5. Perihal Masa Lalu

15 3 0
                                    

Ada hal yang ingin cepat ku lupakan, salah satunya tentang masalalu. Ini adalah hal yang paling ku benci. Apalagi jika bukan karena kenangannya?

Kamu ingat? Kita pernah membicarakan ini. Aku ingin tahu segala tentangmu, termasuk cerita tentang perempuan yang pernah kamu sayangi di waktu – waktu lalu. Kamu banyak bercerita, bahkan satu per satu. Banyak perempuan yang kamu kejar, kamu pertahankan, tapi tak bisa bertahan lama. Kadang aku tak mengerti dengan hubungan yang hanya bisa bertahan sebentar, apa hanya penasaran saja? Kamu bercerita dan kamu dibuat menderita oleh sikap – sikap mereka. Mereka tak benar – benar mencintaimu, sedang kamu sangat mencintainya. Aku tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Aku memang senetral itu.

Kemudian kamu bertanya padaku, "bagaimana kisah masa lalumu sebelum pada akhirnya kamu memutuskan untuk bersamaku?"

Aku menjawab, aku memutuskan hubungan dengannya karena aku pikir semuanya tak bisa dipertahankan. Janji palsu. Ia bilang ingin mengikatku dengan cincin, tapi 3 hari kemudian ia sudah bersama orang lain.

Pedih sekali rasanya.

Aku rasa, kita manusia yang sama. Sendiri melawan amarah dan kecewa atas dasar cinta sementara dan tak berarti apa – apa.

Masih ada rasa takut untuk melangkah. Masih ada bayang bahwa semua akan berakhir sama. Tapi bukankah aku tak boleh terlarut masa lalu? Bukankah aku harus tetap berjalan dan menemukan pintu yang harusnya ku buka? Ada banyak jalan yang harus ku tempuh. Menikmati berbagai cuaca. Menikmati pemandangan yang berbeda – beda. Menjalani pengalaman yang menarik dan memberikan banyak pelajaran. Melihat pepohonan, melihat awan yang menggulung seakan hanya lima jengkal dari kepala, melihat rumput hijau dan memotret kaki seakan sudah bolang kesana kemari.

Aku mulai menggantungkan masa depanku padamu. Seolah tak ada hari yang tak menyenangkan bersamamu. Seakan aku ingin hidup lebih lama bersamamu.

Dan yang harusnya kita mengerti tentang masa lalu adalah tidak ada orang yang ditakdirkan jahat. Semua orang tentu ada sisi baik, tergantung cara ia memperlakukanmu dan tergantung dari kamu menerima sikapnya. Orang yang menyakitimu pasti punya sisi baik dan kamu pun menyadari itu. Tapi orang yang baik belum tentu orang yang tepat, bukan? Hanya ada satu yang tepat dan tetap bersamamu hingga nanti. Pasrahkan saja. Terima saja.

Dan saat ini aku melihatmu dengan senyum yang mengembang dan tangan yang terbuka lebar. Mengisyaratkan, "datang padaku, aku akan membahagiakanmu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
99% Tulisan Ini Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang