To You

10 0 0
                                    




Dino melajukan mobilnya dengan cepat, saat sudah sampai di rumah ia bergegas keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah. Dino menyalakan senter ponselnya, Saat dirinya membuka kamar aera, ia terkejut kala melihat aera dan mingyu sedang tertidur bersama di ranjang. Dino menghela nafasnya pelan sambil menggelengkan kepala, perlahan ia berjalan keluar kamar dan menutup kembali pintu kamar itu.

Beberapa jam berlalu, lampu sudah kembali menyala dan hujan pun ikut reda. Pintu rumah itu kembali terbuka dan menampilkan sepasang suami istri masuk ke dalam rumah dengan ter gesa gesa.

"aera..aera... kamu dimana sayang" teriak seorang wanita paruh baya itu

"kenapa sih mah teriak teriak?" sahut dino yang kini sudah berdiri di ujung tangga

"aera mana?"

"ada di kamarnya lagi tidur"

sang mama langsung bergegas berjalan menaiki tangga menuju kamar aera, dengan cepat dino berdiri di depan pintu kamar aera seolah menahannya.

"kamu ngapain?"

"emm...nunna kan kecapean karena abis nangis, jadi biarin nunna istirahat ya ma jangan di ganggu. mending eomma istirahat dulu aja, eomma pasti masih jetlag kan" ucap dino sambil tersenyum

"eoma gak kena jetlag kok, awas...eomma mau liat kk mu"

"duh gak usah ma, nanti aja ya" dino masih mencoba menahan tangan sang mama untuk tidak membuka pintu kamar itu, namun sang mama tetap memaksa.

"kalian berdua ngapain sih?" ucap sang papa, tangan sang papah membuka pintu kamar aera.  namun,  dalam hitungan detik sang papa kembali menutupnya

"akh,,bener kata dino mah. mending nanti aja liat aeranya, biarkan dia istirahat dulu"

"tapi mama khawatir pah"

"mamah gak usah khawatir, udah ada mingyu yang nemenin"

"heh? mingyu ada di dalem?" sang papa mengangguk

"oh ya udah kalau gitu, bilang dong dek kalau ada mingyu yang nemenin kk mu. pake alesan segala" sang mama tersenyum ke dino dan meninggalkan dirinya sendirian di depan kamar aera.

"lah? kok eomma sama appa malah seneng sih? mereka salah makan apa gimana? aneh" batin - dino


*******

Matahari masuk melalui celah celah jendela kamar bernuansa pink putih itu, suara kicauan burung memberikan tanda jika hari sudah pagi. Seorang wanita cantik yang tadi tertidur dengan lelap kini perlahan membuka mata, ia sedikit meregangkan tubuhnya namun sesuatu yang berat menahannya.

"heh? kok?" aku merasa ada sesuatu yang menahan tubuhku, ku lihat sebuah tangan sedang memeluk perutku

Aku menoleh dan terkejut kala wajahku beradu dengan wajah mingyu. aku terdiam, mataku menoleh ke arah jam dinding dan aku kembali terdiam.

"jam 7 pagi? serius ? eh tunggu,,,itu berarti...semaleman gw tidur bareng sama bang mingyu? whats?" batinku

Aku meneguk salivaku kasar dan kembali menatap wajah mingyu yang masih terlelap. Entah kenapa aku merasa teduh saat menatapnya, tanganku terulur memegang pipinya yang hangat.

"loe tuh sebenernya ganteng bang, tapi kenapa akhlak loe minus? sering ngajak gw gelud dan suka ngeselin. andai loe gak  suka bikin gw kesel dan selalu nunjukin sifat hangat dan perhatian loe kayak kemarin, kayaknya gw bakal jatuh cinta sama loe. cih, tapi kayaknya mustahil ya bang loe bisa kayak gitu" gumam ku

Tanganku masih mengelus lembut pipi mingyu dan mengelus lembut rambut hitamnya sambil tersenyum dan bergumam. Aku menghela nafas dan secara perlahan memindahkan tangannya dan beranjak dari ranjang. Ku tarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Falling for My Mice (SEVENTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang