[7] Teman Lama

27 1 0
                                    

Pagi itu bagus tengah sarapan pagi di meja makannya, kemarin dia menginap dirumah setelah merayakan kemenangan nya. Sembari bercerita kepada kedua orang tuanya tentang lomba melukisnya itu, sebelumnya dia juga mampir ke kosannya untuk membawa beberapa pakaian dan kebutuhan lainnya. Karena akan menginap sehari di rumah kedua orang tuanya. Tapi setelah kejadian tadi malam bagus mengurungkan niatnya untuk menginap sehari lagi, hari ini dia akan langsung kembali lagi ke kosannya tentu untuk menghindari bertemu dengan Bagas.


"Gus makannya di habisin, makan yang banyak kamu udah lama gak makan masakan mama ya kan" mama tersenyum kearah bagus dan duduk di sebelah anak kesayangannya itu. Bagus mengangguk.


"Ma hari ini bagus balik ke kosan ya" ucap bagus sembari menyeruput susu hangatnya


"Kenapa buru-buru balik sih Gus?" Tanya papa yang tengah asik membaca koran dan menyeruput kopi nya

"Anu pah bagus baru ingat ada tugas yang harus di selesain bareng temen-temen..."

"Ya sudah nanti papah anter ya ke kosan biar kamu bisa cepet Sampek dan ngerjain tugas bareng temen-temen kamu. Belajar yang rajin ya Gus" tutur papah dan tersenyum kearah bagus


"Betul apa yang dibilang papah Gus.. belajar yang rajin jaga kesehatan ya nak, jangan males-malesan kaya anak tetangga sebelah. Jangan Sampek kamu jadi kek anak tetangga itu" sahut mama yang tengah sibuk membereskan piringnya. Bagus hanya terdiam dia tau yang dimaksud oleh mamanya itu adalah Bagas.


Setelah menyelesaikan sarapan paginya. bagus segera di antar kembali ke kosan oleh papa, dan disisi lain di rumah Bagas


"Bangun woy bangun!!!" Bagas berteriak kepada kedua temannya itu yang masih terkapar tak sadarkan diri di ruang tamu. Keduanya seketika terbangun mendengar teriakan Bagas.


"Kenapa?! Kenapa?! Ayah lu dah pulang gas?!" Ucap elang setengah sadar.


"Bukan, cepet bangun kita kudu beresin ini rumah. Barusan gua di telfon ayah gua kalau entar malem mereka bakalan pulang gegara ada urusan kerjaan yang mendadak. Makanya lu berdua cepetan bangun kita kudu beresin ini semua jangan Sampek ada yang terlewat" setelah itu mereka segera membereskan ruang tamu dan juga membersihkan diri. Kemudian berangkat ke sekolah.


Sesampainya di sekolah Bagas mengamati sekitar ia seperti mencari seseorang, Gilang yang mengetahui gerak gerik temannya itu langsung menepuk pundak Bagas cukup keras membuat nya tersadar.


"Lu lagi nyari siapa sih gas?" -Gilang


"Oh kaga.. bukan siapa-siapa" Bagas berbohong, sebenarnya ia sedang mencari keberadaan bagus. Hari ini ia berniat untuk menghindarinya mengingat kejadian semalam Bagas tidak sanggup jika harus berpas Pasan dengan rivalnya itu. Malu dan canggung Bagas rasakan saat ini, namun selang beberapa menit mereka berjalan menuju kelas tak sengaja kedua geng tersebut berpas Pasan di koridor sekolah. Elang dan Gilang saling bertatap tajam kearah putra dan Ricky, sedangkan Bagas dan bagus saling menghindar, keduanya memalingkan wajah berusaha untuk tidak bertatap muka.


Elang sedikit menyenggol pundak Ricky membuat keduanya berhenti dan memulai perdebatan. "Woy selow dong, lu ngajak berantem pagi-pagi gini?" Ucap Ricky tak terima. Namun di balas senyum sinis dari elang


"Lu pada gak terima Ama kekalahan kalian kemarin ya" sindir putra yang ngebuat Gilang mulai naik pitam, Kedua tangannya sudah mengepal siap untuk melontarkan tinju andalannya kearah putra. Sepertinya Gilang masih ada dendam kepada putra yang sempat memukul kawannya itu ia berniat untuk membalas tapi di hentikan oleh Bagas

"Udah kita cabut dari sini, gua lagi gak mood buat ngeladenin mereka."


Bagas segera menyeret kedua temannya itu pergi menjauh. Bagus pun segera menenangkan teman-temannya dan mengalihkan pikiran temannya itu dengan mengajak mereka kekantin.


BOY(X)FRIEND [OHMNANON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang