"Ehm,"
"Oppa?" NiDa menoleh karena terkejut atas deheman Tao. Tao tersenyum lalu berdiri di samping kanan yeoja-nya, "Sudah menunggu lama ya? Mianhae,"
"Aniyo, hanya beberapa menit.. Bukan masalah... Memangnya ada apa oppa memintaku datang ke sini?"
"Aku lupa untuk memberimu ini..." Tao merogoh sakunya dan mengambil sesuatu barang yang ia cari. Sebuah kotak kecil berwarna hitam yang sudah ia persiapkan jauh - jauh hari. Bahkan sebelum mereka -bukan mereka, hanya Tao- yang memutuskan untuk menyendiri.
"Ini sebagai simbol permintaan maafku saja. Harganya pun tak seberapa. Tapi, aku pikir ini sangat pantas untukmu.." Tao mengangkat tangan kanan NiDa lalu membuka kotak kecil hitamnya. Mata NiDa terbelalak kaget saat ia melihat benda berkilauan yang berada di dalam kotak kecil hitam. Segera Tao sematkan benda berkilauan itu di jari manis yeoja-nya. NiDa tersenyum simpul lalu menatap Tao berkaca - kaca.
"Gomawo, oppa... Ini benar - benar indah sekali.."
"Cheonma... Apa aku boleh bertanya sesuatu?"
"Bertanya tentang apa, oppa?"
"Besok malam.. Kau ada acara?"
"Aniyo,, memangnya ada apa?"
"Kantorku mengadakan acara besok. Dan rasanya hambar jika aku tidak mengajakmu.. Kau mau kan pergi bersamaku?"
NiDa mengangguk mengiyakan tawaran Tao. Tao tersenyum lalu mengecup kening NiDa dan mengelus surainya, "Syukurlah kalau begitu. Dandan yang cantik besok malam... Aku akan menjemputmu dan kita akan berangkat bersama.."
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Bored?
FanfictionSemua hubungan pasti mempunyai rasa jenuh, tapi semua bisa diatasi bukan dengan kata 'putus', kata terakhir untuk mengobati kejenuhan adalah 'pertemuan', jika tidak bisa bersabarlah. Karena pertemuan itu bukan kamu-dia yang menentukan, tapi waktu ya...