0.5

311 30 23
                                    


***
"Kamu punpun kan!?"

"Siapa ya?"

"Berapa banyak uang agar kamu meninggalkan Tay. Berapa banyak kemewahan untuk pergi dari rumah tangga saya!"

"Maaf maksudnya apa. Saya mencintai Pm. Dan tidak akan pernah meninggalkan nya. Dia adalah rumah untuk saya"

"Lancang kamu. JALANG!" New melayang kan tamparan di pipi punpun Hingga terdengar bunyi tamparan yang keras

"Tampar saja jika dengan tamparan pm menjadi memilik saya. Saya rela bukan kah pasangan yang sudah saling membenci tidak seharusnya bersama"

New ingin kembali menampar pipi punpun. Tapi tangan besar yang new kenali lebih dulu menahan nya.  "Berhenti sampai kamu kayak gini!?"

"TAY!"

"KENAPA KAMU HOBI MEMBUAT MASALAH DIA ENGGAK GANGGUIN KAMU. TAPI KAMU JADI LIAR KAYAK GINI MAU KAMU APA??!!!"

Air matanya jatuh begitu saja saat Tay membentak nya pertahanan nya runtuh. Bersama punpun yang pintar sekali mengubah mimik wajah nya menjadi terlihat sangat tersiksa.

Tawan nya sudah berubah bukan Tawan yang new kenal. Tangan mengepal di hempas Tawan kasar. Mata yang penuh cinta dulu. Sekarang penuh kebencian yang new Lihat dari mata suaminya.

New mengatupkan kedua tangannya dan berlutut tanpa Tay sangka di depan punpun " tolong kembalikan suami. Jangan menjadi tidak tahu malu. "

"New!"

Tay menarik tangan new menyuruhnya untuk berdiri dan tidak kembali berulah. New tidak menggubris dan malah berjalan ke sisi kolam yang dalam dan menceburkan diri nya yang Tay ketahui new tidak bisa berenang

Menutup mata nya rapat dengan posisi tangan yang merentang lebar-lebar. Dan menceburkan dirinya di dalam kolam. Pm yang semula acuh tak acuh. Mulai gelisah saat New tak kunjung muncul dari dalam kolam.

Berlari dan ikut menceburkan dirinya kedalam kolam menarik tubuh new yang sudah semakin turun ke dasar bawah kolam.

Membawanya ketepian dengan punpun yang tak suka dengan apa yang terjadi. Wajah takut ketaraan terlihat jelas di wajah Pm Tawan. Menekan area dada New agar bangun.

"New bangun"

"NEW--"

"SAYA BILANG BANGUN. JANGAN KAYAK GINI" LIRIH Pm Tawan menggoncang tubuh new agar membuka matanya

Berada di sekitaran hotel. Tanpa sadar Pm Tawan menggendong new ala bridal style. Membawanya ke kamar hotel. Dan menggantikan pakaian new yang basah dengan pakaian bersih yang. Ada di hotel.

Tanpa mempedulikan punpun yang masih terpaku di tempatnya. Melihat apa yang terjadi Pm masih peduli terhadap istrinya. Bagaimana mungkin

"NEW BANGUN"

"UHUK - UHUK"

"New?"

"Hahaha kamu masih peduli terhadap aku. Kamu gak benci sama aku. Enggak bakalan bisa" lirih new tertawa puas tak peduli banyaknya air yang masuk ke paru-paru nya tadi

Pm yang merasa di permainan pergi ke luar dari kamar hotel. Persetan dengan New jikalau dia mati. Sungguh Tawan tidak akan mengurus istri gila lagi.

Setelah Tawan pergi barulah New terbatuk-batuk heboh Kembali. Juga senyuman yang tidak terlihat lagi. Dada terasa sesak karena menelan banyak air kolam.

"Sakit uhuk uhuk"

---

Punpun ingin pulang saja berjalan cukup jauh dari hotel. Dengan Tawan yang bahkan tidak mencarinya. Bersama sepatunya yang sudah robek. Berjalan dengan tidak semangat.

"Pakai"

"PM?"

"Pakailah sepatu nya. Kaki kamu akan sakit bila memakai sepatu yang kesempitan." Tawan melepas sepatunya berjongkok di depan punpun dan mengganti sepatu usang dan robek punpun dengan sepatu miliknya

"Aku tidak bermaksud berkata kasar dengan istri mu. Dia yang lebih dulu menampar ku"

"Maaf"

"Istri mu lah yang seharusnya minta maaf. Pm enggak ada salah. " Ujar punpun

"Ayo cari tempat yang lainnya. Jangan membahas New lagi. Ayo obati dulu pipi kamu yang merah Karena tamparan"

"Pm tidak akan pergi kan?"

"Tidak akan. Aku ada sama kamu. Ayo" Tawan menggenggam erat tangan punpun

Seperti orang yang sedang kasmaran dengan hotel yang jauh dari kota membuat Tawan jauh lebih bisa menjadi dirinya sendiri. Bukan seorang perdana menteri.

---

New bangun dan pergi dari hotel dengan mengedari mobilnya. Menyimpan sesak saat tahu Tawan masih memilih bersama punpun. Dirinya hilang konsentrasi dijalananan.

Saat ingin mengambil telpon nya tanpa disangka mobil truk tangki dari arah belakang menabrak mobil nya hingga terguling menabrak pohon besar

"Apa ini akhir ku" Ucap nya lemah sebelum kesadaran nya benar-benar hilang

---

Prangggg

Gelas berisi kopi terjatuh saat Tawan pegang. Perasaan Aneh menyapa nya
"Pm tidak apa-apa"

"New"

"Pm?"

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Iya baik-baik saja. Lanjut kan makannya. " Ujar Tawan dengan nada suara yang dingin

Hatinya gelisah dan takut secara bersamaan. Merasa sesak dalam dadanya. Fikiran nya tertuju pada New. Yang memiliki kebiasaan ceroboh.

Untuk mengurangi rasa khawatirnya Tawan juga mengirim pesan pada gawin. Bertanya apa new Sudah pulang ke rumah. Karena sudah lebih dari 4 jam sejak dirinya meninggal kan hotel bersama punpun.

"Pm ingin di pesankan kopi lagi?"

"Sudah cukup. Kamu makan saja sebelum pulang kita ke hotel lagi. Ada yang perlu ku ambil. Tak apa kan?"

"Ingin melihat New kan. Ayolah tidak usah berbohong Pm masih peduli terhadap nya. Aku bisa melihat itu tadi saat penolong nya"

"Bukan seperti itu sudah ku. Katakan aku membenci nya. Aku  membenci New sangat"

"Tenang lah baik kamu membenci New. Sudah jangan di Fikirkan kamu hanya menolong new sebagian yang di lakukan orang lainnya jika ada mendapati orang yang tenggelam. Kamu adalah Pm yang dihormati juga di jadikan teladan. Cukup Bagus bila memiliki refleks yang dominan untuk menolong orang yang butuh waktu kamu."

"Maaf sudah banyak tanya. Aku juga yang salah kerena banyak menyusahkan kamu. Dan untuk New aku masih dendam padanya enak saja Main nampar orang tanpa alasan. "

Entah mengapa Tawan tidak berfikir new salah. Sudah dari dulu new memiliki obsesi untuk tidak pernah terkalahkan. Dirinya ingin selalu terlihat dan di hargai. Tidak akan pernah membiarkan siapa pun merebut ke bahagia dan apa yang menjadi kepunyaan nya. Termasuk cintanya.

New yang Penuh kasih berubah menjadi tidak jelas arah hubungan rumah tangga yang di jalani nya sejak kematian anak semata wayangnya. Bersama Tawan yang merasa tercekik hidup bersama new yang jauh dari New yang terdahulu pernah di cintai nya. Iya pernah kerena sekarang hati nya bahkan tak yakin apakah cinta masih sama atau sudah berubah sepenuh.

Di ganti oleh kenyamanan dan rasa lainnya bersama gadis bernama punpun alias sutatta. Seseorang yang mengingatkan Tawan terhadap new yang dulu. Dengan kesederhanaan juga keceriaan. Bukan new yang menjadi istrinya. New yang penuh dengan rasa benci .

TBC

Susah banget menjabarkan apa yang mau di ketik. Author jahat iya jahat.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang