06

18.6K 618 0
                                    

.

.

.

Dareen menghela nafas, ketika motor Kai yang sudah menjauh bersama Alvan di boncengannya.

Sadewa pun sudah lebih dulu berangkat.

Tinggal dirinya yang mempunyai kelas siang.

Pemuda berkulit putih dengan freckless cantik di pipinya, menutup pintu dengan rapat.

Menatap jam dinding.

Pukul 07:12

Lebih baik ia tidur di kamar sampai jam sembilan lalu bersiap untuk berangkat.

Semua pekerjaan rumah sudah selesai ia kerjakan, jadi tak ada lagi yang perlu ia lakukan.

Dareen menutup pintu kamar, membuka celana dan celana dalamnya sekaligus lalu langsung melempar tubuhnya ke atas kasur.

Pemuda itu membuka ponselnya, membalas pesan pesan yang menurutnya memang penting.

Sebenarnya ada satu rahasia yang Dareen genggam erat selama ini.

Pemuda itu suka sekali melihat tubuh tubuh uke yang seksi dan bokong yang montok, entah kenapa.

Karena itu juga ia betah betah saja tinggal di sini, mereka semua santai dan biasa saja ketika di sentuh.

Tak satupun dari mereka yang pernah membawa kekasih ke dalam rumah ini.

Dareen mengambil lubricant yang sudah ada di kolong kasur, menumpahkannya sedikit ke atas telapak tangan.

Lalu ia berbaring, mengusap usap lubang pantatnya yang berkerut.

"Ah, ga enak!"

Dareen tengkurap, menggunakan laptop miliknya untuk membuka vidio porno yang diam diam ia download.

Dareen tak terlalu suka hubungan seks, ia hanya suka melihat laki laki seksi yang sedang masturbasi.

Intinya ia tak suka hubungan badan, hanya suka melihat laki laki yang sedang coli.

Tangannya terulur ke belakang, Dareen menungging.

Di layarnya, sudah terlihat dimana si twink boy memasukan vibrator ke dalam analnya.

Dareen bergetar.

Ia sudah sering melakukan hal seperti ini.

Tangannya yang lengket mengambil vibrator hitam di laci nakas, menyalakannya lalu dengan perlahan memasukan ke dalam kerutan di belakang tubuhnya. Yang sudah terasa gatal.

"Ahng!"

Dareen memainkam kedua pentilnya, membuka mulut. Memiringkan wajah, batal empuk di pipinya sudah basah karena air mata.

Ini sangat enak!

Air liur merembes keluar, mengenai sarung bantal.

Dareen tak peduli, getaran di dalam pantatnya benar benar menyentuh prostat dan membuatnya kelonjakan.

"Ahh .. enakhh~"

Dareen menggesekkan kontolnya yang sudah menegang, dua guling di bawahnya yang di apit menggunakan kaki membuat tubuhnya bergetar karena nikmat.

Getaran, gesekan, rasa geli di pentil.

Bantalnya sudah bsah karena air mata dan liur yang menempel.

"Ahh! Ahhnn~"

Tak ada yang tau.

Jika si kutu buku yang di kenal tenang dan pendiam, bisa secabul ini ketika sedang bernafsu.

Dareen menjerit dengan desahannya.

Tembakan lahar hangat mengenai dada, leher dan seprai putih miliknya.

Dareen ngos ngosan. Pantatnya masih bergetar karena vibrator masih bergerak ganas di dalam.

"Umn .. ngantuk~"

Dengan tubuh telanjang dan benda bergetar yang masih menancap, Dareen menyelimuti dirinya setelah menyalakan ac.

Memejamkam mata untuk menyambut mimpi.

Sesekali jarinya akan dengan sengaja menyenggol pentil yang masih sensitif, desahan lirih masih keluar.

"Alarm jangan lupa, aduh."

Setelah siap, ia memejam. Menyambut gelap yang tenang setelah adegan panas ia lakukan.


.

.

.

kost 69Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang