Reksa 9

2K 267 6
                                    

HAII KETEMU LAGI KITA
HEHEHE


HAPPY READING
MAAF UNTUK TYPOO 🙏


....

FLASHBACK ON

Kini bima sudah sampai di depan gerbang rumah sang paman, dia menyuruh sopir nya menunggu di mobil depan gerbang sambil melihat situasi

"baiklah gua akan pura-pura gak terjadi apa apa"

Tok tok tok

"pamannn"

"iyaa siapa?" sahut paman nya dari dalam

"ini bima paman"

"o-oh bima ya, sebentar nak"

Cklek

"hai paman"

"ha-i ponakan paman"

"ngapain kesini sendirian, bima?" tanya paman

"emang ga boleh ponakan nya kesini"

Lalu mereka berdua masuk dan duduk di sofa ruang tamu, bima melihat kesana kemari mencari keberadaan reksa namun nihil dia tidak melihatnya sama sekali

"oh paman, reksa kemana ya kok sepi"

"o-oohh adik kamu lagi keluar bermain sama anak tetangga" ucap paman gugup

"ohhh"

Tilut tilut tilut

"sebentar ya bima, paman ada tlp dari kantor, paman ke ruang kerja dulu ya"

"oh iya paman"

Setelah sang paman masuk ke dalam ruang kerja nya, bima mulai mencari keberadaan kamar reksa tinggal, sial dia tidak mendengar suara sedikit pun di sini

Dia mulai membuka satu satu kamar di lantai atas,

Clekk

Mata bima menemukan boneka dino kesayangan sang adik tergeletak di lantai karpet, namun mata nya tidak menemukan sang adik, dia mendekati kamar mandi namun nihil tidak ada

Hingga dia menuju almari yang pintu nya sedikit terbuka dia merasakan suatu gerakan dari sana

"reksa" panggil bima dengan suara sangat pelan

"adek"

"ini abang"

Bima mulai membuka almari bawah itu, dia sedikit heran apa benar adik nya di situ bukan kah itu sangat sempit

"reksa"

Ya bima melihat reksa, adiknya sedang meringkuk dengan mata sayu memerah namun tak terpenjam dan tangan yang  masih membungkam mulut nya tidak tidak itu bukan membungkam saja tapi sudah tergigit hingga berdarah

"adek ini abang"

"sini sayang, kita keluar"

Reksa menggeleng, dia takut paman nya datang, Bima memegang pelan tangan reksa dengan sedikit tarikan agar sang empu mau keluar dari almari ini

"reksa ini kakak, ayo kita pulang oke"

"reksa mau pulang kan?"

Reksa mengangguk sebagai jawaban

"tak apa, sini sama abang"

Reksa mengangguk dan mulai keluar dengan tangan yang berdarah

"sini peluk abang"

"hiks hiks t-ta-takut" suara reksa begitu lemas dan kecil sekali namun karna jarak mereka sangat dekat jadi bima dapat mendengar nya

"gapapa, ada abang sekarang"

"Akh"

Bima tanpa sengaja mengenai luka yang ada pada punggung reksa, hah bima ingin menangis sekarang,

"baiklah, maafin abang oke, sekarang kita keluar"

Bima menuntun reksa keluar, hingga mereka akan sampai pintu utama rumah sang paman memanggil nya dari belakang

"wah wah ternyata ponakan paman ini ingin membawa kabur kesayangan paman"

Mendengar suara paman nya, reksa dengan reflek mengeratkan pelukan bima, sangat erat siapa saja tak akan bisa memisahkannya

"paman jahat" ucap bima dengan lantang pada pamannya

"hahaha bima, adik kamu ini sungguh menawan dan itu membuat paman ingin memiliki nya"

"anda sudah gila"

"hahaha kemari reksa kecil, ayo kembali ke kamar dengan paman"

Kata paman seraya mendekat pada keduanya, namun bima membawa reksa ke belakang nya, reksa membuat rematan yang kuat pada kaos bima

"ANGKAT TANGAN ANDA TUAN NIAR"

ah niar nama paman nya

"ANDA DI TANGKAP KARNA KASUS KEKERASAN DI BAWAH UMUR"

"SIAL" umpat niar

itu polisi yang datang dengan sang kakak, reksa menutup telinga nya takut, dia takut dan panik dengar teriakan polisi polisi ini,

"hikss hikkss"

Tangisan reksa membuat bima dan tora membawa reksa kedekapannya, tak lama reksa terkulai lemas bukan main membuat tora histeris

"reksaaaaaa bangunn hikss"

(oke aku gamau buat masalahnya yang runut jadi gini aja, maaff kalo ga puas)

FLASBACK OFF

....
(KEMBALI KE MASA KINI)

"haaahhh"

Helaan nafas panjang bima hembuskan, bersamaan dengan asap dari rokok yang ia hembuskan,

Dia masih bersama dengan langit namun sekarang mereka ada di balkon kamar bima karna mereka tadi mendengar suara reksa, dengan keduanya yang merokok

"jadi setelah kejadian itu, reksa takut dengan suara keras dan dia takut mengeluarkan suara nya"

"dia hanya takut jika si niar akan mendengar suara nya dan memukulnya lagi, akhirnya dia harus meminum obat penambah imun dan depresi jika trauma nya kambuh, dan jika dia melewatkan satu hari saja dia akan sakit"

Langit mendengar itu mengeratkan kepalan tangan nya,

"dah lah yang penting sekarang, lo harus nepatin janji lo"

Langit mengangguk penuh keyakinan

"lo tidur sini aja lang tapi di sofa, gua yang di kasur"

"terserah lo bang"

Mereka berdua menuju kedalam kamar bima, mereka bisa melihat reksa tidur meringkuk dengan boneka dino di kepalan tangannya, aduh lucu nyaaa.






End

































Ga, bercanda lagi

Dadah bubay

Hehehe
JAN LUP VOTE AND FOLL
🙏🙏

LANGIT UNTUK REKSA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang