Happyending?

876 44 0
                                    

"Kenapa tiba - tiba ia menghilang sih?!! Aneh,," gumam Tao sambil terus mencoba menghubungi yeoja-nya. Tapi nihil, tidak ada satupun jawaban dari semua panggilan Tao. Keadaan di dalam gedung pun semakin ramai. Tidak memungkinkan bagi Tao untuk mencari ke seluruh penjuru ruangan untuk menemukan yeoja-nya.

BIP BIP

From : My Precious Girl<3
Oppa, eodiseo? Aku berada di luar bersama Yasmine eonni..

To : My Precious Girl<3
Mengapa di luar? Aku masih didalam, baiklah aku menyusul.

From My Precious Girl<3
Yasudah. Aku tunggu.

Tao langsung menerobos kerumunan ramai dan langsung mencari pintu keluar. Ia melihat keadaan sekitarnya dan menemukan yeoja-nya sedang asyik mengobrol dengan asistennya. Ia tersenyum kecil lalu mendekati yeoja-nya tanpa bermaksud menganggu pembicaraan diantara mereka berdua.

"Ehm," deheman Tao membuat NiDa dan Yasmine mengalihkan perhatiannya pada sumber suara. Tao langsung tersenyum canggung dan secara tiba - tiba merangkul pundak sempit NiDa. NiDa langsung menunduk malu dan memukul pelan lengan Tao akibat perlakuannya yang tak terduga.

"Maaf, bukan bermaksud menganggu pembicaraan kalian... Sepertinya kami harus segera pulang..." NiDa membulatkan matanya, terkejut bukan main atas perkataan Tao. Sebelum NiDa mengeluarkan kata - kata protes, Tao melanjutkan kata - katanya kembali, "Sudah larut malam... Mahasiswi seperti NiDa tidak boleh pulang terlalu larut... Kajja," Tao menarik paksa tubuh NiDa dan dengan berat hati NiDa berpamitan dengan Yasmine.
"Kajja cepat masuk," Tao membukakan pintu mobil sport mewahnya untuk NiDa. NiDa menurut lalu memasuki mobil namjachingu-nya. Ia langsung memasang safety beltnya dan diikuti dengan Tao, Tao memasuki mobilnya, memasang safety belt-nya lalu menstarter mobilnya. Dengan kecepatan penuh, mobil Tao pun melsat menjauh menuju jalan raya.

"Oppa... Ini bukan jalan pulang ke rumahku..." ucap NiDa pelan tatkala ia melihat pemandangan di luar jendela yang berbeda dari biasanya. Tao seketika tertawa mendengar keluhan NiDa lalu menjawab, "Aishh, siapa juga yang ingin mengantarmu pulang..."

"Mwoyaa??!!!!"

"Sudah, jangan banyak bicara... Ikuti dan nikmati perjalanan malam ini... Arasseo?"

*

"Oppa, sebenarnya kita mau pergi kemana sih??!!!" seru NiDa penasaran. Tao hanya diam dan tak menggubris perkataan yeoja-nya. Ia menyuruh NiDa untuk berjalan karena tak lama lagi mereka sampai ke tempat tujuan yang diinginkan Tao.

"Kita sudah sampai, sayang..." Tao melepas tangannya dari kedua mata NiDa lalu membiarkan sang yeojachingu ber-wow ria melihat pemandangan Kota Seoul di malam hari yang berhasil membuatnya takjub.

"Oppa! Indah sekali!"

"Hahaha, sudah kuduga kau akan berkata seperti itu..."

"Aku baru pertama kali melihat Kota Seoul di malam hari..."

"Ah, jinjjayo?"

"Hm,"

Keheningan menyeruak menyelimuti kedua insan yang sama - sama menikmati indahnya Seoul di tengah malam hari. Melihat yeojachingu-nya hanya berpakaian minim tanpa mengenakan sesuatu untuk menghangatkan tubuh, Tao melepas tuxedo-nya dan memasangkan tuxedo miliknya di tubuh NiDa. NiDa tersenyum tersipu lalu Tao menggerakkan tangannya untuk merangkul NiDa dan sekaligus untuk memeluknya.

"Oppa,"

"Hm?"

"Suatu saat nanti,, kita bisa kembali ke tempat ini?"

"Tentu saja... Kapan pun kalau kau mau,"

"Jinjja?"

"Hm,"

NiDa mengeratkan pelukannya pada Tao dan itu semakin membuat Tao tidak ingin melepas pelukannya bersama NiDa. Tao mengecup puncak kepala NiDa penuh sayang lalu membiarkan mereka bertahan posisi seperti ini.

"Chagiya," ucap Tao seraya menggerakkan tangan kirinya untuk menggenggam tangan kanan NiDa. NiDa langsung menoleh kearah Tao tanpa suara. "Bolehkah aku berkata meminta sesuatu darimu?" tanya Tao yang membuat NiDa menyerhitkan dahinya, "Apa yang ingin oppa inginkan (lagi) dariku?" Tao mengelus tangan NiDa lalu tersenyum simpul.

"Aku berjanji tidak akan 'mengatasnamakan' kejenuhan untuk hubungan kita, Kim NiDa. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kejenuhan. Dan 'memberi sedikit luang' bukan solusi yang harus kita lakukan saat kita jenuh..." NiDa tersenyum mendengar pernyataan Tao yang dewasa.

"Tapi sepertinya janji oppa itu bullshit..."

"Hey~ aku ini serius..."

"Kalau oppa serius... Kenapa oppa tidak langsung melamarku?"

"Bukannya kau sendiri yang menginginkan aku untuk melamarmu saat kau lulus kuliah nanti?"

"Ternyata oppa masih ingat perkataanku waktu itu... Hahaha, kalau begitu aku akan memegang janji oppa... Awas saja kalau melanggar..."

Tao kembali mengecup puncak kepala NiDa lalu tak lupa dengan mengecup permukaan telapak tangan kiri yeoja-nya. "Aku berjanji untuk mencintaimu walaupun aku merasa bosan sekalipun..."

THE END

N : Kita tunggu janji Tao kali ini, dia bakal tepatin atau CUMAN BULLSHIT doang:') atau bahkan malah berakhir tragis seperti sekarang???? MUAHAHAHAHAHAHA *author kejam* *flashback* *masalalusuram(*

Bored?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang