"Kamu berapa bersaudara Zee?" tanya Ashel.
"Dua"
"Oh jadi cuma kamu sama adik kamu aja ya"
"Iya, yaudah kalian santai-santai dulu aja ya, aku ke dapur dulu ambil minum sama makanan"
"Ok, yang banyak ya Zoy" saut Christy.
(Di dapur)
"Kak Zee. Kak Zee boleh tolongin aku?"
"Eh kamu Marsha, mau ambil apa? Sini aku ambilin"
"Itu botol minum aku kemarin ga sengaja kebawa Adel, disuruh ambil sekarang takut lupa lagi"
"Sini-sini biar aku yang ambilin" Zee membantu Marsha mengambilkan botol minumnya yang berada di atas lemari dapur.
"Makasih ya kak Zee"
"Iya sama-sama"
"Lucu banget botol minumnya warna pink gitu"
"Iya lucu kayak aku ya, hehehe"
"Dasaaaar"
"Yaudah aku ke kamar Adel lagi ya kak Zee"
"Eh Marsha tunggu dulu sebentar"
"Ada apa kak Zee?"
"Adel, hari ini dia ada buat masalah lagi kah di kelas?"
"Oh, ga ada kok kak Zee, aman. Mood-nya hari ini terlihat baik, ya walaupun tadi pagi sempet ngomel-ngomel gara-gara kehujanan"
"Dia kehujanan? Tadi pagi aku denger emang dia ga niat masuk sekolah, tapi ternyata dia pergi juga, syukurlah. Kalo ada yang aneh-aneh tolong kabarin aku ya Marsha" Marsha tersenyum melihat ke arah Zee.
"Kenapa kamu senyum gitu Marsha?"
"Gapapa, ternyata kak Zee itu kakak yang perhatian ya. Ok deh siap kak Zee, aku siap jadi mata-mata kamu. Yaudah, aku ke atas duluan ya"
"Oh oke makasih ya Marsha" Marsha meninggalkan Zee.
Zee terdiam sesaat mendengar ucapan Marsha barusan.
"Aku kakak yang perhatian? Huh gak, gak, gak mungkin" Zee sedikit malu mengingat perkataan Marsha tadi.
(Di kamar Adel)
"Marsha jaga mid, turretnya mau jebol tuh" teriak Adel.
"Iya-iya aku ke mid aku ke mid" turut Marsha.
"AAA Marsha tolooooooooong, Akh elah kan aku jadi mati, jangan buta map dong" kesal Adel.
"Dih tadi kamu yang nyuruh aku ke mid ya, sekarang malah nyalahin orang" Marsha pun ikut kesal.
"Aaakh tau ah kesel aku main game bukannya ngilangin stress malah bikin tambah stress"
"Yaudah aku ngekorin kamu aja deh Del"
*VICTORY* (terdengar suara dari game)
*Tak* "Ih sakit Cha" Adel mengusap dahinya yang mulai memerah itu.
"Jadi hyper yang bener dikitlah, untung menang, hem!!" ucap Marsha yang habis menyentil dahi Adel.
Adel langsung membuka kamera HP-nya dan benar saja dahinya sudah menjadi merah berkat sentilan Marsha.
"Heh liat nih dahi aku merah" sambil menunjuk dahi merahnya.
"Sukurin" Marsha hanya tertawa geli melihat dahi merah Adel.
"Sini kamu Cha!" Adel menghampiri Marsha dan ingin menyentil dahi Marsha juga. Berhasil Adel dengan gampangnya pun menyentil dahi Marsha.
"Aaaakh sakiiiit!!!" teriak Marsha.
"Sukurin, wle, siapa suruh kamu sentil-sentil duluan" sambil mereka berdua saling melihat dengan mata sinis masing-masing.
Beberapa detik kemudian tawa mereka pecah sampai-sampai perut mereka berduapun menjadi sakit.
Ya begitulah hari ini mereka lewati dengan perasaan kesal dan bahagia secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENIAL
Short Story"Mendengar perkataan Zee, Adel seketika menggenggam erat kerah baju Zee. Mata mereka saling menatap penuh benci" "Aku selalu ada disamping kamu Marsha. Adel menepuk lembut pundak Marsha"