Judul awal : Assalamualaikum Zaujati
"Aisha."
"Iya, Pak?"
"Bisa nanti kita bertemu?"
"Bertemu?"
"Iya, bertemu. Bertemu di sepertiga malam pada Aamiin yang sama."
Tut.
***
Menikah dengan dosen sendiri?
Why not!
Inilah yang terjadi pada sosok gadis...
🚫 Jangan baca ketika waktu shalat! Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama mu!🚫
Jangan lupa follow instagram aku biar kalian ga ketinggalan info, okay?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku mencintaimu dan aku berharap suatu hari nanti bisa menjadi sebagian dari cerita hidupmu, tapi yang bisa kulakukan hanyalah mendoakan namamu tanpa berani melangkah mendekati mu. Maafkan aku yang telah lancang menyebut namamu pada Tuhan ku.
~Dosenku Imamku
***
Dua bulan telah berlalu sejak terjadinya kebakaran pada cabang restorannya yang ada di Bandung. Dua bulan itu pula ia disibukkan dengan kesana kemari untuk mengurus biaya administrasi korban akibat kebakaran itu dan menanti hasil penyelidikan polisi.
Mungkin terdengar lebay karna awal laporan dulu kebakaran itu terjadi karna 'ketidaksengajaan', namun setelah melakukan penyelidikan yang dilakukan oleh asistennya juga para polisi akhirnya penyebab sebenarnya kebakaran itu terkuak.
Iya, kebakaran itu terjadi bukan karena ketidaksengajaan, namun itu terjadi karena kesengajaan yang telah direncakan oleh seseorang.
Azzam tidak terkejut dengan fakta itu, sedari awal dirinya sudah curiga. Bagaimana tidak curiga jika malam sebelum kebakaran terjadi ia mendapat laporan dari orang yang ia percayakan untuk menjaga keamanan restoran cabang itu bahwa semua sistem listrik dan hal-hal yang dapat menyebabkan kebakaran, seperti tabung gas itu dalam kondisi aman?
Dirinya juga tidak terkejut akan fakta bahwa salah seorang kepercayaannya lah yang menjadi dalang dibalik kebakaran itu terjadi. Kebakaran itu terjadi karna orang 'itu' tahu bahwa kecurangan yang dilakukan dirinya telah tercium oleh Azzam, sang pemilik restoran. Untuk itu pelaku membakar restoran dengan tujuan agar bukti-bukti kecurangannya tidak dapat diendus oleh Azzam dan asistennya, Destian.
Orang itu tak tau saja jika sebenarnya semua bukti kecurangannya sudah dikantongi oleh Azzam. Awalnya Azzam hanya akan menegur dan membicarakan kecurangan yang telah dilakukan orang 'itu' dengan baik-baik. Namun, setelah kebakaran itu terjadi Azzam langsung berubah pikiran, takutnya jika hanya ditegur tidak akan mempan sehingga ia menjebloskan orang 'itu' kepenjara dengan berbagai bukti kejahatan yang telah ia kantongi.
Hari ini Azzam sudah kembali mengajar dengan normal setelah dua minggu yang lalu orang 'itu' tertangkap oleh polisi dan sidang sudah selesai.
