16. Kaget

1.9K 314 37
                                    

Aku ga capek buat ngingatin,
day mode🙂🙏🏻

Biar terang seperti masa depan.

Sorry 4 typos

Anw, happy reading oll 🥰💗

• • • • •

Sedih mengetahui bahwa lusa Alesha akan kembali melanjutkan kuliahnya. Rasanya waktu sebulan tidak cukup memuaskan gadis itu, mengingat pusat computernya terus mengendalikan tubuh gadis itu untuk menjatuhkan dirinya diatas kasur yang empuk.

Sudah biasa, jiwa jompo menggandrungi usia muda.

Alesha mendesah kecil, jika dipikir-pikir...tersisa satu setengah semester lebih lagi gadis itu akan mendapatkan gelar sarjananya. Itupun kalau ia tepat waktu mengerjakan seluruh sks nya.

Terkadang Alesha merasa rendah diri jika disandingkan dengan Juna. Dia bukan apa-apa jika dibandingkan dengan laki-laki itu. Sewaktu-waktu ia berpikir ; mengapa laki-laki itu menyukainya?

Ngomong-ngomong tentang Juna. Tebak, Alesha sedang berada dimana saat ini?

Apartemen Juna? Yap—benar sekali.

Jarang-jarang gadis itu berada di apartemen Juna, padahal cuma lima langkah nyampe buat ketemu ayang. Err—ga lima langkah juga sih, beberapa langkah lah pokoknya. Eits! Alasan Alesha berada disana karena jujur Alesha lagi gabut.

Gadis itu membenarkan letak kacamatanya, maniknya menyorot pada lembar-lembar kertas dengan tatapan aneh. Sesekali ia membaca kalimat yang jelas tak Alesha mengerti isi dari berkas-berkas laporan perusahaan milik laki-laki itu.

ALIAS KENAPA JUNA MALAH BIKIN ALESHA MAKIN GABUT?!

Huh, Alesha jadi kesal sendiri.

Pintu kamar terbuka, gadis itu menoleh lalu segera mengalihkan pandangannya kebawah. Ia mendapati presensi Juna yang berjalan mendekatinya seraya menenteng kresek putih besar melalui ekor mata gadis itu.

“Maaf ya aku kelamaan.” ujar laki-laki itu. Juna merogoh kantung celananya, kemudian menaruh kunci diatas nakas.

Juna terkekeh kecil melihat gadis didepannya, “Kamu baca apa sih? Serius banget liatnya.”

Merasa tidak dihiraukan oleh Alesha dahi laki-laki itu seketika berkerut. Juna ingat ia tidak melakukan apa-apa saat keluar dari apart, tapi sekarang gadis itu seakan mendiaminya.

Juna mendudukkan dirinya didekat Alesha, gadis itu bahkan tidak mau menatapnya. “Tadinya waktu Aca bilang laper aku mau masakin kamu, tapi bahan di apart ternyata udah abis,

Aku ijin pergi keluar buat langsung nyari makanan, soalnya kalo beli bahan entar lama belum lagi masaknya, keburu Acaa kelaparan.” curhat laki-laki itu.

Mendengar penuturan laki-laki itu Alesha jadi baper sendiri, kalau begini Alesha tidak bisa kesal berlarut-larut terhadap Juna. Jiwa Alesha yang lemah letih lesu seperti ini mana kuat dengan segala tingkah laku Juna.

Kapan Juna tidak bersikap manis? He's always do y'all ಥ⁠‿⁠ಥ

Lagipula kenapa tadi Alesha marah? Mengapa ia kesal kepada Juna. Haa...lagi-lagi Alesha merasa tidak pantas dicintai dengan tulus oleh laki-laki itu. Juna begitu sabar dengan sikapnya yang egois dan kekanakan serta selalu mengerti akan dirinya.

Laki-laki itu menelisik lembaran yang dipegang oleh gadisnya, sontak Juna tercengang sesaat seraya tertawa pelan, “Kamu ngapain baca ini sayaaaaang?”

; 𝐩𝐚𝐬𝐬𝐰𝐨𝐫𝐝 (?) 𝐥𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤 [𝐒𝐇𝐎𝐑𝐓 𝐀𝐔]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang