Suatu Pagi yang cerah di awali dengan upacara bendera di SMA Negeri 1 Bangsa. Upacara tersebut berjalan dengan lancar, Siswa-Siswi berbaris dengan rapi semua mengenakan atribut sekolah dengan lengkap. Kecuali Geng IPS 3 yang diketuai Bagas Aditya dengan teman-temanya Elang dan Gilang. Ketiga bocah berandal sekolah ini harus berbaris memisah dengan siswa yang lain karena mereka terlambat datang dan juga mengenakan pakaian sekolah tidak rapi. Di tengah upacara yang di pimpin oleh Bagus sebagai Komandan upacara kala itu. Pria berlesung pipi tersebut bersmirk licik kearah ketiga bocah nakal itu. Menatap sang 'Rival' nya tersebut yang tengah di hukum. Selang beberapa menit upacara telah usai, semua siswa dan siswi kembali ke kelas masing-masing. Dan ketiga siswa itu mendapatkan hukumannya. Mereka harus keliling lapangan sebanyak tiga kali, dan push up 10 kali.
"SAT!!" Lirih Bagas ke teman-temannya.
"Lu sih Gas pake Bangun kesiangan segala. Kan kita jadi harus nungguin Elu dan ikut di hukum juga" jawab elang berbisik
"Tau gitu gua langsung berangkat aja njir. Nyesel gua nungguin elu" pungkas Gilang.
"CEPAT LANJUTKAN PUSH UP KALIAN!! ATAU MAU BAPAK TAMBAH LAGI HUKUMANNYA?!!" Teriak Pak guru. Dan mereka bertiga langsung melanjutkan hukumannya. Di ujung lapangan Bagus mengamati mereka dan tersenyum bahagia melihat ketiga siswa itu di hukum. Bagas yang menyadari itu makin membuatnya kesal. "Awas aja Lu yah.." batin Bagas sembari melirik sinis kearah Bagus.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.*Di kantin saat Jam istirahat pertama
"Buk pesen Mie Kuah satu tambah Telur setengah Mateng. Kek biasanya yah" Bagus tengah memesan makan siangnya di kantin. "Minumnya Es Stawberry susu kan" jawab buk kantin dan tersenyum kearah Bagus, ia membalasnya dengan anggukan. Sembari menunggu pesanan ia melihat sekitar mencari meja yang kosong. Matanya tertuju dengan meja paling pojok. ia hanya seorang diri duduk disana belum sama sekali mendapatkan teman sejak pindah dari sekolah barunya ini. Bagus cukup tertutup orangnya, dia malu untuk berkenalan dengan orang baru.
"Eh elu Bagus Anak Kelas 2 IPA 1 kan?" Seseorang menyapa Bagus. Menepuk pundak pria itu dan duduk di sebelahnya. Bagus kaget dan menoleh kearah suara itu. Mengerinyitkan kedua alisnya menatap bingung. "Sorry lu kok bisa kenal gua?" Tanyanya.
"Oh salam kenal yah, gua Ricky seangkatan Ama elu. Gua Sekelas Ama Elu bego"
"Sorry gua gak sadar"
"Makanya lu jangan jadi pendiem gitu di kelas gua mau nyapa lu tapi gak ada kesempatan karena lu terlalu tertutup"
"Maaf gua gak terlalu bisa kenalan dengan orang baru."
"Santai aja Ama gua. Ntar sore ikut gua main futsal bareng anak-anak yang Laen mau kaga?"
"Ok" jawabnya singkat.
Selepas pulang sekolah keduanya berpisah di depan pintu gerbang sekolah. Ricky mengirimkan pesan kepada Bagus setelah keduanya bertukar nomor telpon. "Sore ini Jam 3 di Lapangan Sekolah" bagus membaca pesan masuk dari Ricky. Dan membalas pesan itu dengan stiker Jempol 👍🏻 terlalu fokus melihat layar ponselnya ia tak sadar didepannya saat ini ada Seseorang yang sedari tadi mengamatinya.
"Woy lu mau kemana?!" Teriak orang itu
"Elu!!" Bagus tersentak kaget ia mendapati orang didepannya saat ini adalah Bagas Sang Rival Sejatinya sedari kecil. Bagus mencoba menghindarinya tapi Bagas tak membiarkan pria ini pergi begitu saja.
"Gua tanya lu mau kemana?"
"Bukan urusan Lu! Minggir gak!" Bagus mencoba menepis tangan kekar Itu yang saat ini menghalangi jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY(X)FRIEND [OHMNANON]
Teen FictionBagas : "Jika Kita bukan Musuh, Apa menurut Lu kita bisa berteman?" Bagus : "kenapa? Lu Mau Jadi Temen Gua?" Bagas : "Nggak!"