"Loh Marsha mau kemana? Ini teh-nya Zee udah jadi" ucap Christy yang saat itu berpapasan dengan Marsha di depan UKS.
"Kak Zee udah selesai aku obatin, orangnya masih ada di dalem. Aku permisi dulu kak Christy" ucap Marsha lalu meninggalkan Christy yang hanya memasang muka pelongo-nya.
"Eh Marsha mau kemana itu?" ucap Adel kepada Christy.
"Aku juga baru dateng ini, katanya udah selesai diobatin jadi dia pergi" jawab Christy.
"Zoy ini teh-nya" ucap Christy setelah menarik tirai yang menutupi tempat Zee dan ia terkejut ketika melihat ada Angga di sana.
"Eh ada kak Angga rupanya" ucap Ashel.
"Iya" jawab Angga sambil tersenyum.
"Sini teh-nya aku minum, walaupun aku ga mau tapi kata Marsha harus tetep diminum" ucap Zee lalu meminum teh tersebut.
"Makasih ya Toy, aku mau balik ke kelas ah" ucap Zee. Setelah itu mereka pun pergi ke kelas masing-masing.
(Di kelas 10 IPA 1)
"Tok tok tok, paket" ucap Adel yang melihat Marsha seperti sedang tertidur menopang wajah dengan kedua tangannya di atas meja.
"Salah alamat kak saya ga ada pesen paket apa-apa" jawab Marsha yang menolehkan wajahnya.
"Kirain tidur" saut Adel.
"Engga" jawab Marsha pelan, lalu mencoba menegakan tubuhnya. Suasana kemudian menjadi hening kembali.
"Diem-diem baaae" ucap Adel melirik kepada Marsha.
"Del, kak Zee sama kak Angga pacaran ya?" ucap Marsha tiba-tiba.
"Mana aku tau" jawab Adel.
"Kenapa? kamu cemburu?" sambung Adel yang membuat Marsha sedikit kaget.
"Engga, aku cuma nanya ya!" jawab Marsha ketus.
"Santai dong mbak-nya, saya pun juga cuma nanya kok.. jangan-jangan kamu suka ya sama kak Angga?" tanya Adel menggoda.
"Apaansi Del, aku ga suka sama kak Angga. Aku-" ucapan Marsha tertahan, melihat tatapan Adel membuat ia tidak melanjutkan kalimatnya. Adel pun hanya terus melihat Marsha dengan tatapan penuh pertanyaan.
*****
(Di rumah Zee dan Adel)
"Aduh kok baru berasa perih si ini luka, tadi pas Marsha obatin ga sakit sama sekali" ucap Zee dengan heran sembari membuka pelan perban di tangannya.
"Repot juga ya ngobatin diri sendiri gini, mana aku ga ngerti lagi masang perbannya kayak gimana. Tapi kata Marsha setiap 5 jam sekali harus diganti perbannya". Saat Zee sedang mencoba mengganti perbannya seorang diri ternyata ada Adel yang sudah berdiri memperhatikan Zee. Melihat Zee kerepotan sendiri, ia pun tak tega dan memutuskan untuk membantunya.
"Lo salah, caranya ga gini" ucap Adel yang berhasil membuat Zee sedikit terkejut.
"Del" saut Zee
"Bentar buka lagi deh, ini salah harus diulang" Adel mencoba untuk membuka kembali perban dari tangan Zee.
"Aw aw aw, pelan-pelan Del sakit" ucap Zee.
Adel pun tidak menggubris ucapan Zee, dengan telaten ia pun mencoba untuk membalut kembali luka Zee. Ia jadi teringat akan masa kecilnya dulu saat ia terjatuh dari sepeda dan Zee mengobati lukanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DENIAL
Cerita Pendek"Mendengar perkataan Zee, Adel seketika menggenggam erat kerah baju Zee. Mata mereka saling menatap penuh benci" "Aku selalu ada disamping kamu Marsha. Adel menepuk lembut pundak Marsha"