"Aruby Janevint ViRichard untuk putriku yang pertama, dan Aruna Janevict ViArbeto untuk putriku yang kedua"ucap Vincent dengan tatapan sayang pada kedua putrinya, Jane tersenyum melihat momen seorang papa memberikan nama yang cantik untuk kedua putrinya yang cantik.
"Kau suka dengan nama yang aku berikan sayang?"tanya Vincent, Jane mengangguk semangat,"ngomong ngomong, kapan kita pulang dari rumah sakit ini? aku ingin pulang"tanya Jane,"jika kau mau besok, kita akan pulang besok".
Jane mengangguk sembari tersenyum
"Tapi Vin"gumam Jane, Vincent mengkerutkan keningnya,"ada apa?"tanya pria itu,"apa kau tidak merasa lelah menggendong kedua putrimu itu? begini, aku yang menggendong mereka dalam waktu satu menit saja sudah sangat kewalahan, dan kau? bahkan kau sejak dari jam enam pagi tadi!"ucap Jane, Vincent tersenyum karena Jane mulai cerewet, karena sejak kemarin setelah kelahiran bayi mereka, Jane tampak kelelahan dan memilih untuk diam, itu membuat Vincent rindu.Tak lama seseorang datang,"Ayah!".
Tuan Arbeto datang dan langsung menghelus kepala putri tunggalnya yang sangat ia sayangi,"kau sudah baik nak?"tanya tuan Arbeto, Jane mengangguk, tuan Arbeto menoleh kearah menantunya,"ohh kedua cucu kuu"tuan Arbeto memghampiri ketiga manusia itu sembari merentangkan tangannya, namun Vincent malah menghindar,"sebaiknya ayah cuci tangan dahulu!"peringat Vincent.
Jane mengangguk,"Vincent benar ayah!"sahut Jane, Tuan Arbeto menghela nafas,"baiklah!".
Tuan Arbeto pun segera mencuci tangannya lalu menggendong salah satu bayi mereka, yaitu Aruna.
Aruna tipe bayi yang lembut dan tidak suka menendang orang yang menggendongnya, justru itu yang membuat tuan Arbeto semakin suka dengan aruna, tidak pecicilan.
Sedangkan Aruby sebaliknya, ia cenderung banyak tingkah, dan itu membuat tuan arbeto kurang nyaman menggendong cucu pertama nya.
Namun kasih sayang nya kepada kedua cucu nya tidak akan ia bagi bagi, kasih sayangnya akan terus sama, meskipun ia kurang nyaman menggendong Aruby.
"Vincent! sebaiknya letakkan saja aruby di keranjang tidurnya, sejak tadi kau ditendang terus terusan!"
ucap Jane yang baru sadar Vincent sejak tadi meringis karena ditendangi oleh putri sulungnya, Vincent tersenyum lalu menggeleng,"jika aruna digendong, aruby juga harus digendong, supaya sama kan sayang?"
Vincent mencium pipi aruby namun malah dibalas tendangan,"ohh sayang
jika papa jujur tendanganmu itu menyakitkan, tapi tidak apa apa".Jane tersenyum, ia bahagia karena kedua pria yang ia cintai tengah bahagia dengan bayi yang berhasil ia lahirkan, Aruby & Aruna, dua bayi kecil mama Jane yang paling cantik.
****
5 tahun kemudian"MAMAAAA"
Jane berlari kewalahan menuju kamar aruby dan aruna,"ada apa sayang?!"tanya Jane,"ayuna mau mainan nya kakak ayuby, tapi dia tidak mau membeyikannya kepada ayuna"rengek aruna, Jane menghela nafas,"Ruby, mengalah ya?"Jane menghelus kepala putri sulungnya yang tengah memeluk boneka berbie kesayangannya itu sembari cemberut.
Ruby tampak terdiam lalu tak lama memberikan mainan berbie nya kepada sang adik,"maafkan kakak kalena tidak mau membeyi mu mainan kakak"ucap Aruby, Jane tersenyum, ia sangat suka dengan sifat aruby yang lebih suka mengalah pada adiknya yang cenderung egois dan tidak mau kalah dengan aruby.
Jane menghelus kepala kedua putrinya,"main yang baik ya, jangan bertengkar lagi, mama akan menjaga kalian disini"ucap Jane.
****
Jane tengah memperbaiki kasur kamarnya dengan Vincent untuk ditiduri karena sudah malam.
Namun tak lama ada yang memanggil nya dengan lirih,"Jane"panggil Vincent, jane menoleh dengan kening yang mengkerut, tak biasanya suaminya itu memanggilnya dengan sebutan nama, biasa pria itu akan memanggil nya dengan sebutan'sayang','wife','babe','honey' tapi kenapa ia cenderung berbeda.
"Ada apa? apa ada masalah?"tanya Jane sembari menghampiri suaminya yang terlihat kelelahan itu, Vincent menghela nafas, ia memeluk istrinya dengan manja lalu menyandarkan dagu nya dipundak sang istri.
"Aku sungguh lelah sayang, kembar berhasil aku tidurkan, dan aku sangat amat lelah, dan aku menginginkan sesuatu"gumam Vincent, Jane membuang nafas lega,"apa heum?".
"give me one beautiful sex"
Jane tersenyum, memang mereka sudah lama tidak bercinta.
"Baiklah, karena aku juga sangat merindukanmu, let's make love!"
Vincent yang mendengar itu langsung mencium leher Jane dengan sangat lembut, semua kecupan yang Vincent berikan kepada istrinya sangat amat lembut sehingga Jane melengguh kenikmatan, semua yang dilakukan Vincent untuk Jane istrinya, sangat amat lembut pada malam itu.
"I love you so much honey, rasa itu sudah sangat lama aku rasakan sayang, and that feeling will continue to grow every day, I really love you very deeply, I love you, Janelle Arbeto!"Closing words from VINCENT AZEO RICHARD, The man who belonged to Janelle Arbeto alone, nobody else.
END
THANKYOU.
ada banyak peristiwa yang menghambat aku buat bikin chap terakhir, jadi aku minta maaf.
aku ada rencana untuk buat cerita tentang anak dari Vincent & Jane.
yang pasti nya ceritanya ga kalah menarik dari cerita papa mama nya lah yaaa, hehee pasti aku bakalan buat semenarik mungkin.
pokoknya dicerita Aruby & Aruna
kalian pasti bakalan emosi sama sikap Jane dan tuan Arbeto.udah kebayang nggak bakalan gimana nanti cerita yang aku buat??
seharusnya sih udah ya, wkwkwk🤣
oke sampai bertemu dicerita dua baby A✨