chapter 1 Di Lain Sisi

35 2 0
                                    

{}{}{}{}{}

Kelap kelip lampu di jalan menandakan hari semakin petang. Jalanan begitu sepi yang di temani rintikan hujan, tampak seorang gadis yang menggunakan payung berwarna biru muda berjalan menyusuri jalanan yang menuju ke sebuah toko buku.

Kring.....suara bel pintu saat gadis itu membuka nya. "Malam uncle!!", Sapa gadis itu sedikit membungkukkan badannya.

Uncle pemilik toko buku itu hanya menanggapi sapaan dari pelanggan setiannya dengan anggukan dan senyuman tulusnya.

Gadis ini bernama INARA GHAZALA PUTRI, dia adalah gadis yang cantik,putih,baik,sedikit pendiam, 21 tahun dan pintar. Orang tua INARA mempunyai sebuah restoran yang tidak begitu besar yang letaknya tak jauh dari toko buku langganannya.

" Sudah,kau pilih buku kesenangan mu?hemm!!" Tanya Uncle Chen sambil mengambil buku yang akan dibeli INARA.

"Hehehe,iya udah uncle!!berapa semuanya?" Jawab INARA dengan senyumnya yang sangat manis itu.
Memang INARA adalah gadis yang mempunyai wajah yang sangat natural tanpa olesan make up pun dia tetap cantik. Selain itu dirinya juga memiliki bentuk tubuh impian semua wanita,bahkan di kampus banyak anak laki-laki yang ingin menjadi pasangannya.

Setelah menyelesaikan tugasnya membeli 2 buku bacaan, INARA langsung pergi untuk pulang dan membantu orang tuannya berjualan karena biasanya jam segini sangat ramai pelanggan.

"Mahh,sini berikan padaku biar aku saja yang melayani pelanggan mama istirahat saja dulu?", Tawar INARA dengan menghampiri mamanya yang sibuk melayani para pelanggan.

"Ohh INARA kamu sudah pulang sayang?ya sudah,mana berikan tasmu akan ku simpankan?".Jawab sang mama,lalu mengambil tas dan bukunya untuk disimpan.

INARA sangat semangat dalam membantu pekerjaan orang tuannya,karena dirinya tahu papa dan mamanya bekerja keras untuk dirinya. Jadi dirinya harus bisa membantu meski sedikit.

Sebenarnya keluarga INARA merupakan keluarga yang cukup kaya,karena papanya dulu adalah chef yang bekerja di restoran terkenal di Italia waktu INARA umur 16 tahun.
Akan tetapi sebuah kejadian tak terduga membuat sang papa ingin kembali ke negara asalnya yaitu Bali, Indonesia dan membangun usaha sendiri mulai dari nol.

"Pahh liatlah,putri semata wayang kita sudah dewasa benar bukan?" Ujar mama INARA yang menghampiri suaminya yang merapikan alat dapur karena resto sudah akan tutup.

" Iya mah kamu benar,putri kita sudah tumbuh dengan baik dan cantik seperti mamanya". Timpa papa INARA dengan merangkul pundak istrinya dan memandang INARA dari arah dapur resto.

" Pak bu, restonya sudah kami tutup sesuai jam, kami izin mau pulang pak dan tadi nona INARA menitip pesan bahwa nona mau keluar sebentar ke toko buku untuk mengambil bukunya".Izin salah satu pelayan resto kepada papa INARA.

"Baiklah,silahkan kalau ingin pulang!hati hati di jalan", Jawab papa INARA.

{}{}{}{}{}

Di sisi lain seorang laki-laki membantingkan tubuhnya ke arah Sofa berukuran big size panjang di apartemen miliknya.

" Permisi tuan,untuk makan malam sudah siap". Ujar pelayan kepercayaannya.

"Baiklah,aku akan pergi mandi dan baru akan makan,untuk kalian bisa pulang dan terima kasih sudah membantu saya hari ini!!", Seru laki laki itu.

Dia adalah JOVAN RODRIGUEZ, JOVAN seorang CEO muda,umur 24 tahun,dingin,pintar tampan dan baik hati.

Hari yang sangat melelahkan bagi JOVAN,karena sebagai CEO muda sekaligus baru tugasnya sangatlah banyak. Tapi dirinya tak bisa memungkiri itu,sebab dirinya ingin membantu papanya dalam mengurus perusahaan yang ada di Bali ini.

Sedangkan papanya mengelola perusahaan yang ada di Australia bersama sang mama dan kakak laki lakinya. Perusahaan Rodriguez berkembang pesat,karena sudah memiliki anak perusahaan di beberapa Negara.

Drett...drett... Dering handphone berbunyi mengganggu aktivitas istirahat nya, JOVAN mengira bahwa sang kolega yang menelepon nya ternyata salah yang mengganggu jam istirahat nya adalah mamanya sendiri. JOVAN tersenyum,lalu mengangkat panggilan dari sang mama.

"Hello mam, are you good? what's wrong?" Sapa JOVAN lewat telefon.

"I'm good sayang, mama hanya ingin menelepon mu saja karena mama sangat rindu dengan mu. Kapan kau akan main kesini? Apa kau tidak rindu dengan mama mu ini?" Jawab yang mama dari seberang telefon.

"Pasti aku akan segera kesana, tapi mungkin saat ini belum bisa ma. Karena di perusahaan masih banyak pekerjaan yang belum aku bereskan", jawab JOVAN sambil berjalan menuju kulkas pintu 2 itu untuk mengambil 1 kaleng minuman untuk dirinya minum.

"Heh,kau selalu saja mementingkan pekerjaanmu itu. Dan apa kau sampai sekarang belum mempunyai kekasih sayang?" Omel sang mama

"Belum mam,and I'm still not interested in doing that!!" Ujar JOVAN.

"Heh.... Intinya mama hanya ingin kamu segera memikirkan dirimu juga!!! You now!!"

"Yes mam, i now".

"Okey, jangan lupa makan,jangan terlalu lelah ya!!! Babay sayangnya mamaa. Good night", pesan sang mama kpd JOVAN.

" Iya iya. Goodnight", balas JOVAN lalu mematikan telefonnya dan bangkit dari sofa menuju ke meja makan untuk makan malam.

Meskipun dirinya terkenal sebagai CEO yang dingin tetapi jika menghadapi orang yang iya sayangi pasti akan berbeda.

Seperti biasa makan malamnya JOVAN hanya ditemani dengan keheningan tak ada siapa pun di situ. Dan situasi itu adalah hal yang disenangi JOVAN, tetapi dia akan lebih suka jika makan bersama keluarganya terutama sang mama.













*Hai guis ini aku baru debut cerita baru ya!!!MOHON DUKUNGANNYA👍👍🥰SEMOGA SUKA YA. KALO ADA YANG KURANG BISA COMEN.

Partner MasalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang