39. Istimewa

906 285 117
                                    

Tembus 100 komen langsung lanjut, dengan syarat
-Nggak boleh spam next
-komen di setiap paragraf
- komen yang menarik

○○○

“Merindukan sosok Istimewa yang sudah tidak ada namun selalu ada dihati.”

-Brandon Geovano Alatas

~~~

Disaat ketiga sahabatnya memikirkan hadiah untuk diberikan ke ibunya, Brandon justru hanya diam saja. Seperti biasanya dihari ibu sebelumnya, Brandon pasti hanya akan duduk disebelah gundukan tanah sambil membawa bunga sebagai hadiah.

"Gue beliin hadiah sabun colek aja kalik ya." Rizky tampak berpikir.

"Bisa jajan mahal, tapi giliran beli hadiah kayak orang kere," sinis Jojo.

"Gayaan lo ngomong kayak gitu, palingan lo beli rinso buat emak lo." Rizky tidak mau kalah dengan Jojo.

"Gue mau beli pisau," ujar Agam.

"Sinting, lo mau bunuh emak lo?" Rizky menatap Agam tak habis pikir.

"Heh," tegur Brandon.

"Astagfirullah." Rizky menepuk pelan bibirnya. "Si Agam Bre mau ngasih emaknya hadiah pisau, ya kalik."

"Buat motong sayuran." Agam tampak menghela nafas lelah.

Rizky mengangguk mengerti, sementara Jojo berdecak pelan. Menurut Jojo hadiah Rizky dan Agam tidak ada yang benar, lelaki itu tidak sadar diri. Jojo saja masih belum tahu harus membeli apa, seharusnya lelaki itu berpikir bukan malah julit dengan Rizky dan Agam.

"Kalau lo Bre, mau ngasih kado apa?" Kali ini nada suara Jojo terdengar kalem.

"Apalagi?" Brandon tertawa pelan. "Bunga sama doa, nggak mungkin gue kasih panci."

Rizky menyenggol lengan Jojo dan berbisik. "Nyokapnya Brandon udah nggak ada kampret, harusnya lo nggak nanya kayak gitu."

Jojo tersadar. "Eh, sorry Bre gue lupa. Kebanyakan pikiran nih gue makannya nggak inget."

Brandon tersenyum, menunjukkan jika dirinya baik-baik saja. "Santai aja Jo."

Suasana hening untuk beberapa saat, Brandon sebenarnya tidak masalah dengan Jojo. Brandon hanya sedih, di hari ibu ini lelaki itu tidak bisa memeluk ibunya.

"Apapun kadonya yang penting tulus." Agam memecah keheningan.

"Setuju banget," ujar Rizky.

"Ya walaupun emak gue suka ngomel, nyuruh ini itu, walaupun gue nggak pernah bilang tapi gue sayang banget sama dia." Suara Jojo terdengar tulus.

"Hargai selagi ada, karena kalau udah nggak ada pasti ngrasa kehilangan." Dan Brandon sudah merasakannya.

***

Brandon bersandar pada dinding yang ada di samping koridor, lelaki itu sendirian. Brandon melihat beberapa murid yang berlalu lalang, dan hampir semuanya membahas tentang hari ibu. Walaupun dari luar Brandon terlihat tenang, namun tidak dengan hatinya.

'Mama rindu Brandon nggak? Brandon rindu Mama.'

'Mungkin nggak cuma Brandon, tapi ada banyak orang di luaran sana yang ngrasain sama apa yang kayak Brandon rasain.'

'Mama itu istimewa, walaupun Mama nggak ada tapi Mama selalu ada di hati aku. Selamat hari ibu Ma.' Brandon memejamkan matanya sejenak.

Aylin berjalan ke arah Brandon dan berdiri di hadapannya. "Brandon kenapa ada di sini?"

Brandon membuka matanya. "Gabut aja, males di kantin."

"Aku punya ini." Aylin mengeluarkan permen gagang dari saku bajunya.

Sehati namun tak seimanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang