Jeno bersumpah tidak akan menyetujui ajakan temannya lagi untuk bermain game hingga menjelang subuh. Walaupun ia tergolong siswa yang nakal, ia tidak pernah sekali pun telat datang ke sekolah. Namun hari ini menjadi pengecualian, dirinya saja baru selesai mandi jam 6:40 sedangkan jarak antara rumahnya dan sekolah bisa dibilang cukup jauh, yaitu sekitar 20 menit menggunakan motor.
"Bunda, Jeno berangkat ya."
Jeno berteriak sambil mengambil sepotong roti yang disiapkan bundanya, ia memasang sepatunya tergesa-gesa dengan roti yang ia selipkan diantara kedua bibirnya.
"Iya hati-hati Nak."
***
Jam telah menunjukkan pukul 7:00 tetapi Jeno belum juga sampai ke sekolahnya, ia melupakan betapa macetnya kota di jam sibuk. Melihat gerbang yang telah tertutup, Jeno menghela napasnya dan turun dari motornya. saat ia menapakkan kakinya ke tanah, seorang pemuda melewatinya lalu berdiri tepat di depan gerbang.
Baru kali ini Jeno melihat orang yang tampak bahagia karena kesiangan, ia meneliti wajah pemuda di sampingnya itu, kulit putih, bulu mata lentik, dan senyum yang menawan. Semua yang ada pada pemuda itu merupakan tipe idealnya, Namun sayang, dia bukan wanita.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
About Him (NOMIN)
Roman pour AdolescentsSegala hal tentangnya itu aneh dan indah di saat yang bersamaan. Pada awalnya aku merasa aneh, jika ia menyukaiku mengapa ia tidak mencoba mendekat. Namun sekarang aku paham, ia hanya terlalu tahu diri. Sekuel dari "LOVING YOU"