Kemarin lusa aku mencoba membaca diriku. Setiap hal yang seharusnya tak terfikirkan, menjadi sangat ramai di otakku. Perihal aku yang mencoba tetap menjadi diriku sendiri, atau aku mencoba menjadi sosok lain untuk membuatmu nyaman dan bahagia.
Aku masih tak bisa menyangka, mengapa aku bisa menjadi bukan aku? Aku menjadi sosok yang sangat ambisius untuk selamanya bisa bersamamu. Kemudian pelan – pelan aku menjadi orang yang mengatur hidupmu. Aku pun tak sadar sejak kapan.
Tolong bantu aku. Aku benar – benar tak ingin begini.
Aku tak pernah seperti ini sebelumnya. Apa karena aku terlalu cinta? Obsesi? Ambisius? Pemaksa? Apa? aku ini apa? ada yang salah denganku?
Kemarin lusa aku bercermin dan menepuk – nepuk pipiku mencoba menyadarkan diri. Aku tak seharusnya menyusahkanmu.
Entah perasaan apa ini. Dari bulan ke bulan, perlahan namun pasti, kamu akan bertemu dengan teman – temanmu yang baru. Dan kamu jadi melupakanku. Akan ada saatnya nanti, dunia yang kamu pilih, kamu akan bertemu dengan orang – orang yang sependapat denganmu, orang yang kamu ajak diskusi, selain aku.
Perlahan kamu semakin menjauh. Aku mengejar dan kamu lupa diri. Kamu mulai tak nyaman dengan ocehanku kemudian menghilang.
Mengertilah, aku bukan orang yang sekeji itu untuk membuat masa depan beserta rentetan keinginanmu hancur. Namun, tetaplah pandai disetiap apa yang kamu lakukan saat tanpaku. Jangan bermain hati. Aku harap kamu bukan orang yang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
99% Tulisan Ini Tentang Kita
Teen FictionUntukmu, jika nantinya kau membaca tulisanku, aku harap kau mengerti, ada banyak hal yang tak mampu aku ucapkan. Terlalu banyak kata yang tersimpan. Hingga sulit untukku mengungkapkan semuanya. Aku tidak mengharapkan apapun padamu. Aku hanya ingin m...