🌙 10

61 8 0
                                    

Dua hari kemudian, berkat bantuan junhan dan member lainnya, aku berhasil pulih dengan cepat.

"Terima kasih bantuannya. Aku harus masuk sekolah hari ini, jika tidak mungkin aku tak akan lulus tahun ini."

Kataku sambil membungkuk pamit

"Setelah pulang sekolah, kembalilah ke sini." Jun han mengantarkanku ke pintu keluar apartemen

"Hmm... tapi..."

"Tak ada tapi... ini perintah dari sepupu jauhmu!" Junhan tertawa usil.

Member lainnya ikut tertawa tanpa tahu apa yang lucu dari kalimat junhan barusan.

Satu grup pada absurd-absurd tingkahnya... heran...

Aku tersenyum sambil berjalan keluar

"Aku antar!"

"Junhan, gak usah. Kehadiranmu akan mencolok, semua orang akan sadar bahwa kau seorang idol."

"Aku akan pakai topi dan masker!"

"Tidak usahhh..."
Tolakku keras

Junhan menghela nafas

"Oke, pergilah. Hati-hati. Kabari aku via chat jika kau butuh bantuan. Atau bisa lewat mimpi aja!"

"Cieehhh lewat mimpi banget nih??!!!"

Tiba-tiba gaon dan jooyeon berteriak heboh menggoda kami berdua. Kami yang terkejut hanya bisa tertawa canggung.

Mereka pasti berpikir bahwa kata-kata junhan adalah gombalan. Padahal memang benar. Jika tidak via chat kami akan berkomunikasi lewat mimpi. Tapi tentu itu tak akan masuk akal untuk orang awam...

hanya kami berdua yang paham...

Hahahaha...

***
.
.
.
"Yaaa!!! Bolos dua hari!!! Enak ya?? Lo jual diri ya??"

Teriak yuri sambil menendang perutku

Sial... untung aku tak banyak sarapan tadi pagi

"Mana duit hasil jual dirinya? Sini kasih ke kita!!"

Aku hanya diam menatap tajam ke mereka. Ternyata mereka tak kapok juga setelah dibeikan teror nightmare oleh junhan...

BRAKKKK

tiba-tiba sebuah kursi kayu dilemparkannya ke punggungku.

Aku yang tak siap menerima pukulan keras langsung terjungkal ke lantai, panas... sakit...

"Heh berani-beraninya ngelihat gue, mata lo belum pernah dicolok gunting ya? Hahahahaha..." chaewon memainkan gunting yang dipegangnya didekat mataku

"Heh, gunduli aja!"

"Biar adil..."

"Hahaha... betul, biar kita gak trauma lagi sama gunting... hahahaha..."

"Biar ganti dia yang trauma... ahahahahahaha..."

"HEH!!! SIALAN KALIAN!!! JANGAN BERANI KALIAN MENYENTUH RAMBUTKU..."

Rambut kuncir kudaku ditarik mereka dengan kasar lalu...

Krekk krekk krekkk

Helai demi helai rambut sepunggungku kini habis tinggal sependek telinga.

"Hahahahaha... DORA... DIA KAYAK DORA CUPU HAHAHAHAHAAHAHAHAHA..."

karena marahku yang tak terbendung, kuraih rambut yunhee, kujambak dan kuhempaskan dia ke sisi dalam salah satu toilet di dekat sana.

Chaewon dan yuri yang melihat temannya diserang olehku segera menyerangku kembali, aku yang kalah jumlah hanya bisa memberontak melawan kekuatan mereka.

Dan pada akhirnya aku yang kalah.

***
.
.
.

Lucid Dream (Ryujin & Jun Han)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang