Bagian 26 (End)

607 32 9
                                    

Setelah 9 bulan Build mengandung, kini hanya tinggal hitungan hari menjelang kelahiran anak pertama Bible dan Build. berbagai persiapan pun sudah dipersiapkan, bahkan demi mengantisipasi hal-hal yg tidak di inginkan, kedua orang tua Bible dan Build ikut tinggal dirumah mereka untuk beberapa hari sampai Build melahirkan.

"sayang kamu kenapa?" tanya Bible pada Build yg seperti merasa kesakitan.

"ini dari tadi babynya gak mau diem gerak gerak terus" jawab Build sambil memegangi perutnya yg besar, Bible pun ikut memegangi perut Build.

"sayang, kamu diem ya jangan gerak-gerak terus kasian papanya. Kamu udah gak sabar ya pengen cepet-cepet keluar dari dalam sana." Bible seolah mengajak calon anak yg masih didalam kandungan istrinya itu untuk berbicara.

Entah kenapa, setelah Bible mengajaknya berbicara, pergerakan anak yg belum terlahir itu tidak sesering tadi. Kontak batin antara anak dan orang tua memang sangat kuat, bahkan sejak anak itu masih ada di dalam rahim ibunya.

"makasih sayang" ucap Build pada Bible, dan Bible pun hanya tersenyum kemudian mencium kening Build.

"tidak lama lagi kita akan resmi menjadi orang tua"

"aku udah gak sabar pengen denger suara tangisan anak aku Bible"

"terimakasih sayang kamu udah jadi istri yg paling sempurna buat aku selama ini" ujar Bible sambil menatap bahagia istrinya.

"harusnya aku yg bilang terimakasih sama kamu, terimakasih kamu udah jadi yg terbaik buat aku."

"aku berjanji akan slalu menjaga dan menyayangi kamu dan anak-anak kita nanti." Bible pun langsung memeluk Build dgn mesra.

Setelah makan malam bersama, Build dan orang tua serta mertuanya berkumpul diruang keluarga sedangkan Bible sedang menelfon seseorang di teras rumahnya.

"rencananya kapan mau ke rumah sakit Biu?" tanya mama mertuanya.

"belum tau ma, besok sore mungkin."

"semua keperluan selama di rumah sakit udah siap semua?" kini papanya yg ikut bertanya.

"udah pa, kemarin udah di siapin semua sama Bible terus udah di masukin tas juga semuanya."

"mama udah gak sabar pengen lihat wajah cucu mama, pasti lucu banget kayak orang tuanya"

"Biu juga udah gak sabar ma pengen gendong-gendong"  ucap Build sambil mengusap-usap perutnya sendiri.

Bible yg dari tadi berada diteras pun akhirnya masuk ke dalam rumah, tapi tidak untuk bergabung dgn keluarganya melainkan langsung menuju kamarnya

"Bible kenapa Biu?" tanya papa mertuanya pada Build ketika melihat wajah Bible yg lesu.

"kurang tau juga pa, kalo gitu Biu samperin Bible dulu ya." Build pun langsung menyusul Bible ke kamar.

Didalam kamar, Bible sedang berbaring menatap kosong ke arah langit-langit kamarnya. Build pun langsung duduk disebelah Bible yg sedang berbaring.

"sayang" ucap Build sambil memegang lengan Bible.

"heemm" jawab Bible dan tetap terus memandang langit-langit di kamarnya.

"kamu kenapa, kok kayak ada yg dipikirin gitu?"

"gak kenapa-kenapa kok" jawab Bible kemudian tersenyum seakan menutupi sesuatu.

"kamu gak usah bohong Bible"

Bible pun bangkit dari tidurnya dan duduk menghadap Build.

"kamu bilang sama aku, kamu kenapa?" tambah Build sambil menatap mata Bible yg penuh tandanya itu.

Yours [𝓑𝓲𝓫𝓵𝓮𝓑𝓾𝓲𝓵𝓭] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang