Hari ini jadwal Bintang cuci darah, tapi Bintang sekarang berada di cafe di dekat rumah sakit, Bintang sudah ada janji dengan Qiel untuk ke rumah sakit bersama.
"Raraaa," panggil Qiel dengan senyum nya.
"Lama banget lo, jadi ikan teri gue disini," sarkas Bintang.
"Maaf Ra, ayuk kita berangkat sekarang," ajak Qiel.
***
Mereka kini sudah berada di ruang HD, tubuh mereka pun sudah dipasangi alat-alat menyakitkan itu.
"Biasa aja kali Ki," ucap Bintang.
"Sakit tau Ra," mata Kiki terpejam mungkin saking sakitnya.
Seorang Dokter masuk kedalam, Dokter itu terlihat masih sangat muda.
"Eh pak dokter," sapa Bintang.
Dokter itu memutar bola matanya malas, "gimana keadaannya Bintang?"
"Ya gak tau lah kak. Kan yang meriksa keadaan Bintang kan kakak Dokter, masa malah tanya Bintang," ujar Bintang.
"Ah iya juga," ucap Dokter Reyhan. Dokter Reyhan adalah Dokter yang selama ini menangani Bintang.
"Bapak Dokter ngapain kesini?" Tanya Bintang.
"Gak usah pakek Dokter Bintang, kan kakak udah bilang," ucap Reyhan.
"Biarin lah, kan kakak emang Dokter hehe," ucap Nana.
"Aron kakak kamu dimana?" Tanya Reyhan basa-basi.
"Gak usah aku jawab kak Dokter juga udah tau," ucap Bintang.
Dokter Reyhan pun terkekeh.
Qiel yang merasa dikacangi pun hanya menatap sebal dua orang itu, "Rara kok aku dikacangin sih."
"Ya abisnya lo dari tadi sibuk nangis mulu," sarkas Bintang.
"Rara kok kalo sama Dokter itu ngomong nya pakek aku-kamu, kalo sama pacarnya sendiri aja lo-gue," protes Kiki.
"Heh piyik. Kakak Dokter itu kan lebih tua dari gue, harus sopan lah sama yang lebih tua," ucap Bintang.
"Cieee Bintang udah punya pacar ya," goda Reyhan.
"Apasih kak," ucap Bintang malu-malu
Dokter Reyhan dan Bintang kembali mengobrol dengan sangat asyik hingga cuci darah selesai, dan dari tadi Kiki pun diam melihat.
"Mau mampir ke cafe kakak mu kerja gak?" Tawar Reyhan.
"Waahh mau banget Kak," jawab Bintang semangat.
"Ayo sama kakak," ujar Reyhan.
"Kakak udah gak periksa pasien lagi?" Tanya Bintang.
"Engga, yuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Wish
Teen FictionBintang dan Alqiel, dua orang pejuang gagal ginjal kronis yang sudah yakin akan berakhir mati. "Ra, pokoknya kita nanti mati nya barengan ya." Aneh memang, disaat pasangan lainnya ingin hidup bersama sampai menua, mereka malah memiliki impian mati b...