10 !

1.5K 184 16
                                    

𐔌 . 𝗧𝗦𝗨𝗞𝗜𝗖𝗬𝗔 . ֹ

Warning : 18+
Jangan lupa untuk vote dan comment!

PLAYLIST : Pied Piper — BTS

"Rin, tau dari mana?" Tanya (name), dengan terkejut. Sungguh, ia mengira bahwa selama ini hubungannya dengan Ran adalah rahasia diantara mereka berdua saja.

Namun, ternyata (name) salah.

Rindou terdiam dengan keringat yang pelan-pelan mengalir dari kepalanya. "Jawab." Kata (name) dengan tegas, membuat Rindou dengan cepat mengarang sebuah bohong di kepalanya.

"Pernah pas pagi-pagi aku mau ke kamar aniki terus aku lihat kalian berdua." Jelas Rindou, membuat (name) mengangguk pelan. "Ah, sudahlah." Keluh (name).

Seharusnya Ran mengunci pintu kamarnya. Namun, sekarang hal itu sudah tidak penting lagi.

"Karena kamu sudah tau—" Kata (name), matanya melihat mata Rindou, "Kok Ran tega sih?". Tanpa disadari, air mata (name) perlahan mengalir keluar. Rindou yang melihat hal terdebut tentu saja merasa simpati untuk (name),

tapi terlebih lagi, ia merasa kesal. Dan sepertinya alasannya sudah jelas, karena ia juga menyukai (name). Melihat (name) yang menangis karena Ran membuat dirinya sangat kesal.

Jelasnya, tindakan berikut Rindou adalah kerja sifatnya yang posesif dan cemburuan.

Tanpa berpikir panjang, ia menarik (name) sekali lagi lalu mendudukkan perempuan itu di atas pahanya lalu memegang kedua tangan (name) yang tadinya menutupi wajah (name) dengan kasar.

"Haitani Ran? Memang dia adalah aniki-ku tapi dia tidak lebih dari seorang brengsek yang suka meniduri wanita sana-sini." Kata Rindou sebelum melahap mulut (name) dengan ganas.

Rasa asin manis akibat air mata (name) dapat mereka rasakan, dan kali ini, (name) tidak mendorong Rindou karena entah kenapa.

Tapi, ciuman ini terasa benar.

Tangan Rindou yang memeluk pinggang (name) dengan erat, serta keringat akibat intensnya cumbuan mereka ini membuat mereka semakin bersemangat.

Itu sebelum pintu kamar (name) terbuka.

"Rindou? (name)?" Panggil suara yang begitu familiar; suara Haitani Ran. Dan entah kenapa, (name) langsung saja mendorong Rindou dengan cepat lalu menghadap kearah Ran.

Bukannya menyesal atau apa, Ran malah menyeringai sambil mengocok pelan gelas alkohol di tangannya.

"Oh, begitu?" Kata Ran, meminum dari gelas yang dipegangnya. "U-um kamu yang berselingkuh terlebih dahulu!" Kata (name), mengumpulkan keberanian untuk mengatakan hal tersebut.

Namun Ran tampak tidak terganggu. Dia tampak seperti sudah ada yang pernah mengatakan hal tersebut kepadanya.

"Terus? Kamu bisa tidur dengan Rindou? Ya, bisa sih. Lanjutkan saja." Kata Ran sebelum meninggalkan kamar (name).

Dan tentu saja, (name) dan Rindou langsung menjadi canggung. Rindou merapikan kasur (name) sedikit lalu meninggalkan ruangan itu tanpa sepatah kata apapun.

Sepertinya lebih baik seperti ini.

♡☆♡

Beberapa minggu telah berlalu. (name) tidak lagi berbicara dengan Ran. Dan juga Rindou. Entahlah, semuanya terasa begitu aneh, membingungkan, terlalu cepat— intinya semuanya tercampur aduk sehingga (name) tidak yakin harus bagaimana.

(name) banyak berpikir tentang kata-kata Rindou, dan sepertinya memang itu adalah sebuah kesalahan untuk mencintai seorang Haitani Ran yang hanya suka mempermainkan hati orang.

Namun apa boleh buat, disini Ran lah yang lebih berkuasa daripada (name). Jika Ran hanyalah seorang warga biasa, mungkin (name) sudah menghancurkan wajah pria itu.

Begitu juga dengan Rindou, dia tidak yakin harus berbuat seperti apa, atau mengatakan apa kepada (name) setelah bercumbu dengan panas waktu itu. Namun satu hal yang jelas, perasaannya kepada (name) semakin bertumbuh walaupun mereka sedang tidak berbicara.

Namun, semuanya itu akan berubah pada hari ini, karena (name) disuruh oleh Mikey untuk menemani Rindou untuk mentandatangani beberapa kertas.

Dan (name) akan bermain sebagai pihak ketiga yang netral, yang akan menyaksikan proses tanda tangan kertas dan bila perlu, (name) akan memberikan kesaksian apabila ada satu atau dua hal yang tidak berjalan mulus.

Sebelum sampai di tempat perjanjian, Rindou menurunkan (name) agar perempuan itu dapat membawa mobil sendiri.

Tenang, mereka berhenti di markas bonten yang lain, jadi mobil yang akan dibawa (name) sudah disiapkan sebelumnya.

"Jangan kabur." Kata Rindou, begitu (name) turun dari mobilnya. (name) hanya mengangguk pelan. Karena sebetulnya, dia sudah mulai menyukai Rindou juga.

˖ ︵ ꕀ 结束 ꕀ ︵ ˖
mang eakkk

ONLY YOU, Bonten ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang