***
.
.
.
"so, lo masih marah sama nyokap lo?." Rajes bertanya dengan menyeruput kandas kuah tongseng pedas miliknya.Setelah kemarin baru saja datang menghampiri Mawar yang terdampar di Lombok, hari ini mereka berdua memutuskan untuk singgah disalah satu resto Nusantara di Lombok.
Mawar begitu menikmati bebek bakarnya begitupun Rajes yang sangat menikmati tongseng pedas miliknya.
"Gue gak marah, cuma kesel aja." Jawab Mawar.
Rajes mengernyit, "sama aja kali. Terus lo masih mau sembunyi di sini tanpa kasih kabar keluarga kita yang lain?."
Mawar menggeleng pelan, ia menghela nafas panjang. "Gak tahu gue njing!," Ucapnya dengan nada sarkas.
Rajes jelas langsung melotot, perasaan tidak ada kata-kata kasar yang ia keluarkan sehingga mampu membuat Mawar naik pitam seperti itu.
"Santai sister, lo marah-marah mulu perasaan deh. Gue juga cuma nanya lo mau disini sampai kapan tanpa kasih tahu yang lain." Sahut Rajes.
Mawar meminum es teh miliknya, demi menetralkan makanannya yang terasa menyangkut di dada.
"Bingung gue Jes, gue mesti gimana menghadapi ujian ini?." Ucap Mawar dramatis.
Rajes yang kesal pun kemudian melemparkan tisu bekas ia mengelap mulutnya kearah Mawar.
"Iihhh jorok Kipli!." Kesal Mawar.
"Nih yah gue kasih lo pencerahan, lo itu udah berpotensi jadi anak durhaka tahu." Sahut Rajes.
Mawar mengernyit, "iiss apaan sih!."
"Lah gue serius kali War, nih yah gue kasih paham sama lo yang IQ nya jongkok. Pertama, lo ngelawan Tante Gita yang notabenenya adalah nyokap lo yang melahirkan lo sampai bisa hidup sampai sekarang, yah walaupun cuma jadi beban doang." Perkataan Rajes membuat Mawar mendengus kesal mendengarnya.
"Kedua, lo menentang keinginan keluarga lo."
"Menentang apaan sih coy!." Sanggah Mawar.
"Ck!, Bentar dulu elah jangan potong ucapan gue. Maksud gue itu menentang perjodohan. Lo kan tahu sendiri perjodohan itu keinginan nyokap lo." Ucap Rajes yang membuat Mawar tak terima.
"Eh Kipli, gue kasih paham yah ama lu. Gue hidup itu buat diri gue sendiri. Gue yang paling tahu dan paham maunya diri gue itu apa. Udah cukup lama gue ngikutin semua maunya Mama, gue ikhlas dan manut-manut aja tuh. Tapi kalo untuk masalah menikah, gue gak bisa maksa manut-manut gitu aja dong." Jelas Mawar.
Rajes mengangguk, "yooii, kalo itu sih gue juga setuju. Tapi kalo calon lo itu Mas Endra gue lebih pro Tante Gita War."
Mawar mengernyit, "lo emangnya kenal sama Mas Endra?."
Rajes mengangguk, "dia itu bos gue coy, yah masa gue kagak kenal sih."
"Hah?, Dia Chef?." Tanya Mawar dan Rajes mengangguk sebagai jawaban.
"Iya doi Chef, dia juga pemilik resto 'Dine Delight' tempat gue nyari nafkah." Jawab Rajes.
"Waktu Tante Gita bilang mau jodohin lo sama Mas Endra, gue udah seneng banget. Lo tahu kenapa?," Tanya Rajes dan Mawar menggeleng.
"Karena biar gue punya bekingan kuat. Hahaha." Ucapnya.
"Lu mau manfaatin gue kalo gitu namanya!." Kesal Mawar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI MAWAR
ChickLitMawar, begitu ia disapa. Gadis metropolitan yang suka ke-glamoran ini harus merelakan hidupnya yang berharga demi keinginan sang Mama. Yaitu menikah. Di umur yang sudah menginjak dua puluh lima tahun, gadis itu memang kerap disapa si perawan tua. Ri...