bab 18 rvs

27 6 0
                                    

Semua yang di titipkan itu pasti harus di kembalikan bukan? Begitupun dengan hidup seseorang

....

Pagi buta Aruni sudah berada di sekolahnya. Sepi masih terasa di penjuru sekolahan, bahkan manusia di dalam nya bisa di hitung tangan.

Aruni berjalan pelan menuju belakang sekolah, tepatnya dia ingin menemui seseorang.

"Ah ternyata lo gampang ya ke pancing, gw pikir ga bakal sosok Arunika Maheswara datang karena sebuah pesan", suara seseorang terdengar saat Aruni tiba.

Gadis berambut hitam kuncir satu itu menatap nyalang ke arah Aruni. Yang di tatap pun terdiam.

" Mau lo apa? ", ujar Aruni tanpa basa basi.

" Mau gw? Em... Apa ya", ujarnya tampak ingin mengajak bercanda.

" Jangan pernah lo ganggu sahabat gw! ", ujarnya menatap dalam manusia di depan nya.

" Wah sesuai prediksi, juara kelas ternyata sangat menyayangi teman sampah nya itu", ujarnya sarkas dengan tatapan remeh.

"Diem!, mau lo apa sih?!", Aruni mulai tak sabar dengan pembicaraan mereka berdua.

" Gw minta jauhin Genta ", jawab nya mulai tersulut emosi.

Aruni tersentak mendengarnya, kenapa jadi Genta?, bahkan yang dia tau sosok di depan nya tak ada hubungan apapun dengan sosok Genta.

" Kenapa? ", jawab Aruni dengan ribuan pertanyaan di hatinya.

" Ga bakal gw biarin sahabat gw nangis cuma gegara cewe kaya lo", ujarnya menatap penuh permusuhan.

Lantas menyadarkan Aruni, bahwa gadis di depan nya merupakan teman Renata, putri tiri ayahnya.

"Dasar murahan", teriak cewe itu lagi.

Tanpa Aruni sadari sosok di depan nya bersiap untuk mengeluarkan pisau dari balik jaket hitam nya.

Srett, Aruni tersentak saat menyadari sebuah pisau menancap di perut nya, darah perlahan keluar seiring tubuhnya melemah.

Rasa pisau mulai keluar dari dadanya terasa, gadis yang melakukan hal itu tersenyum penuh makna, lalu memilih segera pergi.

Aruni menahan luka tusuk itu dengan tangan nya, tubuhnya melemas perlahan, ia terjatuh.

Hingga kesadaran nya hilang, seirama dengan darah yang masih keluar.

..... oOo.....

Flashback on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback on.

Aruni menatap handphone nya dengan seksama, sebuah chat dari nomor yang tidak di kenal.

"Temui gw atau lo bakal lihat kehancuran sahabat lo raya"

Pesan itu Aruni baca dengan perasaan bingung. Agaknya ada seseorang yang ingin mengancamnya.

"Siapa ya? "

"Ga perlu tau gw siapa, yang pasti hidup raya ada di tangan gw"

"Lo siapa bisa nentuin hidup orang? "

Aruni yang perasaannya tak enak pun segera mengiyakan perintah seseorang itu, walau dia tidak bodoh untuk tau bahwa ini hanya akal akalan sosok yang mengancamnya.

Dan tanpa di sangka, hal tragis menimpanya.

Flashback of.
...

Banyak orang mengusut kasus terkait penemuan seorang gadis dengan lumuran darah yang di karena kan bekas tusukan di perutnya.

Arunika Maheswara, menggemparkan seantero indonesia, berita ini menyebar cepat setelah di viralkan oleh seorang pengguna akun sosial media.

Kasus ini di tangani banyak polisi, tentang siapa? Dan bagaimana bisa? Seorang siswi di tusuk di sekolahan nya sendiri.

Namun pencarian tak kunjung mendapatkan hasil, hal ini di karenakan tempat kejadian perkara merupakan salah satu titik buta CCTV.

Bukti pun sangat sedikit terkait siapa yang melakukan hal tersebut. Sedangkan korban yang di temukan masih belum sadarkan diri usai di perkirakan tusukan sedalam 5 cm masuk tepat di bagian perutnya.

Beruntung tak sampai jantung, komentar salah seorang dokter yang menangani langsung korban.

Dan sampai saat ini masih belum kunjung di berikan titik terang, apa yang sebenarnya terjadi, terlebih kemungkinan pelaku sama sekali tak menyentuh korban ataupun barangnya, sehingga polisi susah untuk mencari bukti sidik jari sekalipun.

Begitulah mungkin beberapa berita yang dengan cepatnya menyebar.

Di sisi lain, seorang pria hanya mampu menatap kosong di tempat kejadian itu. Masih bisa dia lihat beberapa orang mencoba mendatangi TKP hanya sekedar melihat keadaan tempat itu.

Genta Zanuar, cowok bermata tajam itu kini hanya bisa memendam, sebuah perasaan tak dapat ia suarakan.

Kabar menggemparkan tadi pagi membuat hampir setengah dari nyawanya hampir keluar.

Badan nya bahkan bergetar saking tak percaya nya. Di temani Bintang dirinya kini berdiri.

Bintang sesekali mengucapkan kata kata yang terdengar ingin membuatnya tenang.

ARUNIKA fdrfzaa |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang