Pada saat Dhipa jatuh tak sadarkan diri, Kaisar menggila dengan memanggil seluruh dokter terbaik di kekaisaran. Bahkan Usha atau Ethan pun ikut kalut.
Seolah dunia mereka terbalik. Seolah dunia mereka menabrak dinding besar.
Istana menjadi sangat mencekam, bahkan ketika pagi rasanya seperti malam tanpa lampu menyala. Usha menjadi sangat dingin, Ethan mogok makan, Kaisar terus meluapkan emosinya kepada para dokter.
"S-saya ... masih tidak mengerti penyakit apa yang diderita putri Dhipa, baginda."
"Dasar dokter gadungan! Cari dokter yang lebih baik darinya!"
Berbulan-bulan Kaisar bekerja keras menyembuhkan putrinya, itu hanya menuju ke akhir yang sama. Sia-sia, tak ada gunanya.
Kaisar putus asa.
Banyak bangsawan yang bertanya-tanya, kemana putri Dhipa pergi? Apakah dia sakit?
Oh, jika putri Dhipa sakit, maka kekaisaran pasti sedang kalut.
Bangsawan-bangsawan tersenyum aneh, ini saatnya menusuk kekaisaran dari belakang, kan?
Di saat banyak bangsawan yang menyebarkan rumor buruk tentang putri Dhipa, Duke of Zephyr, Lucas, datang ke Istana.
"Saya tidak ingin mengkhianati anda, baginda. Jadi saya di sini menyampaikan, para bangsawan siap menjatuhkan putri Dhipa jika beliau tidak segera menunjukkan diri."
Lucas terkenal cenderung menutup dirinya dari urusan internal kekaisaran. Tetapi hari itu, dia membantu kaisar.
Mendengar sebuah informasi penting, akal sehat kaisar kembali. Tak bisa ia terus berlama-lama tenggelam di kegundahan penyakit putrinya.
"Usha, temukan gadis yang bisa kau jadikan pengganti Dhipa secara sementara."
"Ya? Apa maksudnya, ayah?"
"Apakah aku harus mengulang perintahku?"
"Apakah ayah berniat menggantikan Dhipa yang sakit itu? Teganya, dia putrimu yang sekarat, ayah!" Usha berteriak marah.
"Usha!" Kaisar pun berteriak lebih marah, "Ini perintah!"
"...."
Usha segera menjalankan perintah ayahnya dengan hati bergemuruh marah. Berusaha ia mencerna, kenapa harus mencari pengganti?
Dhipa tak butuh pengganti!
Tetapi pikiran itu hilang setelah Usha menemukan seorang gadis di ujung gang sempit. Dalam toko bunga suram, senyumannya indah.
"Dhipa?" Usha seolah terhipnotis saat itu juga, "Dia bukan Dhipa."
Ia melihat preman-preman masuk ke toko bunga itu, toko yang bahkan terlihat akan bangkrut sedetik lagi. Dari jendela besar Usha melihat, seorang gadis ditampar oleh preman.
"Hentikan." ucap dingin si pemuda.
Preman masih tak terima, "Siapa kau?"
"Putra pertama keluarga kekaisaran Athulya."
Usha tidak mengerti, kenapa dirinya merasa seperti ditarik untuk terus menatap perhatian pada gadis di depannya?
Dari wajahnya, rambut, bahkan tinggi badan, semuanya sama dengan Dhipa. Yang membuat berbeda hanya warna mata.
"Nama saya Kivandra, yang mulia."
Kivandra, nama yang biasa saja.
Namun Usha tidak mengerti, kenapa suasana ini terasa familiar? Kenapa ia seperti pernah bertemu?
Usha tidak mengerti perasaan aneh ini.
"Bagus. Dengan ini kau resmi menjadi putri pengganti Athulya."
Mereka pergi ke Istana detik itu juga menggunakan kereta. Dari pakaian, cara bicara, dan bahkan carar duduknya saat di kereta itu sangat berbeda dengan Dhipa.
Tapi mereka sangat mirip. Usha merasakan perasaan hangat saat berdua dengan Kivandra di dalam kereta.
"Saat menjadi adikku, bersikaplah akrab layaknya saudara sungguhan. Panggil aku kakak."
Kivandra, yang duduk di depannya saat itu tampak terkejut. "... Kakak."
Ah, apa ini?
Usha tidak mengerti, perasaan rumit apa ini? Kenapa rasanya sangat familiar, hangat, menyenangkan.
Semua rasa gundah tentang penyakit Dhipa sedikit tersingkir.
Sungguh, "Aku tidak mengerti." gumamnya kecil menghadap luar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Surrogate
FantasyPutus asa sporadis merapah, saat itu kereta berkilau datang menghampiri toko bunga Kivandra. Sang Pangeran mengajak Kivandra, yang tampak lelah, untuk menjadi keluarga kekaisaran. Kivandra seorang gadis miskin yang menjual bunga di pinggir jalanan...