Phase 00:07

400 42 30
                                    

Keheningan total menyelubungi ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keheningan total menyelubungi ruangan itu. Sebagai satu-satunya Alpha yang ada disana, Soulah yang paling peka terhadap aroma.

Karena itu reaksi sang pemuda saat ini tak ayal mengundang rasa cemas.

"Tunggu saja disini, biar Sou yang bukakan pintunya." Lirih pemuda itu disambut anggukan dari Soraru, "Hati-hati, Sou-kun."

Maka pemuda rambut kelabu berjalan tenang, namun tak mengendurkan kewaspadaan. Detik demi detik yang bergulir terasa menegangkan. Ketidakpastian, ketidaktahuan, menggiring setiap kepala yang ada dalam ruangan itu untuk menerka sendiri. Memperkirakan siapa gerangan sosok asing di balik pintu sana.

Tangan Sou terulur. Pelan ia raih gagang pintu, sebelum kemudian membukanya penuh antisipasi.

"Halo?"

"Ah..."

Seorang berseragam kurir berdiri canggung di hadapannya. Melihat raut Sou yang mengintimidasi, tubuh orang itu sedikit gemetar. "P-permisi... delivery order..."

Termangu sebentar seorang Sou, sebelum kemudian menggeleng kuat-kuat. "Delivery order? Darimana?"

"Eh? Saya dari Liánhuā Chinese Cuisine"

Saat itu sebelah alis Sou naik. "Masakan China?"

Setahunya, Eve tidak terlalu sering memesan masakan China. Bukan tak suka, hanya tidak terpikir saja. Jenis makanan lain lebih menarik perhatiannya.

Kalau begitu, Soraru? Ia dengar dari Mafu kalau istrinya minta bebek peking pukul tiga dinihari kemarin.

Biasa, ngidam.

Sou terdiam. Apa dia terlalu waspada?

"Tapi tidak ada diantara kami yang memesan makanan," siaga tubuhnya, mata Sou menajam, "dan kalau memang Anda kurir delivery, mengapa datang dengan tangan kosong?--"

"--Kau siapa? Siapa yang menyuruhmu??"

Tiba-tiba bilah pisau hanya tinggal berjarak sekian senti dari pelupuk matanya. Sou yang sempat terkejut, langsung bergerak cepat menangkap duluan tangan itu. Memuntir tubuh lawan, dalam lima detik Sou berhasil mengunci pergerakan lelaki itu di lantai.

"Telpon Mafu-san, Soraru-san!" Seru pemuda itu yang langsung dibalas cepat oleh Soraru. Baru saja hendak merogoh saku untuk mengambil ponsel, Soraru tersentak.

"Sebentar, Sou-kun! Ada yang aneh..."

"Eh?"

Sejumlah pasang mata yang menyorot mereka itu, tatapannya terasa tak wajar.

Sou menenggak ludah. Tak ayal keringat dingin turun membasahi pelipisnya. "Gawat..." setengah berbisik dia bicara, "mereka semua... bukan staff..."

Tiba-tiba satu orang menerjang ke arah mereka. Sou dengan cekatan mendepak orang itu tepat di dagu, kemudian melakukan jab dan langsung menghantamkan tubuh lawan ke dinding. Satu orang tumbang, tubuhnya langsung dilemparkan menubruk satu lagi lawan yang hendak melakukan penyerangan susulan.

A Family under the Umbrella [MafuSora]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang