36. Sadar diri

975 302 135
                                    

Tembus 100 komen langsung up, syaratnya ngk boleh spam next. Komen nya di setiap paragraf ya

○○○

“Terkadang sadar diri itu perlu, belum tentu orang yang kamu sukai saat ini adalah jodohmu.”

- Aylin Alwa Nadhira

~~~

Dari pelajaran sampai bel istirahat berbunyi Rizky terus meledek Jojo membuat wajah Jojo tampak memerah, kali ini bukan baper melainkan malu setengah mati. Ya, Rizky telah mendengar percakapan Jojo dan Aylin. Tentang sebutan Nathan yang berhasil membuat Jojo baper.

"Nathan gemesin deh, kalau baper wajahnya merah. Merah cabe nggak tuh." Rizky tertawa kencang.

"Jo serius, lo baper sama Aylin?" Brandon menatap Jojo tak percaya, Rizky telah menceritakan segalanya.

"Nggak!" Jojo bergidik ngeri. "Jijik banget elah, gue nggak baper sama dia apalagi suka."

"Punya Brandon tuh." Agam ikut menggoda Jojo.

"Iya tahu gue! Lagian gue nggak doyan!" Jojo tidak bisa santai.

Jojo menutup kedua telinganya, harga dirinya benar-benar sudah turun drastis. Fiks, Jojo harus secepatnya mencari pohon bayam. Yang benar saja, Jojo sang raja boncabe baper dengan Aylin. Sungguh tidak bisa dipercaya.

"Sok-sok an galak dia, padahal hatinya lumer." Rizky paling bisa membuat Jojo terkena mental.

Brandon tertawa kencang. "Lumer nggak tuh."

"Punya Brandon, gapapa lo kayak cabe asal bukan cabe busuk." Level kepedasan ucapan Agam hampir sama dengan Jojo.

"Iya tahu gue! Apa harus gue tulis di jidat gue kalau tuh cewek punya Brandon?!" Hati Jojo sudah panas tingkat tinggi.

"Sok atuh tulis, pakek pilok nyak." Rizky tertawa pelan, ia menggunakan bahasa sunda padahal bukan orang sunda.

"Inget, punya gue tuh." Brandon tersenyum geli menatap Jojo.

Jojo mengusap wajahnya frustasi membuat tawa Rizky semakin kencang, jika seperti ini terus-menerus Jojo bisa tertekan.

"Jo Jo, Aylin tuh," Rizky menunjuk Aylin yang baru saja masuk kantin.

"Nggak peduli." Jojo memasang wajah pura-pura acuh, tapi pada akhirnya. "Mana?"

"Tuh Bre, si Jojo nyariin. Waspada Bre, siaga satu." Rizky mengompori Brandon.

"Nggak nyariin, maksudnya mana? mau gue usir. Gue nggak suka lihat dia." Jojo meluruskan kesalahpahaman.

Jojo berdecak pelan, ketiga sahabatnya mengira jika Jojo menyukai Aylin. Padahal aslinya tidak, Jojo itu bapernya ketika dipanggil Nathan oleh gadis yang bukan keluarganya, dan yang paling penting Jojo tidak akan tertarik dengan Aylin.

"Tenang Jo, kalem. Maklum lo suka sama Aylin, dia cantik. Rizky aja suka sama dia," ujar Brandon.

"Halah, masih cantikan Siti." Yang Jojo maksud adalah gadis kelas tiga smp, anak dari asisten rumah tangganya.

"Istri siapa mau lo embat?" Agam jika bertanya, bukan main.

"Masih gadis! Eh, tapi dia nggak cantik sih lebih ke burik." Bukan Jojo jika tidak julit.

"Ciaaaak, Siti nggak tuh. Selera lo yang namanya lokal-lokal gitu ya Jo? btw di samping gue ada janda namanya Sri." Rizky hanya memberi info, siapa tahu Jojo berminat.

"Maklum lah Jojo sukanya sama Siti, nama panjang Jojo aja ... Jonathan Supardi Giono. Jodoh itu cerminan nama," timpal Brandon.

Jojo menghela nafas lelah, nama depan saja karen tapi belakangnya ndeso. Tidak papa, apapun namanya itu pasti yang terbaik. Tapi jangan salah, jangan lihat orang dari nama, Jojo itu anaknya orang kaya tujuh turunan.

Sehati namun tak seimanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang