🌙 15

79 8 0
                                    

"Ryujin... yuk bangun..."

"Iya..." jawabku pelan

"Hampir 2 minggu kau koma..."

"Maafkan aku junhan. Aku juga ingin bangun..."

"Apa yang harus kulakukan?"

"Sering temani saja aku di sini. Kalau kau nggak sibuk."

"Aku ingin memelukmu."

"Peluk saja aku di sini."

"Aku ingin memelukmu di dunia nyata juga."

"Peluk aku dulu di sini. Sepertinya aku ingin menangis." Kataku lirih

Jun han memelukku

"Kau mau tahu kabar ibu tirimu?"

"Hmm?"

"Dia dihukum penjara seumur hidup."

"Wah... benarkah? Syukurlah..."

"Lalu apa kau tahu kabar teman-teman sialanmu itu?"

"Hmm..." aku mengangguk
bersemangat

"Aku merusak wajah mereka."

Aku tercekat

"Mereka harus operasi mahal jika ingin cantik lagi."

"Junhan..."

"Hmm? Apa kau senang?"

"Tidak. Entahlah. Aku kasihan dengan mereka."

"Apa kau kasihan dengan mereka tapi tak kasihan dengan dirimu sendiri?"
Aku menunduk

Junhan mengusap punggungku

"Aku melukai wajah mereka karena tak ada bukti untuk menyeret mereka ke hukum."

"Bagaimana caramu melukai mereka, bukankah kau hanya bisa membuat mimpi buruk?"

"Hmm... itu agak beresiko. Baru pertama kali aku melakukannya."

"Akankah ada yang marah karena tindakanmu?"

"Mungkin... aku tak peduli."

"Mungkin Tuhan akan marah."

"Maafkan aku Tuhan..."

PATS!!!

Lho?

Kubuka mataku pelan-pelan...

Aku sadar...

"Junhan!!!" Teriakku pada junhan yang sedang tertidur di sebelah ranjangku

"Junhan bangunlah... aku sudah sadar!!"

Teriakku sambil menggoyangkan tubuhnya

Tapi...

Tiba-tiba tubuhnya jatuh terkulai ke lantai

Astaga...

"Junhan!!!!!"

***
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lucid Dream (Ryujin & Jun Han)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang