"Tok tok..." terdengar suara ketukan di pintu dan Sky mengangkat kepalanya, kemudian dia melihat ke arah jam di laptopnya. Jam lima sore, pantas saja Chris sudah muncul di hadapannya.
Sejak Sky hamil, Chris selalu mengantar dan menjemputnya ke kantor. Chris baru akan berangkat ke restoran setelah mengantar Sky. Untungnya, Peter datang dan ikut bekerja di restoran, jadi hal itu bisa dilakukan. Tapi... Sky si workaholic tetaplah bekerja dengan giat padahal kini kehamilannya sudah memasuki minggu ke tiga puluh dan hari ini adalah hari terakhirnya bekerja sebelum cuti bersalin hingga tiga bulan ke depan.
"Jangan ngomel dulu! Aku harus nyelesain kerjaan dan bikin beberapa memo untuk anak magang yang akan gantiin posisi aku sementara," ucap Sky sebelum Chris hendak mengatakan apa yang ada di pikirannya saat laki-laki itu mendekat dan mengecup pelipisnya, juga perutnya.
"Kalo gitu biar anak magangnya yang nyelesein dong, sayang," ucap Chris dan Sky tidak menjawab, matanya fokus ke layar laptop, melanjutkan pekerjaannya. Chris menunggu, tetapi tidak ada tanda-tanda Sky akan mematikan laptopnya.
"Aku temenin lembur. Berarti kita makan malem di sini. Untung aku bawa makanan," ucap Chris seraya menarik kursi yang berada di depan meja Sky ke sebelah laki-laki itu.
Sky menolehkan kepalanya dan mengecup bibirnya, kemudian tersenyum dan mengucapkan terima kasih sebelum melanjutkan pekerjaannya.
"Sky, pulang aja sana. Kerjaan lo kan bisa dihandle sama Sam mulai besok. Gak usah khawatir. Kan dia udah dibriefing selama seminggu ini," ucap Rhino yang terlihat di ambang pintu dengan tangan terlipat di depan dada.
"Gue lagi nyelesein laporan kasus terakhir. Biar Sam nanti urus yang masih on going. Kasus ini kan udah beres jadi ya harus gue beresin dong laporannya karena selama ini gue yang handle," jawab Sky membela diri tanpa mengangkat kepalanya dari laptop.
"Lo balik aja. Gue akan nemenin Sky di sini. Dia keras kepala, gak akan bisa dibilangin," ucap Chris pada Rhino dan dia bisa melihat Rhino memutar bola matanya.
"Btw, No..." panggil Chris saat Rhino hendak pergi.
"Peter happy banget seharian di resto. Habis ada kejadian apaan?" tanya Chris dan Rhino mengangkat alisnya saat melihat seringaian di wajah Chris. Oh percayalah... Chris tau apa yang sepertinya terjadi. Dia sudah mengenal Peter sangat lama.
"Jangan kebanyakan ronde kalo di hari kerja, nanti dia tepar," pesan Chris meledek dan dia mendapatkan jari tengah dari Rhino sebelum laki-laki itu pergi, membuat Chris tertawa dan tanpa dia sadari ternyata Sky menatapnya sejak tadi.
Chris pun mencium bibir suaminya dan mengusap pipinya "Peter sama Rhino kayaknya ada hubungan spesial, sayang. Seharian Peter megangin pinggangnya. Kayaknya semalem mereka abis main," ucap Chris menjelaskan meskipun Sky tidak bertanya.
"Aku mau main juga," ucap Sky kemudian dan Chris mengecup pipinya.
"Iya, makanya selesein kerjaannya. Sekalian aku suapin ya, kamu sama Jiji gak boleh kelaperan," ucap Chris dan Sky pun menganggukkan kepalanya.
Chris kemudian membuka kotak makan yang dibawanya. Perubahan sikap Sky terhadapnya tidaklah terlalu signifikan. Sky masih mengingatkannya bahwa laki-laki itu tidak mencintainya, tapi selama Sky menerima cinta dan afeksinya, maka itu bukanlah masalah untuk Chris.
"Oiya, pekerja magang yang kamu bilang itu yang rambutnya hitam panjangkah? Tadi kayaknya aku papasan di lift pas mau masuk dan dia keluar," tanya Chris dan Sky menganggukkan kepalanya seraya membuka mulutnya, menerima suapan dari Chris dan dia mengerang. Ya, masakan buatan Lix tetap menjadi menu favoritnya. Apapun yang Lix masak, pasti akan Sky makan dengan lahap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard To Love (ChanMin) ⚠️🔞
FanficSide story dari Love Story Universe. Kisah Sky dan Chris yang sepakat melakukan "marriage of convenience" karena berdua sama-sama gak percaya cinta dan jika menikah emang bisa bawa keuntungan, why not? Rating: ⚠️🔞 mpreg Genre: marriage life