chapter 2 Ketertarikan Mata

23 2 0
                                    


{}{}{}{}{}{}


Hus..husss. Hembusan angin menerpa rambut panjang berwarna hitam pekat milik seorang gadis berkulit putih yang sedang berlari ke arah halte bus agar tak ketinggalan bus. Gadis ini tak lain adalah INARA.
Entah kenapa akhir Minggu ini dia selalu bangun telat,mungkin karena kelelahan mengerjakan banyak tugas tugas kuliah. INARA menatap keluar jendela bus, menampilkan pemandangan indah jalanan di pagi hari.

"Terima kasih pak". Ucap INARA kepada sopir bus. Sopir bus tersebut tersenyum karena sifat keramahan INARA,karena menurutnya jarang sekali menjumpai anak remaja yang ramah sepertinya.

INARA berjalan menuju ke kelasnya karena akan ada kelas pagi. Meskipun terkenal pendiam tetapi dirinya sangat ramah terhadap orang orang.

" Nara.... Kamu habis kelas ini ada kelas lagi nggak?" Ucap salah satu teman sekelasnya.

"Emm....gak ada kayaknya. Emangnya ada apa?" Jelasnya.

"Mau bantuin aku nggak, buat nganter hidangan untuk tamu kampus nanti?" Ajaknya.

"Ya sudah aku bantuin. Mumpung nggak ada tugas dan udah nggak ada kelas lagi." Jawab INARA dengan senyuman.

" Makasih ya Nara!!kamu emang temen yang baik,gak kayak yang lain kalo di ajak bantuin semua pada alasan aja!!" Ucap teman INARA sambil sedikit mengomel.

Kedua mahasiswi tersebut berjalan keluar kelas dan menuju ruangan khusus konsumsi karena tamu sudah akan datang.

{}{}{}{}{}

Di sisi lain,tepatnya di depan kampus sudah terdapat kepala kampus dan para dosen yang lain untuk menyambut tamu mereka.
Datang mobil Alphard hitam di depan kampus,muncul dari balik pintu mobil pria bertubuh tinggi,tegak,,berwibawa dan tampan yang menggunakan jas abu abu senada dengan celananya. Tamu tersebut tak laiin adalah JOVAN RODRIGUEZ.

" Wahh... Teman ku ternyata sangat hebat bisa memiliki putra yang tampan dan cerdas ini!!" Ujar sang kepala kampus sambil merentangkan tangannya menyambut kedatangan JOVAN.

Ternyata bapak kepala kampus ini adalah teman masa sekolah papanya JOVAN dan JOVAN sudah mengetahui itu sejak lama.

"Paman... Kau terlalu berlebihan dalam memuji". Balas JOVAN sambil membalas pelukan dari teman papanya ini.

Dan sebenernya tujuan JOVAN datang ke kampus tersebut karena permintaan papanya yang ingin menjalin kerja sama dengan teman lamanya itu.

JOVAN,kepala kampus dan pengikut yang lain menuju ke sebuah ruangan tempat pertemuan untuk membahas hal yang sudah di sepakati.

Hahaha.....suara tawa terdengar memenuhi ruangan itu. Kini 2 gadis yang bertugas menghantarkan hidangan pun sampai di depan pintu.
Salah satu dari mereka mengetuk pintu,
tok...tok....tok...

Pintu mulai di bukakan,mereka masuk dan mulai memberikan hidangan. INARA mulai berjalan ke arah kepala kampus dan tamunya itu,ia sedikit tidak menyangka bahwa tamu yang dimaksud para mahasiswi itu CEO muda yang berwibawa. Tepat sampai di depan CEO muda itu INARA memberikan hidangannya dengan sopan.

Setelah menyelesaikan tugasnya INARA dan temannya itu pamit keluar. JOVAN mengikuti arah 2 gadis tadi,entah mengapa matanya tertarik untuk mengikuti arah kemana gadis itu pergi.

Tapi karena panggilan dari teman papanya itu dirinya langsung tersadar akan tingkahnya dan menggelengkan kepala guna menghilangkan ketertarikan kepada gadis yang menyuguhinya tadi.

" Huff...akhirnya selesai juga. Makasih ya Nara,makasih bangett". Ucap teman INARA sambil menyeka keringat yang ada di pelipisnya.

"Iya sama sama,oh iya ini jam berapa ya. Eh udah siang aja,udah gak ada yang dibantuin lagi kan?kalo nggak aku pulang ya soalnya mau bantuin mama di resto". Sahut INARA sambil melihat jam tangannya.

"Eh iya udah nggak ada kok. Makasih yaa hati hati di jalan!!", Ucap temannya itu.
INARA mengambil tas dan bukunya, dirinya mulai berjalan ke arah keluar kampus menuju halte yang ada di dekat kampusnya.

Bisa saja dirinya pulang lebih cepat dengan memesan gojek, tetapi dia ingin menghemat pengeluaran karena sebentar lagi akan secribsi pasti banyak uang yang akan di keluarkan.

{}{}{}{}{}

Restoran terlihat tak terlalu ramai, INARA berjalan memasuki restoran dan mendapati papanya yang sedang duduk di bangku depan restorannya itu.

" Pah.. mama dimana? kenapa tidur di sini di dalam ruang kerja papa kan ada sofa?" Panggil INARA kepada sang papa dengan lembut.

"Mama kamu ada di dapur sayang. Kamu udah pulang nggak ada kelas ya?papa tuh duduk sini nggak tidur,cuma istirahat sebentar. Kan bentar lagi mau sore pasti restoran ramai." Ucap sang papa dengan membelai rambut putri semata wayangnya.

INARA tersenyum,karena jujur belaian sang papa adalah yang ternyaman baginya setelah mamanya. INARA bangkit dari kursinya lalu pergi ke arah dapur menghampiri mamanya.























*HALLO GUYSS.NIHH AKU UPDATE CHAPTER 2NYA.SEMOGA SUKA 🙏🙏🙏🙏*

Partner MasalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang