak maka Haechan memutuskan untuk membuka percakapan terlebih dahulu. Jujur ini bukan Haechan jika tidak banyak bicara.
"Kaka udah temenan lama sama abang ?".
Jeira mengangguk, matanya terpejam mengingat sekilas bagaimana dirinya dan Jaehyun bertemu.
"Udah lama dari awal kuliah, abang kamu nolongin aku waktu itu jadi kita kenal dan temenan" Jeira tersenyum.
"Abang dulu dikampus gimana kak ? Hehe maaf ya kak aku penasaran...".
Jeira tersenyum. "Abang kamu baik banget dulu. Kesemua orang makanya abang kamu banyak temen".
"Abang aku....." Bangganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower (Haechan) (TERBIT)
FanficBukan darah daging, bukan darah yang mengalir dalam satu tubuh. "Terimakasih Tuhan adek beruntung punya keluarga seperti ini". "Makasih adek udah hadir di keluarga ini". -Sehun -Jaehyun -Jeno -Haechan bukan bxb tapi brothership star : 30 September 2...