11. Semua Dimulai, Saat Ini

8 0 0
                                    

Kata orang, "Ia yang kamu pilih saat ini bisa jadi pilihan orang lain juga. Hanya saja kamu lebih beruntung."

Lantas, kenapa masih banyak yang menyia-nyiakan seseorang yang mereka pilih sebelumnya?

Bahkan aku masih tak bisa mengerti dengan seseorang yang mencintai orang lain saat ia sudah memiliki pasangan. Bukankah ketika memilih pasangan, kita sudah memilih orang yang terbaik untuk kita? Bukankah orang yang tepat untuk kita adalah orang yang membuat kita lebih baik dan berhenti mencari?

Kamu tahu? Semenjak bertemu denganmu, aku tak pernah tertarik dengan lelaki manapun. Tak pernah ada setitik pun rasa ingin menyakiti, apalagi meninggalkan. Ah, mungkin karena aku cinta padamu.

Semua yang ku lakukan hanya untuk membuatmu tersenyum dan kita jadi baik – baik saja. Ah, aku saja yang terlalu cinta padamu. Hingga aku lupa dengan diriku sendiri, dan aku lepas kendali.

Sekarang, semuanya dimulai.

Waktu membuatku mengerti, perlahan kamu akan membuat pilihan – pilihan dalam hidupmu. Dan bisa jadi keputusan yang tak bisa aku suka. Duniamu semakin luas. Sapaan "hai" dari orang lain padamu saja cukup membuatku memikirkan hal yang tidak – tidak.

Duniamu semakin luas. Hingga perlahan batasan itu semakin hilang. Beberapa lambaian tangan beserta tepukan pada pundak dan punggungmu, juga kepala yang mulai berani bersandar dipunggungmu selain aku. Bahkan beberapa chat di ponselmu yang kerap kali ku lihat canda manja. Sedang ketika bersamaku, kamu selalu berkata malu saat aku hendak menggandeng tanganmu, juga saat aku mencoba menyandarkan kepalaku di bahumu. Apalagi saat melihat balasan chatmu padaku, "iya, tidak, tidak apa apa, terserah." Menyakitkan. Seolah kamu seperti menguji kesabaranku. Entah karena tulus atau bodoh, sempat terlintas dalam otakku, aku akan membiarkanmu melakukan apapun, asal kamu tak meninggalkanku.

Waktu membuatku mengerti. Perubahan yang terjadi semakin jelas. Kamu berubah dan bertingkah sesukamu tanpa menjaga perasaanku. Dan aku yang berubah menjadi orang yang berlebihan menganggapmu segalanya.

Bisakah kita hentikan keegoisan ini?

Berhentilah, wahai aku yang selalu memaksamu.

Berhentilah wahai engkau yang tak mau tahu.

Berhentilah..

99% Tulisan Ini Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang