Yerin berjalan kesana kemari di dalam kamarnya, dia nampak bingung dan gelisah.
"mereka ngomongin apaan aja sih? kok bisa sampe lama gini"
"apa gw cek aja ya ke kamarnya bang mingyu? akh, enggak engak...nanti yang ada rencana gw sama aera gagal. tapi ini udah sejam loh, kenapa dia gak balik balik? akh bodo amat lah, gw susulin aja, ngeri di apa apain tuh anak ama bang mingyu"
Yerin langsung bergegas keluar dari kamarnya. saat berada di depan pintu kamar mingyu, yerin menempelkan telinganya di daun pintu. ia terheran heran, kenapa sangat hening? tangan yerin perlahan membuka pintu itu, saat dirinya masuk ke dalam alangkah terkejutnya yerin melihat pemandangan di depannya.
Aera dan mingyu tertidur bersama di ranjang. aera tertidur di lengan mingyu, sedangkan satu tangan mingyu memeluk tubuh aera.
"mm....gw emang nyuruh lu ngerayu bang mingyu ra, tp gak tidur bareng gini juga kali. hadeuh" yerin menggelengkan kepalanya.
dirinya beranjak keluar kamar dan menutup pelan pintu kamar mingyu, namun alangkah terkejutnya yerin kala di luar kamar mingyu sudah berdiri kedua orang tua nya.
"mamah sama papah kapan balik?"
"kita baru aja sampai, tapi rumah tumben banget sepi. makanya mamah sama papah langsung ke atas"
"abang kamu ada?"
"akkh--ii itu. bang mingyu emm.."
"kamu kenapa rin?" tanya mamah kim
"abangmu ada di dalem kan?"
"mm ada si pah, t tapi"
"tapi apa?"
Yerin gugup dan bingung harus bilang apa, bagamana bisa kedua orang tuanya datang di saat bang mingyu sedang tertidur pulas dengan aera. Yerin meneguk salivanya kasar, kala sang papa menerobos masuk ke dalam kamar.
"mm pah mah, yerin bisa jelasin semuanya sama kalian" ucap yerin saat sudah masuk ke dalam kamar mingyu
"ah pantes aja kamar nya sepi mah"
"iya pah, duh kalau liat mereka begini adem banget ya pah"
"iya, ayo mah kita keluar. biarkan mereka istirahat. yerin ayo keluar" sang papah menarik tangan yerin.
"lah ini bokap ama nyokap gw kenapa dah? otaknya kena jetlag apa gimana? kok bisa bisanya mereka gak marah liat bang mingyu kayak gitu ama aera?" batin yerin
*******
Hidung mancung, mata lentik, kulit putih dan halus dengan pipi yang sedikit chubby, membuat wajah itu terlihat cantik dan menggemaskan. Mingyu sudah terbangun dari tidurnya, namun dirinya sengaja tidak membangunkan aera.
ia memilih untuk menikmati setiap inci wajah cantik aera, senyum terlukis di wajah tampan mingyu. Tangan nya terulur mengusap lembut surai aera, sentuhan tersebut membuat aera bergerak dan semakin menenggelamkan kepalanya di dada bidang mingyu.
MIngyu tertawa kecil saat melihat perlakuan aera, "menggemaskan" batin mingyu. ia memeluk kembali aera ke dalam dekapannya, matanya kembali terpejam. Namun..
"eung" aera melenguh
"masih sore kok, tidur lagi aja" ucap mingyu
Aera yg belum membuka mata sepenuhnya terkaget kala mendengar ucapan itu. Dia terkejut kala mendapati dirinya berada di pelukan mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling for My Mice (SEVENTEEN)
Teen FictionBagaimana rasanya di sukai secara diam diam oleh seseorang yang selalu membuatmu kesal? akankah kamu menerima cintanya? atau justru semakin membencinya? itulah dilema yang dialami Aera, seorang mahasiswi psikologi yang di hadapkan dengan kenyataan y...