"Telfon. Jangan. Telfon. Jangan. Telfon. Jangan,"
Tao menggigiti kuku jari telunjuknya karena kebingungan. Ia terus mengecek handphone berlogo apelnya yang samasekali tidak ada notif apapun dari yeoja-nya. Pikiran buruk pun menyertai Tao dan dirinya dalam situasi kebingungan.
Ia berkali - kali mengecek ponsel-nya sambil terus membuka kontak sang yeoja. Tao mengacak surai hitam legamnya frustasi sambil menggumam kata - kata kasar. Dalam situasi 'kesendiriannya' ia tidak mungkin menghubungi sang yeoja untuk sekedar menanyakan keadaannya. Ia juga tak mungkin bersikap sok perhatian mengingat sekitar 1 jam yang lalu ia meminta waktu untuk sendiri tanpa menjelaskan alasan yang logis perihal 'kesendiriannya' ini.
"Aishhh, aku bisa gila jika seperti ini caranya..."
*
Tao sedang sibuk sekarang. Ia benar - benar tidak bisa di ganggu. Beberapa teman seperjuangannya pun berangsur - angsur berkurang di karenakan ada dinas di luar negeri. Termasuk Tao. Tapi keberangkatannya ke daerah Afrika Tengah sedikit terganggu akibat tugas teman - temannya yang terbengkalai. Alhasil, Tao terpaksa bermalam di tempat ia bekerja dengan sebagian tenaga kerja yang tersisa.
"ZiTao-ssi, kau sudah bekerja keras hari ini, kau sudah boleh istirahat," ucap salah satu atasannya.
"Jinjjayo, sunbae?" tanya Tao singkat. Namja yang di panggil sunbae itu mengangguk mantap. Tao langsung menunduk hormat berkali - kali kepada sunbaenim-nya, "Kamsahamnida sunbaenim..."
"Akhirnya..." ucap Tao seraya mengusap peluh yang membanjiri keningnya. Ia duduk di sofa yang tersedia di ruangannya. Teringat sesuatu, Tao merogoh sakunya dan menemukan ponselnya yang tidak ia sentuh hampir serempat hari. Ia menyalakan ponselnya dan muncul walpaper yang membuatnya tersenyum. Segera ia buat pesan singkat yang di tujukan kepada yeoja-nya dengan embel - embel ingin memberi kabar.
To : My Precious Girl
Besok aku berangkat ke Afrika.
Sent!
Perasaan Tao pun campur aduk tatkala melihat pesan itu terkirim pada si penerima. Antara senang, sedih, ragu, bahagia, bingung, takut, dan gelisah semuanya beradu menjadi satu. Ia kembali menggigiti kuku jarinya karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan.
BIP BIP
"Di balas?!!!!" ucap Tao dalam hati. Ia buru - buru mengecek ponselnya dan melihat notif terbarunya.
From : My Precious Girl
Maaf baru sempat ku balas. Ya, hati - hati di jalan.
To : My Precious Girl
Ya, tidak apa - apa. Sibuk kuliah?
From : My Precious Girl
Sangat sibuk. Besok ada tes evaluasi.
To : My Precious Girl
Good luck. :)
Tidak ada balasan lagi setelah Tao membalas pesan NiDa sebelumnya. Tao berpikir mungkin NiDa juga sedang sibuk mempersiapkan diri untuk tes evaluasi besok hari. Ia menaruh kembali ponselnya ke tempat semula dan bangkit dari posisi duduknya.
"Tidak begitu buruk, ia masih merespon pembicaraanku,"
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Bored?
FanfictionSemua hubungan pasti mempunyai rasa jenuh, tapi semua bisa diatasi bukan dengan kata 'putus', kata terakhir untuk mengobati kejenuhan adalah 'pertemuan', jika tidak bisa bersabarlah. Karena pertemuan itu bukan kamu-dia yang menentukan, tapi waktu ya...