kilas

244 20 7
                                    

ENJOY


//••√
"Kemana saja kamu?"

"Mengantar susu tadi sekalian menjemput gigie ada apa lagi kim"

"Tidak ada. "

"Apa semua baik-baik Saja kamu sedang tidak Ada masalah kan. Coba sini aku periksa suhu tubuh kamu"

Nuew menempelkan tangan di kening kim. Mata penuh binar seperti bayi yang penuh dengan kepolosan. Entah mengapa dekat dengan Kim Nuew merasa aman.

"Kenapa phi?"

"Tidak, phi Kim tidak sedang demam. Suhu nya normal"

"Aku baik-baik Saja. Kamu belum terlalu hafal jalan-jalan pintas yang ada didekat sini aku Takut kamu malah nyasar ditempat-tempat yang Tidak ada sinyal nya"

"Benar kah. Lihat gigie phi Kim Khawatir." Kekeh New tertawa riang

Jujur terlalu banyak perbedaan yang mencolok Dari dari Nuew yang Kim tahu. Mungkin Nuew yang sekarang jauh lebih terawat dibandingkan Nuew yang dirinya kenal semasa sekolah.

Bukan nya sedang sakit' Kim hanya sedang memikirkan dimana tempat tinggal adik perempuan nya. Yang hampir 2 tahun ini tak pernah memunculkan Batang hidung. Seperti pendapat ganti Nuew lah yang malah datang serta tinggal bersama Kim dan keluarga nya. Yang ikut serta menjaga gigie adik bungsu Kim

"Oh iya. Kim apakah aku ini orang kaya sebelum nya?" Tanya Nuew tiba-tiba

"Mengapa bertanya seperti itu. Setahu Ku. Kita sama orang dari kelas menengah biasa"

"Tidak.. Hanya sedikit aneh saja Ketika melihat rumah yang sangat besar ketika sedang mengantar susu tadi"

"Tidak usah difikirkan. Nanti kepala mu jadi sakit lagi. Minum obat mu tepat waktu"

"Baiklah" Nuew harus meminum obat untuk sakit pada kepalanya efek kecelakaan yang pernah menimpa nya belum sepenuhnya sembuh bahkan banyak ingatan yang terlupa kan

--

Ditempat yang berbeda Tay tawan Vihokratana pria yang dimiliki segudang pesona yang tak luntur oleh waktu. Masih menjabat sebagai Pm yang menurut orang-orang mampu memimpin rakyat nya. Menjadi tangan yang mampu menyuarakan suara rakyat kecil dan tertinggal.

" Makan lah sudah mampir dingin phi makanan"

"Tidak apa-apa masih bisa dimakan PUN"

"Ingin berlibur. Ada tempat yang Bagus untuk menenangkan diri jika phi ingin liburan?" Tawar punpun yang melihat perilaku tay yang semakin dingin pada dirinya bahkan tak sekalipun menganggap nya penting.

"Apa aku kurang cantik. Apa aku harus mengubah penampilan ku agar phi Tidak Merasa bosan?"

"Jangan berbuat hal konyol. Saya merasa nyaman untuk waktu-waktu yang sudah-sudah. "

"Phi.. apa tidak cukup semua yang telah berjalan. Phi apa aku bukan wanita yang kamu inginkan?" Tanya punpun serius jujur wanita satu ini merasa tersisihkan apakah ini karma dari perbuatannya tidak ada yang Tahu

Tay tidak menjawab fikiran nya kosong. Terakhir Semalam ketika narra yang tiba-tiba datang dalam mimpi nya. Mimpi yang cukup di rindu kan Tay. Dirinya bisa bermain dan bercengkrama dengan narra sepuas nya. Namun ada yang mengganjal dalam benak nya jika Memang New ada Bersama narra mengapa sekalipun didalam mimpi tidak didapati nya New. Benar kah New sudah tidak ada bersama nya.

Atau alam bawah sadar nya saja yang masih enggan mengakui bahwa New sudah tidak ada.

Disela-sela waktu makan siang nya bersama punpun Tay ingin bergegas pulang. Tujuan utama iyalah untuk beristirahat dan tidak ingin Diganggu siapa pun Bahkan punpun sekalipun.

Mengendari mobil Klasik milik nya ditambah penjaga beberapa orang kepercayaan nya yang mengikuti mobil nya didepan dan di belakang. Semua masyarakat berduka untuk satu Tahun kepergian New yang dimasukkan kedalam berita dan media massa tentang jasad yang tak pernah ditemukan dan di anggap Telah meninggal karena tak seorang yang dapat melihat ada nya tanda-tanda kehidupan setelah terhempas jauh kedalam jurang maut.

Sampai disebuah rumah kayu modern. Yang masih Astri halaman nya yang ditumbuhi banyak bunga-bunga indah yang sudah bermekaran harum semerbak. Tay melepas sepatu nya dan masuk kedalam rumah melihat seseorang yang dihormati nya sedang duduk Sambil merangkai bunga untuk ditaruh di vas.

"Sedang apa Bu"

"Nak. Kamu disini?"

"Sama siapa?"

"Sendiri Bu"

"Bunga nya sangat harum ibu suka. Bunga yang sama dengan bunga yang suka dikasih New di rumah abu nya narra"

Tay tersenyum kecup pantas kah dirinya disebut anak oleh wanita yang Anaknya di perilaku kan kurang baik oleh dirinya dulu. Diselingkuhi bahkan dimusuhi setelah kepergian narra.

" Indah dan sangat harum Bunganya Bu. "

"Nak,apa benar yang ada diberita. Kamu sudah memiliki tambatan hati yang lain?" Tanya wanita paruh baya pada mantan menantu nya itu

Semua berita beramai-ramai membicarakan tentang gosip Tay yang sudah memiliki tambatan hati lain. Setelah hampir dua Tahun kepergian New. Yang Parah sudah sampai ditelinga mantan ibu mertua nya.

"Itu"

"Kamu ingin menikah lagi. Itu keputusan kamu ibu enggak bisa ngelarang kamu. New pasti Juga ingin kamu bahagia dan Tidak Merasa tertekan lagi" ujar ibu dengan suara parau menahan Sesak jujur New Pernah datang pada ibunya meluapkan Sesak di dada nya mengadu bahwa Tay sangat membenci dirinya

Hati ibu mana yang tidak terluka dan hancur melihat anak menderita pada pernikahan yang sudah tidak sehat untuk di lanjutkan. Selebihnya New menutup rapat-rapat aib Suami nya yang berselingkuh.

Tay tertunduk lesu jujur bukan itu kata yang ingin dirinya dengar. Bahkan dirinya pun tak yakin apakah kebahagiaan nya ada pada punpun. Atau tidak seperti yang dibayangkan nya dulu. Punpun dijadikan pelarian saja bukan cinta yang sebenarnya.

" Tay bertemu narra. "

"Dia rindu orang tuanya. Apakah dia masih lucu seperti dulu?"

"Sangat Bu. "

"Ingin minum apa ada kopi dan teh. "

"Apa saja Bu"

"Tunggu lah sebentar" ujar ibu pamit kedapur untuk membuat minum untuk mantan menantu nya

Dalam hening Tay memejamkan mata mengingat-ingat tentang memori indah yang ada dirumah tersebut. Rumah yang dulunya adalah rumah cinta nya bersama New. Melihat narra yang  masih berumur 6 bulan lucu dengan baju bermotif beruang milik nya.

Air matanya mengalir begitu saja angin berhembus pelan yang membawa rindu yang tak terbantahkan. Sakit dan benci menjadi satu dalam dirinya. Benci pada dirinya sendiri makan sangat bodoh hingga cinta pun pergi meninggalkan dirinya.

Jika saja waktu bisa diputar mungkin dirinya akan lebih sabar dalam menghadapi New. Mungkin tidak akan ada pelarian semata. Mungkin dan mungkin new masih ada bersama nya seandainya dirinya tidak egois.

Hanya kata mungkin dan mungkin yang seperti kaset rusak yang coba diputar ulang berkali-kali tapi tak menunjukan nada yang ingin untuk didengar. Hanya telinga yang terasa sakit karena dipaksa mendengar kan alunan kaset rusak. Seperti itulah diri nya yang perlahan rapuh dimakan sakit dalam hatinya.

TBC
Gregetan enggak?

Sorry bagi yang bingung. Disini anak pond ya. Salah tulis itu pluem maaf 🙏🏻




Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang