Chap. 07

740 74 1
                                    

"janganlah terus bekerja sayang, nanti
kau lelah"ujar Vincent, "biarkan aku bekerja!"kesal Jane, Vincent menghela nafas sembari memijit pelipisnya sembari berkacak pinggang.

Dari tadi istrinya selalu ngeyel untuk
membersihkan rumah besar itu.

Tentu nya Vincent merasa keberatan karena rumah yang mereka miliki itu mempunyai 3 lantai rumah.

"Sudah sayang, biar aku panggil pelayan yang ada dirumah ayahku"
jelas Vincent, Jane menggeleng
"Akan lebih lega jika rumah ini bersih karena tanganku sendiri, so don't get in my way!"ujar Jane sembari menyapu bagian bawah sofa.

Vincent menghela nafas, ia menyerah
Istrinya itu memiliki otak yang keras
dan tidak bisa dibantah, baiklah! Ia
akan membiarkan istrinya itu berkegiatan dengan rumah besar ini.

Vincent duduk di sofa lalu melipat kedua tangannya didada sembari menatap Jane yang menyapu.

Jane menatap Vincent kesal, ia memukul Vincent dengan gagang sapu,"enak saja duduk duduk disini sementara aku menyapu, kau pikir aku pelayan mu sialan?!"kesal Jane.

Vincent menggaruk kepalanya, ia
tidak mengerti mengapa istrinya bisa
seperti ini, dia sangat sensitif dan gampang marah padanya, apa istrinya mempunyai riwayat sebuah penyakit?
apa sebentar lagi ia akan menjadi duda? akhh! keparat pemikirannya.

"Aduh! kenapa kepalaku pusing ya?''
gumam Jane, Vincent berdiri, seperti
yang ia duga, Jane pingsan dan jatuh ke pelukannya, ia pun membawa Jane ke kamar pribadi mereka berdua.

Ia memanggil temannya yang berprofesi sebagai seorang dokter.

****

"Selamat bro!".

Vincent mengkerut kan keningnya
"Apa maksudmu?"tanya Vincent
"you will get a child!"seru pria itu.

Vincent menatap Jane,"baiklah pergi".

Pria yang bernama Jimy itu membulatkan matanya.

"Kenapa respon mu cuek begitu huh?"tanya Jimy,"pergilah!"kesal Vincent sembari menatap tajam Jimy.

Jimy mengangguk,"okay! aku pergi dulu, congratullations!"Jimy pun pergi meninggalkan Vincent.

Vincent menghelus pipi istrinya, ia
mengecup bibir istrinya itu.

"thank you honey, i love you more".

Tanpa disadari air mata nya jatuh
Jane terbangun dan kepalanya terasa
pusing,"shhh apa apaan ini?".

Jane melihat Vincent yang menangis
"Ada apa?"tanya Jane,"sa-sayang kau
Kata dokter dari kau, hiks''gumam Vincent, Jane mengkerut kan keningnya,"apa aku sakit? apa sebentar lagi aku akan mati?".

"Jangan katakan hal bodoh itu! kau hamil bodoh!"seru Vincent.

Jane membesarkan matanya, ia benar
benar tak menyangka,"benarkah?!
kau yakin?"Jane menyentuh perutnya
"I am pregnant? disini ada anakku?"
Gumam Jane, Vincent mengangguk
"ada anak kita disini sayang!".

Jane tersenyum kearah Vincent
ia memeluk pria itu,"kita akan menjadi orang tua Vincent!".

Vincent terkekeh geli,"tentu saja!
ini karena hasil kerja keras kita!".

Jane tersenyum sembari mengangguk
ia menghelus perutnya sembari menatap perutnya dengan tatapan kagum, ia benar benar tak menyangka jika ia akan menjadi seorang ibu nantinya.

T.B.C

YEAYYY, FINNALY

Mr. Vincent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang