Chap. 05

786 79 1
                                    

3 bulan kemudian..

"Ceraikan aku!"gertak Jane dengan wajah datarnya, lalu ia melemparkan surat cerai ke suaminya itu, Vincent pun terkejut,"apa apaan?!"kesal Vincent,"ceraikan aku sialan!"bentak Jane makin keras, tak lama air mata wanita itu tak terbendung lagi.

Vincent pun memeluk Jane, namun Jane memberontak,"ceraikan aku!".

Namun Vincent tidak memberikan respon, ia malah menggeleng dan semakin mempererat pelukan mereka
"sebenarnya ada apa sayang? kenapa kau begini, dan tiba-tiba meminta cerai? apa aku melakukan kesalahan padamu? jika memang ada kesalahan
yang aku buat padamu, tolong beritahu aku!"ucap Vincent lembut.

"Aku mandul Vincent!"

Vincent terkejut bukan main, Vincent melepaskan pelukan itu dengan lembut lalu menatap Jane dengan tatapan dalamnya,"kenapa bisa kau berucap seperti itu?"tanya Vincent.

Jane hanya menunduk sembari menangis sesegukan,"aku belum hamil juga Vincent! sudah tiga bulan lebih belum ada tanda tanda!"ujar wanita itu di sela sela tangisannya.

Vincent menghela nafas, ia memeluk wanita nya lagi lalu menghelus pucuk kepala Jane,"bukan berarti kau mandul sayang, kita hanya belum diberi kepercayaan oleh tuhan untuk mempunyai anak, apalagi kau pernah mengatakan bahwa kau belum bisa percaya padaku untuk memberikan ku seorang anak, dan kau juga tidak mencintai ku kan?"ucap Vincent.

Jane menggeleng, ia mempererat pelukan itu sembari menggeleng keras,"aku sudah percaya padamu!
dan aku juga sudah mencintai mu sialan! hiks!"kesal Jane dengan pria ini, bisa bisanya pria ini berkata yang sudah ia katakan dari 2 bulan yang lalu? memangnya itu tidak lama?

Lagipula untuk apa ia meminta cerai jika ia tak berguna dan tidak bisa memberikan anak pada Vincent, dasar gila, pikir Jane.

Vincent tersenyum,"kalau begitu sabarlah, kita harus tetap berjuang
sampai ada baby vin dirahim mu, okay? jadi tenanglah, dan sampai kapan pun itu aku tidak akan pernah  meninggalkanmu apalagi harus menceraikanmu dan membiarkanmu dengan pria lain, bahkan hanya untuk memikirkannya, bisa bisa aku gila sayang!"Ucap Vincent, Jane pun melepaskan pelukannya,"kau memang sudah gila!"ejek Jane sembari menjulurkan lidahnya, Vincent pun terkekeh.

"(Untungnya kau adalah cintaku Janelle Arbeto!)"

****

Kali ini adalah hari yang bisa mereka lakukan dengan liburan, dan ada rencana yang baik yang akan mereka lakukan, sekalian healing.

"Sayang ini adalah villa yang kita tempati, bagus bukan?"tanya Vincent
Jane mengangguk brutal,"bagus!".

Vincent tersenyum, ia senang jika Jane bahagia, ia tahu akhir akhir ini Jane sering memikirkan soal anak kemarin, karena tidak ingin istrinya banyak pikiran, ia pun mengajak wanita itu untuk berlibur disebuah pulau yang disebut 'RHD. Vintye a eiland',artinya pulau yang sunyi atau damai, cocok untuk digunakan saat honeymoon dan healing.

Setelah mereka merapikan pakaian
Jane mengajak Vincent untuk keluar dari villa dan melihat lihat pulau yang dipenuhi pasir putih.

"Kenapa sepi?"tanya Jane, Vincent terkekeh,"tentu saja, ini kan milik keluarga Richard lebih tepatnya pulau ini sudah aku beli, dan yang lebih berhak kesini dan mendapatkan fasilitas yang mewah, just me"ucap Vincent dengan nada arrogantnya.

Jane mengangguk,"pulau ini bagus
bagaimana bisa kau membelinya?"
tanya Jane,"because I have money"
jawab Vincent,"i have too! tapi kenapa aku tidak pernah terpikirkan untuk membeli pulau seperti mu ya?".

"Kapan kau membeli pulau ini?"tanya Jane lagi,"sejak aku mencintaimu".

"Yang benar saja jawabnya! bahkan jika kau menjawab, 'aku membelinya saat kekasihku yang meminta pulau ini jadi milik kami' juga aku tidak akan marah"ucap Jane, Vincent terkekeh.

"Kalau begitu aku membeli pulau ini karena seorang wanita, namun ia sudah pergi meninggalkan ku, maaf karena telah berbohong padamu sayang"Vincent mengecup leher wanita nya, Jane agak kecewa namun ia yang yang memancing Vincent kan? jadi untuk apa kecewa?

"Tidak apa apa, tidak masalah bagiku
aku lebih senang jika kau jujur"jawab
Jane dengan lembut, Vincent pun senang karena Jane sudah mulai bersikap lembut padanya, padahal dulu sangat lembut padanya sampai sampai dirinya kalah.

Tiba-tiba ada pikiran yang memancar dipikiran Jane,"(bagaimana jika wanita itu kembali dan kau akan bersamanya lalu meninggalkan kan aku Vincent?)"batin Jane.

"Ini sudah sore, bagaimana jika kita melihat matahari terbenam?"ajak Vincent, Jane mengangguk, mereka pun berpegangan tangan sembari berjalan menuju ombak ombak kecil yang menghampiri pasir putih itu.

T.B.C

Tenang Jane, kalau Vincent ninggalin kamu, entar aku sunat sepuluh kali.




Mr. Vincent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang