Chap. 10

856 69 2
                                    

"aku mau cerai"datar Jane.

Vincent membulatkan matanya,"apa
maksudmu?"tanya Vincent, Jane menatap datar suaminya yang tengah duduk santai dibalkon kamar mereka sembari minum kopi sembari memegang satu biskuit ditangan kekarnya itu.

"Aku mimpi kamu bawa cewe lain terus kamu kaya udah ga cinta sama aku"sinis wanita itu, Vincent meletakkan biskuitnya lalu menatap Jane dengan tatapan mengeluh.

"Terus apa hubungan nya sayang, ya ampun makin sayang deh!"gemas Vincent, "pasti kamu beneran selingkuh, nama cewenya tzyea kan!"
kesal Jane pada suaminya, Vincent menghela nafas,"dia memang wanita yang aku cintai dulu Jane, tapi sekarang dia sudah tiada, dan semenjak aku menikah denganmu dan kamu memberikan kenyamanan bagiku, aku sudah tidak mencintai nya, aku justru mencintaimu dua kali lipat dari aku mencintai nya"ucap Vincent yang membuat mata Jane membesar, oh astaga wanita itu sudah tiada? apa yang harus dia lakukan sekarang? apa ia harus betapa untuk meminta permohonan?!
ya tuhan ia benar benar merasa bersalah pada wanita itu.

"T-Tapi kau memiliki kekasih kan?!"
ucap Jane yang mengalihkan topik
Vincent tampak berpikir, Jane melengkung kan bibirnya kebawah yang menandakan ingin menangis saat itu juga, padahal ucapannya hanya untuk menebak saja tapi sepertinya Vincent benar-benar memiliki kekasih.

Vincent menoleh kearah wajah istrinya, ia terkekeh dan memeluk istrinya itu, namun apa boleh buat istrinya sudah terlebih dahulu mengeluarkan isakannya,"tidak sayang, aku tidak pernah punya kekasih! hanya mempunyai partner
ranjang saja, tapi itu dulu, sekarang partner ranjang ku kan dirimu"goda Vincent, namun bukannya merasa tergoda, Jane malah kesal, ia melepaskan pelukan itu dan memukul dada bidang itu dengan keras, tapi Vincent hanya terkekeh.

"Menyebalkan, kamu menganggap ku
sebagai partner ranjangmu?! bukan istrimu?!!"bentak Jane pada pria itu
Vincent menggaruk telinganya,"ya
kamu istriku juga"jawab Vincent.

Jane menatap Vincent kesal, ia benar-benar kesal dengan pria ini sampai sampai ia harus mencari balok untuk memukul dada pria itu tidak dengan wajahnya, wajahnya yang tampan terlalu sayang untuk dipukul oleh balok yang dekil itu.

"Sayang, apa kau tidak merindukan aktivitas ranjang kita?"tanya Vincent
Jane terdiam, tak lama wanita itu meraih tenguk Vincent dan melumat bibir pria itu, dengan senang hati Vincent membalas lumatan itu.

Sampai akhirnya mereka sama sama berdiri dari kursi tanpa melepaskan ciuman mereka, Vincent mulai  menggendong istrinya ala koala dan menggeser pintu menggunakan kaki nya, perlakuan mereka benar benar memabukkan, Vincent menidurkan istrinya dikasur dengan perlahan.

Tak lama kemudian keduanya sama sama telanjang bulat, Vincent tersenyum miring pada istri nya yang tengah berada di atasnya itu,"jangan terlalu keras menghentakkan ya sayang, disana ada anak kita, jangan biarkan anak kita terluka"sahut Vincent, Jane mengangguk.

Mereka pun melakukan adegan tersebut sampai mereka puas, ahh tidak! sampai Jane puas, sedangkan Vincent hanya bisa menerima perlakuan istrinya yang liar itu meskipun ia kelelahan dengan percintaan mereka itu, ia harus tetap kokoh menampung istrinya yang masih ingin melakukan nya.

:/Kali ini agak berbeda ygy, kali ini istrinya yang minta lagi dan lagi, sedangkan suaminya kewalahan ngehadepin istrinya, wkwk/:

****

"VINCENT!!!"

Vincent menghampiri istrinya yang baru saja meneriaki nama nya dari dapur,"ada apa?"tanya Vincent santai lihat? sekarang Vincent sudah biasa dengan teriakan istrinya, karena kejadian kemarin, ingat?

"Kenapa kau belum memakan cake yang aku inginkan kemarin, kan aku menyuruhmu untuk memakannya sampai HABIS!"omel wanita itu pada suaminya, Vincent menggaruk kepalanya,"iya iya sayang, nanti aku makan kok!"jawab Vincent,"iyi iyi siying, ninti Iki mikin kik alahh nanti nanti yang ada kamu buang?! aku ga mau tau ya, kamu harus makan! ga boleh buang buang makanan sembarangan Vincent!"omel wanita itu lagi, Vincent menghela nafas.

Untungnya anak yang istrinya kandung itu anak nya, bukan anak bram, seperti di novel novel bacaan istrinya yang tengah mengomel itu.

"Kamu mau lihat aku makan kue itu sekarang?"tanya Vincent, jujur demi tuhan Vincent berkata seperti itu untuk ceplas ceplos saja pada Jane.

Jane mengangguk brutal, Vincent menghela nafas,"baiklah".

Akhirnya Vincent menyiapkan 3 cake bekas istrinya kemarin, untungnya puncake sudah istrinya makan sampai habis, sedangkan ketiganya seperti, cheese cake, strawberry cake, chocolate cake itu hanya dicocol oleh gapu saja, yang makan tentunya nyonya Vincent Azeo Richard.

Ia memakan semua cake itu sampai habis didepan mata Jane, Jane tentunya merasa puas dengan yang dilakukan suaminya itu, sedangkan Vincent hanya bisa menghela nafas karena kekenyangan memakan ke-3
cake yang lumayan besar itu.

"That's okay Vincent, that's okay! It's my wife, it's my wife, it's my wife, okay? it's my wife! bersabarlah, tiga bulan lagi penderitaan mu akan hilang dan dipenuhi oleh kebahagiaan Vincent
percayalah, jadi sabarlah!"gumam Vincent dengan sangat pelan, agar sang ratu Vincent tidak mengomel.

T.B.C

Arine: Baiklah! Selamat datang para reader di acara talkshow with arine jadi tamu saya kali ini adalah pak Vincent! okey pak Vincent! Sepertinya pengucapan, "it's my wife" itu untuk menyakinkan diri sendiri ya pak Vincent? dan tolong dijelaskan! bagaimana bisa anda sesabar itu menghadapi istri anda yang mungkin sedikit pukima ya!

Vincent: menurut saya itu tidack apa apa, karena saya mencintai istri saya!

Arine: Kenapa kelihatannya anda seperti tertekan? tolong tenang!

Vincent: because my wife watching this talkshow!

Vincent: because my wife watching this talkshow!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jane: gapapa sayang, jujur aja

Vincent: itu udah jujur yank!

Mr. Vincent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang