🌙 13

57 9 0
                                    

Kurasakan tanganku ditarik kuat kemudian diseret keluar kamar...

ibu tiriku memang gila. Ayah dan ibu akan murka jika melihatku diperlakukan bagai binatang seperti ini...

Junhan...
kenapa kau tak datang juga?

Junhan...
please...
aku masih ingin bertemu denganmu setelah ini. Aku tak mau mati dulu....

PATS!!!

"RYUJIN!!!! AKHIRNYA AKU BISA MENEMUKANMU DI MIMPI!!!!"

"JUNHAANNNN!!!!" teriakku menghambur di pelukannya

Sambil tersedu-sedu aku masih memeluknya

"Tolong aku, aku akan dikubur hidup-hidup oleh ibu tiriku...." raungku

"Katakan dimana tubuhmu sekarang!!!" Junhan mendorong pelukanku dan kini dia terlihat sangat marah

"Ingat alamat ini.... jalan xxxx nomer xxxx distrik xxxx,  cat rumah biru. Aku akan dikubur di belakang rumah."

"Apa yang dilakukan ibu tiri setan itu sekarang?"

"Kini dia terdengar sedang melubangi tanah..."

"Sial. Tunggu aku. Jangan mati dulu!!!"
Junhan memelukku lagi dan mencium keningku.

Lalu menghilang.

PATS!!!

***
.
.
.
"Waktu ayahmu ada, kau sudah merepotkan, kini saat ayahmu mati, kau juga merepotkan. Memang lebih baik kau ikut menyusul ayah ibumu hahahaha..."

Ting tong...

"Sialan, siapa itu? Aku harus menyembunyikanmu, oh sial aku harus ganti baju. Bajuku kotor terkena tanah dan darah anak sialan ini."

Terdengar wanita setan itu menutupiku dengan plastik kemudian meninggalkanku sendirian.

Lalu beberapa saat kemudian terdengar suara berisik, aku yakin itu junhan... pasti junhan datang..."

"Ryujin... oh God, tolong ambulan!!!"

Suara junhan...

terima kasih Tuhan...

***
.
.
.
"Tulang kaki nya patah, punggungnya ada memar dan pendarahan internal. Perutnya juga. Kami harus cek semuanya untuk memastikan apakah kami harus melakukan operasi besar atau tidak."

"Lakukan segera dok, untuk biaya tak perlu khawatir."

"Baik."

"Oh iya dok, untuk kepentingan laporan polisi, saya butuh hasil visum."

"Baik akan kami buatkan."

"Terima kasih."

Terdengar sayup-sayup suara junhan sedang mengobrol dengan dokter yang menanganiku.
.
.
.
PATS!!

"Ryujin..."

"Apa yang telah dilakukan ibu tirimu hingga tubuhmu terluka separah itu?"

"Oh... itu bukan ibu tiriku saja yang melakukannya."

"GOD DAMN IT!!! SIAPA LAGI?"

"Tenang junhan..."

"Mana bisa aku tenang kalau begini?"

"Hahaha..."

Aku tertawa

"Ryu, aku serius. Siapa yang melakukan hal kejam itu?"

"Pembully ku di sekolah."

"Yang kugunduli rambutnya di mimpi? Ketiganya???!!!"

Aku mengangguk sambil tersenyum getir

Junhan bersiap akan pergi

"Junhan... jangan pergi dulu. Temani aku di sini sebentar aja."

***
.
.
.

Lucid Dream (Ryujin & Jun Han)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang