Chap. 11

822 76 3
                                    

"tuhan! tolong jangan berikanku cucu perempuan, jika tidak sifatnya dan perlakuannya akan sama dengan putriku"do'a seorang pria yang tengah khusyuk menutup matanya,"biarkan anakku hidup bahagia, dan tentunya juga aku dapat menemukan penerus ku yang merupakan seorang pria yang bertanggung jawab,  amin"tuan Arbeto pun berdiri dan meninggalkan tempat berdo'a itu.

****

Sedangkan di rumah sakit
Okrea Hospital.

"oh shit! Ini bayinya tidak bisa langsung di cheat saja? rasanya aku mau mati saja lah!"kesal Jane ditengah tengah ia mendorong nafasnya untuk membantu sang bayi yang belum keluar juga dari perutnya.

"Sayang!".

"Sabar ya nona, ayo dorong lagi"ujar sang dokter wanita, of course bagaimana reaksi Vincent jika dokter yang membantu istrinya melahirkan adalah laki-laki? apa dokter itu akan babak belur karena pria itu? oh! sekarang waktunya fokus pada Jane bukan pada masalah 'bagaimana pendapatan Vincent dengan hal ini?'
Memangnya Vincent itu Lesti, yang selalu ditanya tentang pendapat nya.

"Come on honey, bayi kita juga sedang berjuang untuk keluar dan menyapa semua orang!"seru Vincent, Jane tidak menghiraukan ucapan Vincent, ia mulai menarik nafas panjang.

"HEUNGHHHH AKHHHH HEUNGHH!
LET'S KIDS GET OUT OF YOUR MOMMY'S WOVEN"Vincent yang mendengar Omelan Jane hanya bisa menghela nafas, belum lahir saja sudah diomeli, apalagi saat sudah la lahir nanti,"sabarlah saya-".

OEEKK OEEKK

Mata tajam itu melebar, bibirnya tersungging,"KAU BERHASIL SAYANG!
BAYI KITA SUDAH LAHIR"seru Vincent, sedangkan Jane menggaruk telinganya kesal, ya. karena Vincent berseru tepat didepan telinga nya.

Bayi itu langsung diletakkan didada wanita itu, Jane tersenyum,"akhirnya
meskipun kau harus aku omeli dulu"
gumam Jane, Vincent mengecup bibir Jane dengan sayang,"i love you so much!"bisik Vincent.

"Tunggu dulu!".

Vincent menatap Jane bingung, jane membelalakkan matanya,"DOKTER!
SEPERTINYA ANAKKU KEMBAR!!
AKHH SIALAN!!"Teriakan Jane mengisi seluruh ruang bersalin.

Akhirnya ruangan itu dipenuhi suara tangisan bayi lagi.

****

"Bagaimana?"tanya tuan arbeto yang baru datang ke rumah sakit disaat Jane sudah melahirkan, Vincent tersenyum sedangkan Jane merengek pada ibu nya Vincent untuk dikupaskan apel,"bagaimana apa nya?"tanya tuan Richard kebingungan dengan besannya yang baru datang.

"Jenis kelamin anak mereka"tuan Richard terkekeh, ia sangat hapal jika tuan Arbeto takut jika memiliki cucu perempuan, karena.

"Anak ayah, ohh sayangku apa yang kau ingin kan?"tanya ayah Ar, Jane menatap tajam ayahnya,"aku tidak mau berucap dua kali! silahkan mengingat apa yang aku ucapkan dari rumah tadi, AYAH!"Jane menekan kata 'ayah' karena ia sebal jika harus mengulang perkataannya secara 2X.

ayah ar terkejut, putrinya ini benar benar galak, bahkan ia pernah ditampar oleh Jane saat Jane masih berusia 1 tahun lewat 3 bulan.

"Sebentar ya, susu nya masih dibuatkan"ujar ayah Ar sembari menggendong putrinya dengan sayang, namun jane malah menangis keras dan menendang wajah tampan ayah Ar, tentu saja ayah Ar meringis kesakitan dan tak lama tangan mungil itu menamparnya dengan sangat renyah, sungguh miris.

Tuan Richard tertawa dengan hal itu
sedangkan tuan Arbeto hanya bisa mencibir besannya itu, mentang mentang ia ini seorang single father dan dirinya seorang pria yang lengkap dengan istri dan anak.

"Cucu mu kembar"tuan Arbeto menyunggingkan senyumannya,"tapi perempuan"kekeh tuan Richard, tuan Arbeto murung, hilang sudah, tapi tak apa, semoga Jane tidak menitipkan satu putrinya kepadanya, jika tidak ia bisa mati konyol karena kenak mental.

Kan tidak lucu jika seorang pria pengusaha kaya raya yang sering di idam idamkan oleh pecinta Daddy Daddy mendapatkan berita jika ia mati konyol karena terkena mental hanya karena seorang bayi perempuan, dan mirisnya lagi itu adalah cucu yang ia tunggu.

T.B.C

gimana? tolong tandai kalau ada yang typo yaaa


Mr. Vincent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang