8

21 10 1
                                    

Entah berapa lama Qiel tak sadarkan diri, akhirnya dia terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah berapa lama Qiel tak sadarkan diri, akhirnya dia terbangun. Masih tetap di posisi yang sama, yaitu di lantai tepat disamping ranjangnya. Tak satu orangpun yang tau kalau Qiel pingsan, tak ada yang peduli dengan dirinya.

Qiel merasakan badannya yang masih sangat lemas, dengan gontai Qiel berusaha pindah ke atas kasurnya.

***

Canggung, itu lah yang dirasakan Qiel sekarang. Saat ini dia tengah sarapan bersama mama nya, entah kesurupan apa yang membuat wanita itu sarapan di rumah.

Sejauh itu kah ia dan mama nya? Sampai dia merasakan canggung saat ini, dia merasa wanita ini bukan lah mama nya saking tidak dekatnya mereka. Hanya status sosial yang menyatakan mereka berdua sepasang ibu dan anak.

"Q-qiel berangkat sekolah dulu," ujar Qiel yang tidak mendapat respon dari wanita itu, sedari tadi pun mama nya hanya menatap ponsel terus menerus.

***

Sore hari ini Bintang sedang berada di halaman rumahnya, dia sedang duduk di sebuah ayunan tua yabg berada di halaman rumahnya.

Bintang menatap sendu ayunan yang sedang ia duduki, mengelus ayunan tua itu yang memiliki sejuta kenangan untuknya. Ayunan ini di buat oleh almarhum ayahnya untuk Aron dan dia.

Flashback on

"Ayah, buatin ayunan dong," pinta Aron. Anak laki-laki itu masih berusia delapan tahun dan Bintang yang masih lima tahun.

"Mau ayunan ya?" Ujar sang ayah.

"Iya ayah, dua ya. Buat adek satu," ujar Aron kecil.

"Siaapp," jawab Liam ayah mereka.

"Ayah, Bintang juga di buatin kaan," seru Bintang. Bintang sedang berlari menuju halaman, mukanya yang putih karna bedak itu membuatnya terlihat sangat imut, sudah bisa di tebak kalau bocah kecil itu habis mandi.

"Pasti dong," ucap Liam.

***

Sesuai janji esok harinya Liam langsung membuatkan sebuah ayunan.

"Ayah semangat bikin ayunan nya ya," ucap Bintang memberi semangat.

Ya siang ini Liam sedang membuat sebuah ayunan untuk dua anak tersayangnya.

Mungkin 3 jam lamanya akhirnya ayunan yang di tunggu-tunggu itu jadi.

"YEEYY," pekik Bintang.

"Ayo kak Aron kita main," ucap Bintang semangat. Kedua anak itu pun bermain bersama.

Liam tersenyum puas saat melihat kedua anaknya sangat senang karena ayunan yang dia buat, dia memutuskan untuk duduk di sebuah karpet yang sudah di gelar di halaman rumah. Terlihat Dinda-istrinya keluar dengan membawa sebuah nampan yang berisi minuman dan sebuah roti bolu.

Last WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang