HAPPY READING
MAAF UNTUK TYPO🙏
(Tulisan cetak miring reksa bicara pakek isyarat tangan)Hai semua kenalin ini reksa, salah satu manusia yang menjadi beban dunia ah atau mungkin juga beban keluarga, ya setidaknya itu yang di katakan bunda kemarin.
Bunda reksa emang gitu suka bercanda hehehe, oh iyaa nama panjang reksa itu, Natta Alreksa Rayansya, reksa sekolah kelas 2 di SMA Angkasa Biru, reksa punya kakak dan abang, kakak reksa yang pertama sudah nikah dan punya anak 1,abang reksa yg kedua masih kuliah dan reksa anak terakhir.
Anak bungsu, kata semua orang anak terakhir pasti dimanjain, pasti di lindungi orang tua nya, tapi kok reksa enggak ya hehehe, reksa juga mau tau manja manja sama ayah sama bunda, tapi mereka nya ga mau.
Reksa sekarang tinggal berdua sama abang reksa yang masih kuliah di rumah lama mereka, ayah sama bunda cerai tahun lalu, kakak juga udah punya rumah sendiri bersama suami dan anak nya, tapi kakak sering kesini kok walaupun cuma buat nitipin si bayi nya aja.
Ah iya nama kakak reksa, Tora Adi Rayansya, abang kedua reska, nama nya Bima Ananta Rayansya, kalian bingung ya kenapa kak tora punya suami, yaa kak tora itu gay dia nikah sama seorang dokter nama nya Andrew Maheswara dan punya anak namanya Tomi Andrian Maheswara, dan ya kak Tora bisa hamil walaupun lelaki, itu sebenarnya sudah umum sih di sini.
TOK TOK TOK
"Reksaaa"
Ah itu Bang bima, dah dulu ya cerita nyaa
Reksaaa menutup buku bergambar paus nya itu, lalu bangkit dari meja belajar nya dan membuka pelan pintu kamar, dia menampakkan senyum indahnya pada bima, dan di tanggapi bima dengan mengacak pelan rambut reksa walaupun dengan wajah datar tanpa ekspresi.
"ayo makan"
Reksa menjawab dengan tangan isyarat membentuk ok, dengan jempol dan telunjuk yg bersentuhan, ya reksa tidak bisa bicara eeh dulu bisa tapi semenjak kejadian tak mengenakkan bagi reksa, dia trauma dan membuat reksa berdiam diri tanpa bicara, juga trauma akan suara keras (Fonofobhia).
Sebelum keluar kamar untuk makan, reksa menyempatkan mengambil buku kecil untuk di kalungkan di lehernya, itu kebiasaan reksa untuk bicara, lalu dia berlalu ke meja makan dengan bima
"reksa mau sarapan apa?" tanya bima masih dengan wajah dingin dan cuek nya
Reksa menunjuk roti dengan selai coklat, kesukaan nya
"kenapa nggak makan nasi?" tanya bima lagi namun dengan tangan yg sibuk mengoles selai pada roti
Reksa menjawab menggunakan tangan isyarat
"perut reksa lagi ga enak" jawab nya"kenapa, maag nya reksa kambuh?"
Reksa menggelengkan kepala nya berarti tidak, lalu menulis di buku nya,
"kemarin reksa habis makan bakso pedas sama biru jadi perut nya rada sakit, hehehe maaf"
Bima hanya menghela nafas melihatnya, reksa ini susah untuk di kasih tau, keras kepala maksutnya, itulah kenapa Kakak ataupun abang nya begitu protektif dengan nya, ah sahabatnya juga sih
"yaudah nanti kalau perut nya makin sakit bilang sama biru, biar nanti abang jemput kamu"
Reksa tersenyum untuk menanggapi nya.
....
Sampai di sekolah
"sudah sampai, nanti kalau kakak jemputnya 5 menit lebih lambat reksa langsung pulang aja ya sama biru" seru bima dengan merapikan rambut lembut reksa,
Bima kadang heran reksa ini laki-laki apa perempuan, reksa punya kulit sawo tan, manis banget, bibir kecil, pinggang ramping dan rambut lembut ah juga wangi strawberry kesukaannya.
Reksa menjawab dengan anggukan, lalu keluar mobil dengan melambaikan tangan lucu sembari melihat kepergian mobil abangnya.
"REKSAAAAAA"
Seperti biasa teriakan biru pertama kali terdengar di telinganya, dan benar dia melihat remaja dengan wajah imut nya berlari kearah reksa
"hehehe pagi reksa, udah sarapan belum?"
Anggukan reksa sebagai jawaban nya.
...
Mereka berjalan ke kelas, mereka satu kelas di IPA 2, namun terpaksa langkah mereka berhenti lantaran ada nya berandalan sma ya biasalah juaranya adu jotos sma angkasa biru, emang ya setiap sekolah pasti ada berandalan nya.
"heh bisu" panggil salah satu berandalan itu
"oh iya lupa kan ga bisa ngomong ya" serunya lagi dengan diiringi tawa teman berandalan dan siswa yang melihat kejadian itu
"heh lo jangan ganggu sahabat gue" seru biru dengan menunjuk kepala berandalan itu
Langit dengan keras menyentak tangan biru yang di kepala nya, ya berandalan itu bernama Langit Dimas Wadakta
"lo gausah ikut campur" langit mendorong biru kesamping namun di tangkap reksa yang di belakangnya
"dan lo..."
"HEH KALIAN NGAPAIN MASIH DISINI, CEPAT KELAPANGAN UPACARA AKAN SEGERA DI MULAI" seruan pak bambang dari ujung lurung sampai sini kedengeran cuy
Sebelum langit melanjutkan ucapan nya pada reksa tadi sudah terpotong seruan pak bambang, dan membuat mereka berbondong bondong menuju ke lapangan.
Byee.....
Cast
NATTA ALREKSA RAYANSYA"hehehe reksa lagi masaaakk buat bang bimaaa"
JANGAN LUPA VOTE
FOLLOW KALO BISA, 😭😭🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT UNTUK REKSA [END]
Short StoryIni tentang Reksa dan semuanya Start : 23 November 2022 Finish : 15 Januari 2023