🌙 14

59 9 0
                                    

Junhan yang awalnya akan pergi kemudian kembali duduk di sampingku

"Are you okay?"

"Iya. Tubuhku tidak sakit di sini."

"Syukurlah. Tapi janji satu hal padaku."
Aku menatapnya

"Bangunlah segera ya."

"Hmm... oke..."

"Proses hukum ibu tirimu sedang dilakukan. Untuk pembully mu. Aku tak tahu apakah ada bukti atau tidak. Tapi aku tak bisa diam menunggu proses hukum saja."

"Kau akan menghukum mereka di mimpi?"

"Iya." Junhan menatapku tajam

"Akan sejauh mana kau akan menghukum mereka?"

"Aku akan membuat mereka gila."

Junhan mengusap lenganku

"Kalau mereka gila bukankah mereka akan dilepaskan dari hukuman?"

Junhan berpikir sejenak

"Benar juga. Lalu apakah kau memiliki ide?"

"Entahlah. Kuserahkan padamu, junhan."

"Baiklah."

Junhan menatapku

"Saat kau bangun nanti, maukah kau ikut tinggal di apartemen lagi?"

"Memangnya kemana lagi? Aku sudah tak punya tempat tinggal lagi sekarang."
Jawabku sambil menunduk

"Kau punya rumah. Dan rumah itu aku."

"Apakah kau sedang membuat lirik lagu?"

"Yaa... aku serius..." junhan memelukku

Aku tertawa

***
.
.
.
"Ryujin, ini sudah hari ke-7 maukah kau bangun?"

"Aku ingin bangun. Tapi tubuhku tak mau. Sepertinya ada yang salah."

"Tidak apa-apa. Aku akan menemanimu di sini. Sampai kau bangun lagi."

"Hmm... terima kasih. Ada yang ingin kutanyakan."

"Ya?"

"Sejak kapan kau bisa datang ke mimpi orang?"

"Sejak 3 tahun yang lalu. Saat orang tuaku bercerai."

"Oh.. maaf."

"Its okay..."

"Lalu... apakah ada orang lain yang kau datangi mimpinya sebelum aku?"

"Ada."

"Ceritakan..."

"Tak ada yang seru. Kebanyakan kebencian yang mereka rasakan berasal dari ego. Aku tak tertarik dengan itu."

"Apa kau pernah berpacaran sebelumnya?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Merepotkan."

"Oh..."

Aku mengalihkan pandanganku darinya

"Tapi tidak jika kau yang..."

"Kau yang...?" Aku menatapnya menunggu kelanjutan kalimatnya

"Kau yang mencarikanku pacar...
Hahaha..."

Tak sadar aku cemberut, junhan tertawa.

"Jangan katakan apapun. Aku ingin mengatakannya saat kau bangun."

Aku masih berusaha mencerna kalimatnya. Namun tiba-tiba dadaku sesak

"Jun...han... dadaku sesak... ada yang salah dengan tubuhku."

Junhan terlihat kaget dan langsung menghilang

PATS!!

"DOKTER!!! TOLONG DIA KESULITAN BERNAFAS!!!" junhan memencet tombol bantuan berkali-kali sambil berteriak keras hingga beberapa saat kemudian dokter dan perawat terdengar berdatangan.

***
.
.
.

Lucid Dream (Ryujin & Jun Han)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang