I'ts hurts, but you can learn

242 21 8
                                    

Ready?
.
.
.
.
.
Book ini udh satu tahun ga ada kemajuan apapun. Tapi yg masih mampir
So Lets Go


Mingyu tahu, saat ibunya memaksa dan sang ayah menatap tajam ke arah nya, pada saat itulah ia tidak dapat menolak apapun yang mereka perintahkan detik itu juga. Berkali kali Mingyu sering mengajukan protes bahwa ia tidak lah sama dengan kakak nya. Dan kedua orang tua nya tau hal itu. Tapi tuan Kim mendidik kedua nya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan ibunya mendidik agar kedua anak nya mempunyai rasa belas kasih

Beberapa hari ini, hati Mingyu seolah tergugah oleh banyak hal. Seperti rasa antara campuran amarah, kesal, sedih, gelisah dan bingung. Entah semua rasa itu datang dari mana, namun Mingyu sadar betul bahwa tanggung jawab nya kini bukan lagi diri nya sendiri. Ada orang lain yang membutuhkan uluran tangan nya yang mungkin harus Mingyu tarik dari jurang kesedihan.

Di brankar salah satu rumah sakit, pada ruangan VVIP itu, terbaring suami sah nya yang kembali tertidur dengan lelap akibat suntikan obat penenang. Jiwa Mingyu terasa ikut rapuh akibat melihat Wonwoo yang seperti itu. Keluarga Mingyu mungkin jauh lebih baik dari pada Wonwoo meskipun tekanan dimana mana. Namun melihat Wonwoo seperti ini justru membuat Mingyu lebih merasa bersyukur entah keberapa kali hari ini

Mingyu mengusap salah satu tangan Wonwoo yang terbebas dari selang infus yang terpasang di tangan nya. "Hey.. tidak mau bangun sebentar dan dengarkan aku?" monolog nya.

"Saat kau mendengar ini, kau boleh memaki atau mengutarakan rasa yang kau pendam selama ini. Aku tidak keberatan kalau kau berbagi masalah mu kepada ku sekarang." Mingyu terkekeh setelah nya.

"Kau tau Jeon, ada banyak rasa bahagia yang ada di dunia ini di rampas dengan begitu mudah. Tapi entah lah aku rasa tuhan juga tidak sejahat itu untuk terus membuat umat nya menderita. Ibu mu salah satunya, keduanya sangat menyayangi mu"

Walau paham Wonwoo tetap tidak dapat mendengar saat ini kerena tertidur tetapi Mingyu tetap berusaha untuk mengajak berbicara sang Istri. Ia sudah berjanji untuk membahagiakan Wonwoo.

"Gyu.. hey.."

"Ah, hyung. Kapan kau datang?"

"Baru saja. Kau tak mendengarkan ku masuk?"

"Kau menyelinap seperti setan!"

Seungcheol ingin menghantam Mingyu jika boleh, namun ia sadar saat ini sang adik juga sama rapuh nya. Mungkin saat ini Mingyu ingin melampiaskan stress nya saat ini

"Kau tidak pernah berubah. Hahh...

Pulanglah. Kau tidak lihat sebentar lagi penampakan mu layak di sebut sebagai gembel jalanan alih-alih putra dari konglomerat"

Mingyu hanya mendengus mendengar celotehan sang kakak. Ia sadar ia bahkan kurang tidur. Tapi ia tidak mau meninggalkan Wonwoo saat ini.

"Aku mau tetap disini"

"Jangan keras kepala dan pergilah untuk setidak nya mandi dan makan. Aku dan Jeonghan akan berada disini untuk dua hari kedepan. Kau bisa percaya pada ku kali ini."

"Perihal kedua orang tua asli Wonwoo bagaimana?"

Seungcheol tau hal ini akan menjadi pembicaraan yang serius kali ini. Oleh karena itu ia sedikit mendekat ke arah sang adik dan menepuk pundak nya beberapa kali.

"Kau suaminya. Dan mereka adalah kedua orang tua nya. Aku rasa kau tau yang lebih baik tentang Wonwoo. Tapi Mingyu... usahakan keputusan yang nanti nya kau ambil tidak merugikan pihak manapun." Seungcheol berkata sembari mengelus pundak Mingyu

"Cha.. pergilah. Wonwoo juga akan sedih melihat suami tercinta nya ini seperti gelandangan. Hushhh.. hush.. sana pergi cepat!"

...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Got My Back. [ Meanie ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang