Delapan Belas

17K 927 38
                                    

0o0
Happy Reading





















Acara pernikahan kakak sepupunya sudah selesai di gelar dan yang pasti sangat-sangat mewah. Karesya dan suaminya tidak tinggal di Bandung, mereka berdua memilih tinggal di Amerika untuk memulai hidup barunya.

Karin dan sang suami,Dares. Dua orang itu harus pindah ke Aussie, sebab Dares sendiri adalah anak Pertama keluarga Gixxer yang memang meneruskan perusahaan papahnya yang ada di Aussie.

Vee dan Mike, mereka berdua memang tidak tinggal di Indonesia. Setelah acara pernikahan Karesya selesai mereka langsung pulang ke Jerman bersama Oma dan Opah.

Bentar bocah, gue mau iklan dulu.
Urutan kelurga Gixxer biar lu lu pada kaga keder.

Anak pertama.
- Dares Fei Gixxer (anak pertama kelurga Gixxer)
- Karin Aurelia (menantu pertama kelurga Gixxer)
Anak dari Dares dan Karin.
- Davidson Gixxer (CEO)
- Queen Karesya Gixxer (menikah)

Anak kedua
- Mikhael Tan Gixxer (anak kedua keluarga Gixxer)
- Veenda Tariska (menantu kedua keluarga Gixxer)
Anak dari Mike dan Vee.
- Agasatya Adira Gixxer (dokter)
- Karrel Andra Gixxer (kuliah)

Anak ketiga
- Delbara Asley Gixxer (anak ktiga keluarga Gixxer)
- Safira Maulita (menantu ketiga kelurga Gixxer)
Anak dari Bara dan Fira
- Ernest Aurville Gajendra (Gixxer)-(SMA-CEO)
- Elbarack Gior Gixxer (SMA)

Anak keempat
- Diego Michiels Gixxer

Jadi pada intinya Abang sepupu El ada tiga dan kakak cewek ada satu.

Back to cerita.

Selama dua hari belakangan ini, El tidak pernah tidur tepat waktu. Setiap malamnya ia selalu bergadang bermain game bersama para sepupunya. Walaupun sudah di peringati oleh papah dan Abang-abang yang lainnya, tetapi El tetap lah El, bocah kepala batu yang sulit di atur.

Setibanya di rumah, El sendiri sudah merasa pusing pada kepalanya. El memiliki imun yang lemah dan keluarganya sudah tau itu sejak dulu.

Saat ini El sedang berada di kamarnya, setelah memasuki rumahnya El langsung jatuh pingsan yang untungnya langsung di tangkap oleh Ernest yang memang berjalan di belakangnya.

Bara dan Ernest merasa kesal dengan anak itu, sebenernya mereka ingin menghukumnya karena tingkah keras kepalanya, tetapi melihat kondisi anak itu mereka tidak tega untuk menghukumnya.

Eughhhhh.

Lengguhan El saat terbangun dari pingsannya, saat dia sudah mengumpulkan kesadarannya, dia merasakan tangan kirinya nyeri dan kebas.

"Jangan sampe" batinnya dan saat ia menoleh.

Hikss.

"Susah bangat punya bapak sama abang yang protektif, dikit-dikit infus, dikit-dikit infus" menatap ke arah tangannya yang sudah terpasang selang infus.

"Papa, El ko di infus? El ga apa-apa pah!" tanya El dengan mempoutkan bibirnya.

"Siapa suruh kamu nakal!" jawab Bara.

"El ga nakal tau" elak El tidak terima di kata nakal, sedetik kemudian ia melengkungkan bibirnya.

Mereka sudah was-was jika sudah begini.

"Hikss hiksss, lepasin tangan El nyut nyut" kata El sambil melirik ke tangannya, hidung dan pipinya sudah memerah sebab ia demam, mulutnya yang sedikit terbuka dan jangan lupakan tatapan sayunya.

ELBARACK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang