"Uno... "
"Uno game."
"Horeeeeee..... "
Bagas tepuk tangan girang pas tau dirinya menang. Gak menang sih, dia urutan dua, yang pertama menang si Afgan. Dan sekarang tinggal Wil, Risa, Tama sama Ruli yang masih lanjut main Uno.
"Aduuuh pinter banget sayang nya gue." ucap Afgan sambil mengalungkan satu tangan nya ke pinggang Bagas.
"Acieee.... "
"Suit suit... "
Bagas yang sadar di cie-cie in sama temen nya langsung tepis tangan nya Afgan.
"Alah pake di lepas segala. Gapapa kali. Gue restuin hubungan kalian berdua." itu Tama yang ngomong.
"Iya. Kalian cocok kok." Ruli nambahin.
"Hadeeehh.... Makin banyak pelangi di circle gue anjeng anjeng." keluh Risa sambil benerin alis nya.
"Hohoho.... Cuma gue yang straight disini." Dan Wil dengan sombongnya membusungkan dada.
Semua pandangan tertuju ke arah Wil dengan tatapan sinis. Terutama Risa.
"Gue aduin mas Raka di sedot sampe kering lo!" kata Risa dengan nunjuk muka Wildan.
"Bacot!"
Yang lain pada lanjutin permainan Uno sambil bercanda di kafe langganan mereka di deket kampus yang konsep nya kek angkringan pinggir jalan. Tapi Bagas tetep diem dengan tangan kiri Afgan yang masih setia merangkul pinggang Bagas.
Gak tau kenapa setiap Afgan nyentuh dia atau bahkan sesekali Afgan juga usap rambut nya, Bagas teringat sama seseorang yang susah banget ilang dari otak nya.
"Kenapa dia masih melekat banget ya di otak gue. Kenapa?" batin Bagas.
Lalu vokalis band Live Music di kafe itu mulai menyanyikan lagu nya.
I know i said goodbye, and baby you said it too
But when i touch her, i feel like im cheating on you
I thought thad i'd be better when i found someone new
But when i touch her, i feel like im cheating on youKalian tau?
Lirik itulah yang menggambarkan suasana hati Bagas sekarang.
Pukul 11 lebih 25 menit. Malam hari dan jalanan basah habis ujan. Afgan mematikan mesin dan menurunkan standart motor nya. Lalu Bagas turun dan dengan cekatan Afgan melepas pengait helm yang di pake Bagas.
"Makasih ya."
Afgan terkekeh kecil. Menampilkan senyum manis dan sedikit lesung pipi kanan nya. Dan walaupun tinggi mereka sama, Afgan tetep nekad usap rambut Bagas.
Di bales lah senyum juga sama Bagas.
"Lu gak masuk?" tanya Afgan. Karena udah jadi rutinitas nya sekarang Afgan nganterin Bagas pulang.
"Ntar aja." jawab Bagas singkat.
"Masih kangen sama gue yaaaaa.... "
"idih. Sok tau lu."
"Ck. Halah bilang aja. Lu masih kangen sama gue."
"Aaahh.... Udah sana balik. Ntar lo di cariin bunda lagi."
"Haha.... Yaudah gue pulang dulu yaa..."
Bagas juga bales dengan senyum ramah nya. Lalu Afgan menyalakan mesin dan beranjak pergi dari hadapan Bagas.
Masih di posisi yang sama, Bagas mengamati sampai seperginya Afgan hingga gak terlihat di persimpangan jalan. Dia tertunduk lesu. Bingung sama apa yang sedang dia pikirkan sekarang.
Hingga tak lama....
"Hay kesayangan gue."
Bagas mengangkat pandangan. Menengok ke kanan darimana sumber suara itu berasal.
"Zu... Zulmi?" Bagas tergagap.
"Iya. Ini gue. Kenapa kaget? Biasa aja kali." Zulmi jalan mendekati Bagas.
"Sejak kapan.... "
"Sssttt."
Sebelum Bagas berbicara banyak, Zulmi buru-buru menutup mulut Bagas dengan jari nya. Jarak mereka deket banget dan spontan bikin Bagas makin deg deg an.
Dia gak percaya. Zulmi kembali.
"Santai aja, Gas. Gue kesini karena gue gak kuat mendam kangen ini sendirian."
"Lo ingat kan apa yang selalu gue bilang dulu waktu lu mau kelulusan?"
"Fuck mencintaimu dalam diam, aku akan mencintaimu dengan ngeyel dan ugal-ugalan."
"Gue kesini buat perjuangin cinta gue ke lu lagi, Gas."
"Tapi Zul, " Bagas coba jelasin, tapi...
"Afgan?" Zulmi terkekeh dengan manis nya.
"Gue tau dia cuma penyembuh, tapi gue punya lu."
Bagas menelan ludah kasar. Tertunduk sekejap lalu dagu nya di angkat sama Zulmi dengan tatapan lekat.
"Gas,.... i miss you so bad."
"Me too."
Dan bibir mereka melekat dalam ciuman hangat. Disaksikan sepi nya malam di depan rumah Bagas mereka melepas rindu masa SMA yang lama terjeda karena ada nya beda.
Kangen?
Pastinya iya.
Lalu kenapa sih kok Zulmi sama Bagas sempet terpisah?
Terus apa hubungannya sama Afgan?
Jadi gini cerita nya.
To be continued....
Apa?
Iya ini cerita nya Bagas.
Udah gak usah di tungguin.
Gue up nya kalo gue mood aja. Oke?
Gue buat buku ini karena permintaan temen gue. Buat seru-seruan aja ya gaes.
Semoga Suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAZELNUT (bxb) ✔️
Dla nastolatkówApa? Ini cerita nya Bagas. Oke? Kalo mau tau lebih banyak tentang Bagas, bisa baca dulu book GERAH. 🚫 inget ❗❗ini konten LGBT. Ceritanya udah pasti humu. Yang suka mari baca. Yang gak suka.... ya itu urusan anda. ______________________________...