4. Rahasia

24 2 0
                                    


Perlahan, tanpa sadar aku telah menyukaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan, tanpa sadar aku telah menyukaimu. Kamu mampu mencuri semua perhatianku. Segala yang kamu lakukan mampu membuatku tersipu. Kamu ingat saat pertama kali kamu mencoba menggandeng tanganku? Saat sore ditemani teh hangat di kebun teh dan kabut yang mulai turun menyelimuti kita kala itu. Kamu mungkin sudah lupa, tapi aku tidak. Walau jemariku tak utuh kau genggam, walau hanya telunjukku yang mampu kamu sentuh, cukup membuat kita tersenyum malu. Lucu.

Kamu pernah berkata padaku,"bersandarlah saat kamu lelah dengan duniamu. Selalu ada bahuku saar kamu membutuhkannya. Jangan ragu padaku."

Bahumu terlalu nyaman bagiku, sampai aku tak takut lagi dengan hal – hal yang melelahkan dihidupku, selama ada kamu, kurasa aku bisa jadi perempuan terkuat.

Kamu harus tahu, aku selalu menunggu hari saat jadwal kelas kita sama. Menunggu sapamu. Merasakan detak jantung yang tidak karuan dan merasakan berbicara terbata – bata.

Aku suka berjalan di belakangmu. Melihat gagah bahumu pun punggungmu. Melihat kamu memakai kemeja, sepat kets hitam, tatanan rambut yang kala itu masih pendek rapi.

Aku suka saar kamu meminta foto 4x6 ku dan kamu taruh di dompet bersebelahan dengan foto 4x6 mu. Background merah dan biru bersebelahan menjadi satu.

Aku suka saat kamu mencoba merayuku, tapi kamu yang malah jatuh dan tersipu sendiri. Itu sangat lucu.

Aku suka hal – hal kecil yang tercipta dengan sederhana. Aku suka saat kamu meyakinkanku bahwa aku adalah satu – satunya.

Tapi sayangnya, aku bukan orang yang mudah mengutarakan perasaan. Ini rahasia, perasaan yang luar biasa. Aku pengecut, hanya membiarkan Tuhan yang tahu semua perasaanku.

Aku cukup lega, karena mendoakan adalah cara mencintai paling rahasia.

99% Tulisan Ini Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang