بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
🚫 Jangan baca ketika waktu shalat!
Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama mu!🚫
Jangan lupa follow ig aku biar ga ketinggalan, okay?😉Jangan pernah merasa menjadi langit, karena langit berada jauh diatas sana sedangkan kamu hanya berada di atas bumi dan akan bertransmigrasi ke dalam bumi bukan bertransmigrasi ke langit.
Tapi ini bukan tentang langit dan bumi.~Dosenku Imamku~
Happy Reading!
•
•
•
•
•
"Bagaimana, Destian? Apakah sudah ditemukan penyebabnya?" Tanya Azzam dengan nafas yang masih memburu.Tadi saat kurang lebih dua puluh meter lagi ia sampai di restorannya, Azzam tak bisa melakukan mobilnya karena terjebak macet yang kemungkinan terjadi akibat restoran miliknya yang kebakaran sehingga mengganggu lalu lintas jalan. Sehingga daripada ia harus menunggu lama ia memilih langsung berlari ke lokasi kebakaran setelah memastikan mobilnya aman dan tidak menggangu pengemudi lain.
"Pak Azzam, bapak sudah sampai? Sebaiknya bapak atur napas dulu baru kita berbicara." Saran Destian, ia kasihan melihat bosnya yang masih ngos-ngosan.
Setelah nafasnya teratur, Azzam kembali bertanya. "Jadi bagaimana, Destian?"
"Begini, pak tadi setelah saya bertanya kepada beberapa karyawan yang sedang bertugas pada shift itu, saya mendapatkan dua jawaban yang berbeda--" Jelasnya yang terpotong oleh Azzam.
"Berbeda?" Sela Azzam
"Iya, pak. Beberapa karyawan mengatakan bahwa kebakaran ini terjadi akibat kebocoran tabung gas dan beberapa karyawan lagi mengatakan bahwa ini terjadi akibat korsleting listrik." Sambung Destian.
"Bagaimana dengan hasil penyelidikan dari kepolisian?"
"Pihak kepolisian belum dapat memeriksa dan menyelidiki penyebab kebakaran ini secara detail, karena api baru beberapa menit yang lalu dapat dipadamkan, pak. Namun setelah meminta keterangan dari karyawan, mereka menduga bahwa ini terjadi akibat korsleting listrik dan kebocoran tabung gas."
"Oke, terus selidiki Destian jangan sampai ada yang tertinggal." Titah Azzam
"Baik, pak." Jawab Destian patuh
"Lalu apakah ada korban jiwa?" Tanya Azzam begitu mengingat orang-orang yang berada di restorannya.
"Alhamdulillah tidak ada, Pak, karena tadi karyawan yang bertugas memantau CCTV langsung membunyikan sirine kebakaran saat melihat ada asap di ruang listrik dan karyawan yang sedang di dapur tadi juga langsung lari keluar saat merasakan bau gas bocor yang begitu menyengat." Jawab Destian dengan jelas.
"Alhamdulillah."
***Tadi setelah mengajar adik tingkatnya yang semester empat, Aisha memutuskan untuk langsung pulang ke rumah. Karena waktu yang sudah sore juga kedua sahabatnya yang sudah pulang terlebih dahulu tadi.
Ceklek~
Aisha membuka pintu kamarnya dan berjalan ke luar menuruni tangga untuk ke lantai satu. Sedari tadi Bundanya itu sudah memanggilnya untuk makan. Bundanya itu sangat hafal dengan kelakuan anaknya yang jika makan di luar akan membeli makanan dengan porsi kecil. Bukan karena hemat atau pelit terhadap diri sendiri, tapi Aisha hanya ingin sepulangnya ia dari luar dirinya tetap bisa memakan masakan Bundanya, begitu jawabannya dulu ketika ditanya Bunda.
"Hari ini Bunda masak makanan kesukaan kamu, capcay, ayam goreng, sambel sama perkedel." Ucap Bunda ketika menyadari anaknya sudah berdiri dibelakangnya.
"Bunda, kan aku udah pernah bilang biar aku yang beres-beres rumah kalo aku lagi di rumah. Ini kenapa Bunda cuci piring?" Ujar Aisha ketika melihat Bunda nya yang tengah mencuci perkakas dapur yang tadi digunakan untuk memasak.
"Nggak papa ini cuma sedikit, lagian kamu kan baru pulang pasti capek." Balas Bunda
"Udah mending kamu sekarang makan aja." Lanjutnya
"Iya, Bunda, tapi Bunda jangan capek-capek ya." Jawab Aisha sembari mengambil makanan.
Selesai mencuci piring dan mengelap tangannya yang basah, Bunda menuangkan segelas air putih untuk Aisha kemudian meletakkannya didepan anaknya sembari duduk di sebelah Aisha untuk menemaninya makan.
"Makan yang banyak biar badan kamu itu nggak kecil kayak lidi." Ujar Bunda
"Aku emang kecil, tapi ya nggak kayak lidi juga." Balasnya tidak terima
"Lagian badan aku kecil juga nurun dari gen Bunda."
"Iya iya yang anak Bunda."
____________________________________
Terimakasih udah baca. Ambil baiknya, buang buruknya, okay bestie?
Jangan lupa buat vote🌟, coment 💬, and share 📢Follow juga my acount wattpad and my acount instagram, okay?👌
Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku Imamku
Teen FictionJudul awal : Assalamualaikum Zaujati "Aisha." "Iya, Pak?" "Bisa nanti kita bertemu?" "Bertemu?" "Iya, bertemu. Bertemu di sepertiga malam pada Aamiin yang sama." Tut. *** Menikah dengan dosen sendiri? Why not! Inilah yang terjadi pada sosok gadis...